My second fav

378 25 0
                                    

Musim semi
Universitas Chuo kampus Tama, Tokyo
2016

=

Kalau boleh jujur, Viola gak akan pernah menyangka jika pada akhirnya akan memulai kehidupan kuliah Viola di sini. Ini semua terjadi karena universitas 'kuning' yang Viola incar dan jadi incaran calon mahasiswa di Indonesia itu menolak Viola.Percayalah teman-teman, itu merupakan penolakan yang luar biasa hebat membuat diri Viola ambruk. Namun, perjuangan Viola juga gak berhenti sampai disitu. Bukan berarti usai sudah kehidupan Viola di bumi ketika ditolak sama satu universitas yang katanya top ini.

Disitulah Viola mulai iseng-iseng daftar beasiswa kuliah di luar negeri. Dari Eropa hingga Asia, Viola coba mendaftar dan menambah peluang Viola untuk bisa berkuliah. Kalau mau dijelaskan, bakalan panjang banget prosesnya. Akan tetapi, justru itu yang bikin Viola jauh lebih kacau situasinya daripada ditolak universitas sebelumnya. Capek fisik, mental, dan biaya itu udah gak terhitung. Iseng-iseng Viola berujung pada penderitaan yang lebih parah. Namun, usaha tidak mengkhianati hasil itu beneran nyata! Jawaban Tuhan kepada Viola pada akhirnya adalah Jepang! Tepatnya, Viola diterima dengan beasiswa untuk berkuliah di Universitas Chuo! Banyak orang bilang, Chuo ini universitas swasta yang cukup bersinar juga pamornya di khalayak civitas akademika di Jepang. Viola, terima kasih banyak atas kerja kerasnya!

Dan disinilah Viola, berdiri di lobby gedung 7 asrama kampusnya jam 07.00 pagi sambil menenteng dua koper raksasa, satu ransel, dan tas selempang mini.

"Selamat pagi miss. Izuwa. Saya Viola, front office management asrama mengabari saya dua hari lalu bahwa asrama saya dipindahkan dari gedung 4 menjadi gedung 7 ini. Mereka menyuruh saya untuk bertemu Anda sebagai resident assistant* di gedung 7. Saya mau memastikan apakah saya sudah ada dalam list penghuni?"

"Oh selamat pagi!" Sapa perempuan yang bernama Izuwa tersebut.

"Viola Sukmawardhani?"
"Oh apakah pengucapan saya benar?" Tanya miss Izuwa.

Viola terkekeh mendengar miss Izuwa mengucapkan namanya, "Ya! Anda mengucapkannya dengan sangat baik."

"Baik, sebelumnya salam kenal Viola, saya Izuwa Takayuki sebagai RA (resident assistant) di gedung 7 ini. Setelah saya cek, kamu sudah terdaftar dalam list penghuni. Unit 403, artinya unitmu ada di lantai 4. Akan tetapi, tolong diisi terlebih dahulu lembar administrasi ini ya! Dan oh! Saya perlu meminjam student ID kamu."

Viola menyerahkan student ID kepada miss Izuwa. Beliau juga menyerahkan booklet kepada Viola dan yang Viola tebak isinya adalah fakta atau seputar asrama ini.

Setelah mengisi lembar administrasi, Viola menyerahkannya kepada miss Izuwa dan beliau menyerahkan kembali student ID Viola.

Setelahnya, Viola mendengarkan penjelasan singkat tentang asrama yang akan Viola tempati ini. Dari mulai penggunaan student ID sebagai kunci masuk ke unit, letak dapur bersama, lounge, dan masih banyak lagi.

"Sisanya akan dijelaskan lebih lanjut pada program orientasi asrama minggu depan," Viola mengangguk mengerti.

Miss Izuwa tiba-tiba tersenyum kepada Viola, apa ada yang salah dengan Viola ini?

"Oh kamu beruntung sekali Viola!"

Viola benar-benar nggak mengerti, apa yang miss Izuwa bicarakan sekarang. Apa maksud beliau itu karena Viola kuliah di Chuo? Atau ada hal lain?

"Maksudnya bagaimana ya miss?"

Miss Izuwa menunjuk gantungan kunci bola voli dan gantungan kunci prince of volleyball-nya Jepang, Yanagida Masahiro a.k.a kak Masa, sapaan akrab Viola kepada atlet voli Jepang bernomor punggung 8 itu.

My Second Fav (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang