jake membuka matanya kini ia tergeletak di depan hutan lyare, jake segera bangkit dan membersihkan bajunya dari dedaunan yang menempel. Jangan lupakan rasa sakit yang masih terasa di wajahnya.
ia melihat ke sekelilingnya dan hanya ada dirinya beserta suara jangkrik hutan yang bunyi begitu nyaring.
"demi sang bintang aku sangat takut" ucap jake sambil memeluk tubuhnya sendiri karena keadaan hutan pun sudah mulai gelap
langkah kaki jake mulai memasuki hutan, mau tidak mau ia harus menjalani hukuman ini ingin kembali ke kerajaan pun tidak bisa karena ia tidak tahu jalan untuk kembali kesana.
suara - suara aneh mulai terdengar di dalam hutan, jake berfikir itu adalah manusia serigala atau bangsa vampire mungkin akan mengigitnya, ia memberanikan diri untuk masuk lebih dalam dan sebaiknya sekarang ia membuat api unggun karena matahari sudah mulai tenggelam.
malam ini jake bermalam dibawah pohon besar, ia sempat berfikir untuk naik ke pohon itu namun apa daya ia tidak memiliki sihir jadi untuk menaiki pohon pun ia tak bisa, mungkin besok pagi ia akan mulai memikirkan bagaimana cara berburu rusa.
Ia memejamkan mata dan tertidur dengan sangat mudah hari ini adalah hari yang sangat lelah bagi Jake.
---
Waktu telah menunjukkan tengah malam, jake terbangun karena ia ingin buang air kecil, ia pun bergegas mencari tempat untuk buang air kecil.
"ahh sepertinya hutan ini tidak seseram seperti yang diceritakan para pelayan" ucap jake karena ia dapat tertidur pulas di hutan ini, jika di istana pasti saat ini ia baru saja tertidur karena mengurusi para pangeran malas itu.
baru saja jake akan kembali ia mendengar suara dari arah semak - semak, jake hanya bisa menahan nafas baru saja tadi ia meremehkan keseraman hutan ini dan sekarang apa ini.
"err"
keluarlah seekor beruang besar dari semak - semak itu dan akan menerkam jake
jake yang terkejut akhirnya berlari kabur ia tidak tahu kemana ia akan pergi namun yang pasti sekarang ia harus kabur dari kejaran beruang ini.
"ahhh aku menyesal meremehkan hutan ini" teriak jake sambil berlari
tiba - tiba kaki jake tersandung bebatuan dan ia terjatuh alhasil beruang itu semakin mendekat dan bersiap untuk menerkam jake.
Ia hanya bisa pasrah mungkin inilah akhir dari hidupnya terlahir dari keluarga kerajaan namun tidak memiliki kekuatan, dijadikan budak dan apa sekarang mati karena serangan beruang haha sungguh mengenaskan.
jake pun menutup mata bersiap merasakan sakitnya kematian, bahkan luka dari sang ibu pun belum mengering
dan
jake tidak merasakan apapun ia membuka matanya dan hanya melihat sesosok pria dengan jubah hitam jake berfikir apa dia adalah malaikat maut kalau benar dia sangat tampan.
"hey berdirilah" ucap pria tersebut dengan dingin lalu sosok itu memegang wajah Jake dan luka yang ada pada wajahnya seketika sembuh.
"apa kau malaikat maut, ahh jadi aku sudah tiada tapi kok rasanya tidak sakit ya bahkan aku tak ingat jika aku sudah di cabik - cabik oleh beruang dan luka dari ibuku juga sudah tidak terasa sakit lagi" celoteh jake
"kau" ucap sosok tersebut
"ah sebentar aku yakin kau akan mengirimku ke alam baka jadi kita akan berpisah, boleh aku tahu namamu kau sangat tampan bahkan kak heeseung pun kalah tampan dengan kau, jika mati tidak sesakit ini mungkin dari dulu aku bunuh diri saja" jake memotong ucapan malaikat maut di depannya ini karena menurut buku yang ia baca jika seseorang sudah mati maka akan ada malaikat yang mengantarnya ke alam baka untuk di adili
KAMU SEDANG MEMBACA
{De Adromeda}
General FictionKejadian 17 tahun yang lalu menjadikan putra agung ketiga terkutuk, namun takdir sang bintang tidak bisa lepas darinya. Akankah ia memilih takdir sang bintang atau menentukan jalannya sendiri dalam memilih kesejahteraan atau kehancuran negerinya. "...