Festival

140 14 6
                                    

Setelah pekan olahraga berakhir, sudah saatnya hiruk pikuk dan keseruan festival musim panas Chuo dimulai! Matahari bersinar sangat cerah saat festival musim panas. Orang-orang berseliweran, tertawa dan berbicara, menikmati suasana musim panas tahun ini. Selain itu, ada banyak sekali stand yang menjual segala macam makanan dan minuman, juga banyak sekali permainan yang dapat dicoba.

Di antara kerumunan itu ada seorang laki-laki jangkung yang terlihat kesal dan raut wajahnya sedikit muram dibandingkan teman-teman disebelahnya yang sangat antusias sekali. Laki-laki itu bernama Ishikawa Yuki.

"Gue udah bilang nggak usah maksa gue dateng ke festival Otake," Protesnya kepada Issei Otake yang sedang asik memakan Yakisoba disebelahnya. "Si Kazuha aja belom tampil, Ki. Lo kan dah janji mau nonton dia," balas Otake. Yuki mendengus dengan kesal.

Benar juga apa kata Otake. Akhirnya, Yuki bertekad untuk mencoba bersenang-senang. Dia pun mulai berkeliaran di sekitar festival, melihat-lihat sekelilingnya, mencoba berbagai makanan, dan bermain game (untuk bagian ini karena lagi-lagi dipaksa oleh Otake).

Sebetulnya, menikmati festival itu ide yang bagus untuk melepas penat. Akan tetapi, yang Yuki tidak suka adalah dia merasa tidak enak kepada teman-temannya yang seringkali harus diinterupsi karena ada orang yang ingin berfoto bersama, meneriaki namanya, atau banyak yang memperhatikan mereka, menjadi pusat perhatian. Ya, itu risiko menjadi 'orang populer' di kampus, Yuki tahu itu. Namun, bukannya tidak bersyukur, hanya saja yuki tidak terlalu merasa nyaman.

Hari sudah mulai gelap, orang-orang mulai bergerak menuju lapangan utama, dimana sebuah panggung besar berdiri. Panggung dimana salah satu teman Yuki, Kazuha, akan tampil dengan bandnya. Begitu pula dengan Yuki dan Otake, mereka berjalan mengikuti kerumunan tersebut ke arah panggung.

Otake menarik lengan Yuki, mengajaknya untuk berjalan lebih cepat. "Ki, nanti gak dapet tempat di depan dekat barikade. Cepetan jalannya."

"Dari belakang juga kelihatan," timpal Yuki. Mendengar balasan dari Yuki, Otake mulai berlari sambil menarik lengannya Yuki. Mau tidak mau Yuki ikut berlari sambil berusaha melepaskan cengkraman lengannya dari Otake.

Benar saja, ketika mereka sampai, lapangan sudah dipenuhi oleh orang-orang. "Trabas ajalah Ki, bisa nih dapet di depan," ucap Otake. "Badan lo udah kayak tiang listrik begitu diem di belakang aja kenapa," balas Yuki sambil melihat lautan manusia yang ada dihadapannya.

Diantara manusia itu, ada satu sosok yang menarik perhatiannya. Seorang perempuan dengan rambut pendek menggunakan Yukata bermotif bunga warna-warni yang Yuki kenal. "Gue di belakang aja, lo kalau mau ke depan silahkan aja. Gue gak akan kabur, gue pasti nonton si Kazuha," sambungnya. Sorot matanya masih terpaku kepada sosok itu. Otake melirik Yuki, "Ah bilang aja lo mau sama Viola," Otake menepuk bahu Yuki. "Semoga sukses," ucap Otake. Belum sempat Yuki memberikan reaksi atas ucapan Otake, temannya itu tak lama menghilang, menebas manusia-manusia didepannya. Yuki pun segera bergerak menghampiri Viola yang sedaritadi berjinjit hingga melompat kecil, mencari temannya.

"Viola, mau gue bantu?" Tawarnya.

Viola menengok ke belakang dan didapatinya Yuki berdiri menatapnya. "Ah Yuki senshu, btw liat Mika di depan nggak ya? Gue kepisah dari dia soalnya, katanya di depan barikade sendirian tadi,"  ucap Viola.

Yuki pun ikut mencari keberadaan Mika, "Dia pake baju apa? Atau apa yang bisa kelihatan dari sini kira-kira?" Tanya Yuki. Viola lalu menunjukkan foto selfie dia dan Mika yang sedang menggunakan bando dengan hiasan plushie takoyaki. Yuki kembali mencari-cari Mika.

"Bando takoyakinya dipake Otake," ucapnya.
Viola bingung, "Hah? Maksudnya Mika lagi sama Otake senshu?" Tanya Mika, Yuki mengangguk. "Pastiin dulu yang bener, soalnya dia tadi sendirian, takutnya kenapa-kenapa," raut wajah Viola khawatir.

My Second Fav (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang