Komentar buruk dan Kazuha

162 18 3
                                    

Musim panas, 2016
Universitas Chuo kampus Tama
Tokyo, Jepang

Selepas lelah bergadang siang malam supaya dapat mengerjakan ujian akhirnya dengan baik, akhirnya liburan musim panas telah dimulai! Biasanya pada musim panas seperi ini banyak sekali acara atau bahkan festival yang diselenggarakan di Jepang. Salah satu contohnya adalah pekan olahraga musim panas yang dilaksanakan oleh Universitas Chuo. Tentunya seluruh mahasiswa akan berpartisipasi dalam berbagai kategori olahraga yang diperlombakan. Setelah sesi perlombaan olahraga selesai, maka pekan olahraga musim panas biasa ditutup dengan malam puncak musim panas! Ini malam yang paling ditunggu-tunggu oleh khalayak mahasiswa di Chuo! Layaknya festival, akan ada berbagai makanan khas musim panas, games, pameran, dan juga penampilan dari masing-masing fakultas atau jurusan. Tentunya tidak lupa dengan guest star yang akan hadir memeriahkan malam puncak tersebut.

Tapi tentunya, perjalanan masih panjang. Pekan olahraga baru saja dimulai. Viola sendiri harus berjuang bersama timnya untuk mengharumkan nama jurusannya dalam pekan olahraga musim panas ini. Ada tujuan besar yang harus dicapai Viola dan timnya sebagai kontingen voli dari Kriminologi.

Top 3.

Setidaknya tahun ini kontingen voli putri kriminologi diharapkan tembus hingga tiga besar. Itu bukan hanya sekedar keinginan sang kapten, Hanako. Siapa sih yang mau merasakan kekalahan? Maka dari itu, harus berjuang lebih keras untuk bisa menang dan sampai ke tujuan tersebut.

Pertandingan pertama pada cabang olahraga bola voli putri dengan mudah dimenangkan oleh Viola dan timnya. Straight set! 3-0 melawan jurusan Manajemen. Tentunya ini merupakan awalan langkah yang baik.

=

Viola sedang menunggu kawan-kawannya (Mika, Kakashi, dan Leo) untuk menonton pertandingan voli putra yang diadakan di tempat yang berbeda dengan yang Viola gunakan. Setelah berkumpul, mereka segera pergi menuju gymnasium untuk bertemu Haruto yang datang duluan untuk men-tag tempat duduk.

Ketika masuk, ruangannya penuh dengan penonton. Suasananya persis sama seperti saat demo klub voli saat itu.

"Gilaaa supporternya anak politik rame banget!" Ujar Mika dengan kagum melihat tribun di sebrang lapangan penuh dengan supporter jurusan politik.

"Biasa, itu antek-anteknya Ishikawa senshu." Leo mendengus.

"Oalah, kalau begitu gue harus kasih effort lebih buat cheers Otake senpai, my luv!" Mika berseri-seri

Viola menengok ke tempat duduk kosong sebelah kanannya, "Haruto senpai, emang siapa lagi yang mau nonton? Hanako senpai bukannya gak jadi ikut?" Tanya Viola kepada Haruto.

Haruto melihat sekilas kursi kosong tersebut, "Oh... Itu buat si ketua antek-antek politik."

"Yuk—Ishikawa senshu?"

Sebelum Haruto menjawab pertanyaan Viola. Suasana tiba-tiba menjadi lebih riuh. Viola memperhatikan sekelilingnya. Orang-orang saling bersahut menyebutkan dan membicarakan sosok yang Haruto bilang , si ketua antek-antek jurusan politik.

"Ishikawa...lihat itu Ishikawa!"
"Oh Ishikawa gak akan main?"
"Kok Ishikawa malah nonton?"
"Yah gagal lihat Issei versus Ishikawa."
"Yuki putih banget, beneran kayak salju."
"Ishikawa senshu ganteng banget?!"

"Gantengan juga Kak Masa, fix no debat."
Ujar Viola dalam hati mebalas ujaran yang terakhir didengarnya itu.

Si pria dengan nama Ishikawa Yuki itu kini sudah duduk di sebelah Viola. Mau berapa kali bertemu, Viola masih merasa canggung dengan Yuki. Apalagi mengingat terakhir kali mereka bertemu, Yuki sedang patah hati karena gagal masuk kualifikasi dan mendapatkan ceramah panjang lebar (semangat) dari Viola jam tiga pagi.

My Second Fav (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang