Perkara Hidung

176 22 0
                                    

"Buongiorno, Viola."

Viola menoleh ke arah sumber suara tersebut. Didapatinya teman satu unitnya itu dengan rambut yang berantakan dan ekspresi muka bantalnya karena baru bangun tidur.

"Buongiorno, Chiara. How was your sleep? It's good?"

Chiara mengangguk, "Yeah, where is Kira and Noelle?"

Viola menyeruput susu hangat dari gelas yang digenggamnya itu,"Grocery, today's their turn."

Chiara duduk di sebelah Viola, "Today is the bonding dorm meeting right? But before that, can you help me to study Japanese?"

Chiara (Chiara Amadea) sendiri merupakan seorang mahasiswa pertukaran dari Italia. Tentunya, dia tidak sendiri. Di unit tempat Viola tinggal, ada Noelle (Noelle Smith) yang sama-sama mahasiswa pertukaran. Noelle sendiri berasal dari Kanada. Mereka akan tinggal dan belajar hingga semester musim dingin nanti berakhir. Chiara mengambil jurusan Sosiologi, sedangkan Noelle mengambil jurusan Manajemen Global.

Satu lagi teman unitnya Viola adalah Kira. Nama lengkapnya Nakamura Kira. Kira ini mahasiswa reguler seperti Viola, dia mengambil jurusan Political Science, satu fakultas dengan Viola. Sekadar info, Yuki merupakan kakak tingkatnya Kira. Sekian dan terima kasih.

Viola tersenyum, "Sure! But you need to teach me Italian too! Deal?"

"Oh so you can speak with Yuki freely in Italian?" Ucap Chiara mengolok-ngolok Viola.

Viola menyentil dahi Chiara pelan, "I prefer speak in Italian with Kak Masa instead."

Piiip! Terdengar suara pintu terbuka.
Kira dan Noelle baru saja kembali dari acara belanja bulanannya itu. Napas Kira tak beraturan, tidak seperti Noelle yang kelihatan biasa saja.

"Kira? Kenapa lo?" Ucap Viola sambil menghampiri mereka berdua.

"Gue kaget banget ketemu Kazuha!" Jawab Kira dengan napas yang terengah.

Mata Viola membulat, terkejut mendengar pernyataan Kira, "SUMPAH YANG BENER LO KIRA?"

"IYA! GAK BOHONG GUE! Noelle, we met this cool guy earlier! With his guitar case in the lobby, u remember?"

Noelle menghentikan aktivitas membereskan belanjaannya, "Oh yeah, we met him."

Viola menepuk-nepuk pipinya berulang kali tidak percaya, "Oh gosh! Everyone! Don't forget the meeting tonight!"

=

Semua penghuni asrama malam ini berkumpul di hall. Malam ini adalah malam bonding penghuni asrama yang biasa diadakan 2x dalam sebulan. Pada dasarnya, ini adalah acara nobar (nonton bareng) dan saling temu sapa, mengenal sesama penghuni asrama. Malam ini temanya adalah unjuk bakat. Setiap unit diberikan kesempatan untuk tampil memperlihatkan bakatnya di depan khalayak penghuni. Tentu saja unit Viola juga akan tampil, kali ini giliran Chiara yang tampil sebagai perwakilan.

Kira menepuk pundak Viola, "Ola, itu Kazuha." Jari telunjuknya mengarah kepada sosok pria yang duduk di barisan depan dengan gitar akustik disebelahnya.

"Lo sih kelamaan dandan, jadinya kita gak dapet tempat duduk di depan deket Kazuha." Protes Viola kepada Kira.

"By the way, gak ada Yuki ya? Anak 704 yang hadir cuman Kazuha sama Issei."

Viola memperhatikan sekelilingnya. Benar, Yuki tidak ada di hall. Seketika Viola terimgat sesuatu.

"Oh iya, kalau gak salah dia ada shooting gitu sama Kak Masa. Gue dapet info di twitter sih gitu." Ucap Viola yang dibalas anggukan dari Kira.

"Oalah..."

"Hey hey! It's Chiara!" Teriak Noelle.

Pandangan Viola dan Kira beralih terhadap Chiara yang sedang berdiri di panggung. Sebagai teman satu unit yang baik, Viola, Kira, dan Noelle segera bersorak sorai untuk Chiara.

"Halo semua, aku Chiara. Aku suka puisi. Hari ini, aku akan membacakan puisi dalam bahasa Italia." Chiara berbicara dengan bahasa Jepang.

"Rimani (Stay), karya Gabriele D'Annunzio 1896."

Rimani! Riposati accanto a me.
(Stay! Rest beside me)
Non te ne andare.
(Don't go)
Io ti veglierò. Io ti proteggerò.
(I will watch you. I will protect you)

Pintu hall terbuka perlahan, orang lain masih saja fokus memperhatikan Chiara di panggung. Bagi Viola itu sebuah distraksi, ia mengalihkan pandangannya ke pintu.

Muncul sosok pria dibalik pintu dengan kaos hitam, dan celana training hitam. Tak lupa tas ranselnya yang berwarna hitam, semua serba hitam. Sorot mata Viola fokus terhadap logo bendera Jepang yang ada pada dada kirinya.
It's suit him really well!

Ah, Yuki. Pria yang dibicarakan ketidakhadirannya oleh Kira dan Viola barusan.

Yuki menutup pintu perlahan dan mencari tempat yang kosong untuk duduk. Kebetulan, hanya tersisa satu kursi yang kosong dan itu ada di sebelah Viola. Setelah menemukan spotnya, Yuki berjalan ke arah Viola.

Bukan, maksudnya, berjalan ke arah tempat duduk yang kosong itu.

Ti pentirai di tutto fuorché d'essere venuta a me, liberamente, fieramente.
(You'll regret anything but coming to me, freely, proudly)

Sang pria menatap Viola sekilas, lalu duduk disebelahnya.

Ti amo. Non ho nessun pensiero che non sia tuo;
(I love you. I do not have any thought that is not yours)
non ho nel sangue nessun desiderio che non sia per te.
(I have no desire in the blood that is not for you)
Lo sai. Non vedo nella mia vita altra compagna, non vedo altra gioia.
(You know. I do not see in my life another companion, I see no other joy)

Yuki mensejajarkan tubuhnya dengan Viola dan berbisik tepat di telinga Viola, "Kazuha udah tampil?"

Tepat pada saat itu juga, Viola menoleh ke Yuki. Bukan main kagetnya ketika yang dilihat Viola adalah wajah Yuki dan jaraknya sangat amat dekat. Saking dekatnya, hidung mereka saling bersentuhan.

Viola panik, ia tiba-tiba berdiri dari kursinya.

Rimani.
(Stay)

Melihat Viola yang tiba-tiba berdiri, Yuki refleks memegang lengan Viola, "Hey."

Viola melirik lengannya yang dipegang oleh Yuki itu.

"Viola, orang lain di belakang gak kelihatan." Ucap Yuki.

Viola tersadar saat itu juga. Ia menampar wajahnya pelan, mencoba mengembalikan kewarasannya yang sempat hilang itu. Lalu kembali duduk ke posisi semula.

Apakah Pria ini benar-benar tidak menyadari bahwa 'tadi' itu merupakan sesuatu yang salah? Pikir Viola.

Sepertinya tidak. Buktinya, dia lebih memedulikan orang yang dibelakangnya itu ketimbang perkara 'hidung mereka yang saling bersentuhan'

Apa sebetulnya hal itu bukanlah sebuah masalah? Apa hanya Viola saja yang meresponnya berlebihan?

Tapi kalau boleh jujur, ini salah Viola bukan? Coba saja ia tidak menoleh ke Yuki, hal ini tidak akan terjadi.

Riposati. Non temere di nulla.
(Rest. Do not be afraid of anything)

"Maaf." Ucap Yuki kepada Viola. Tatapannya lurus menghadap panggung. Menyaksikan Chiara berpuisi.

Ternyata Yuki juga menyadarinya, bukan Viola saja.

"It's okay. Itu salah gue juga sih. Maaf ya."

Dormi stanotte sul mio cuore...
(Sleep tonight on my heart...)

Padahal, motivasi Viola malam ini selain mendukung Chiara yang tampil, juga ingin bertemu dengan Kazuha. Dia merupakan teman satu unit Yuki yang terkenal karena kemampuannya bernyanyi dan bermusik sekaligus sebagai vokalis dan gitaris dari klub musik band di Universitas Chuo.

Tapi apa boleh buat, kalau adegan yang saat ini masih terus terbayang oleh Viola akan menemaninya tidur malam ini.

Begitu pula dengan Yuki.

My Second Fav (On Hold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang