16 || Dunia sekejam itu?

82 61 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

Jalan macet total. sore hari ini Fania dan Hani terjebak di macet tersebut—di tengah kemacetan Hani dan Fania sedang tidak Baik-baik saja, dan tentu saja mulut Fania tidak berhenti-henti nya membaca mantra, berkomat Kamit seperti Mbah dukun yang sedang menghadap pasien nya.

Mereka sedang terburu–buru. Bukan, bukan ke Rumah Sakit. tapi, mereka sedang melampiaskan kemarahan kepada jalan— saat lampu merah sudah berubah menjadi hijau mereka langsung menancap gas lalu melaju secepat angin.

Hani dan Fania tidak berada dalam satu kendaraan. Sebab Hani membawa motor kesayangan nya. Yaitu motor ninja Kawasaki zx25 berwarna hitam bercorak merah, sedangkan Fania menunggangi motor ninja Kawasaki zx25r berwarna Full of black.

Mereka mengunakan kecepatan di atas 40 kilometer permenit. coba bayangin sekencang apa mereka berdua, dan kira-kira ada masalah apa sih sampe Fania dan Hani kebut-kebutan.

Fania melaju dengan kecepatan 160 km. tatapan kosong tanpa arti seperti ada rasa kecewa dan penghianatan yang menusuk di hatinya, entah dia sedang memikirkan apa tapi dia selalu meneteskan air mata hampa, mata nya memerah, pipi—nya basah oleh air mata.

Sedang kan Hani dia sibuk mengejar Fania. dia berusaha menghentikan Fania, karena Fania melewati batas wajar berkendara, saat sedang mengimbangi kecepatan Fania, Hani hampir menabrak seseorang yang sedang menyebrang dengan tidak hati-hati, karena itu Hani langsung berhenti dan meminta maaf, tapi di satu sisi dia kehilangan jejak Fania.

Hani memukul dahi—nya yang terasa pening. Lalu dia memutus kan untuk mencari Fania dengan mengikuti arah jalan yang lurus."Ah sialan. tuh bocah ilang lagi" gumam Hani sambil melajukan motor nya.

Saat sedang pusing dan bertengkar dengan isi kepala nya. Hani teringat sesuatu, bahwa jalan yang ia lewati adalah jalan menuju gedung yang biasa nya Fania kunjungi ketika merasa jengkel dan kecewa.

"Bentar gue kaya kenal sama ini jalan"gumamnya sambil memperhatikan sekitar sambil melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

"Oh iya. Ini kan jalan ke gedung tempat Fania ngeluapin kemarahan nya kalo gak salah"

'ini dari sini belok kanan terus gue tinggal parkir, naik ke rooftop' batin nya, lalu menghentikan motor nya tepat di depan bangunan tersebut lalu bergegas masuk dan naik ke atas gedung tepat nya di rooftop.

Huft..

Hufft..

Nafas Hani terengah-engah saat berlari menaiki satu persatu anak tangga. "Buset dah. nih gedung Napa liftnya penuh lagi" keluh Hani.

Dia kembali berlari. Saat pintu rooftop sudah didepan mata, Hani kembali berhenti dan berjalan keluar dan angin menyapa rambut panjang nya.

"Dia niat banget nyiksa gue" gumam Hani sambil melihat kearah Fania yang sedang berdiri dipembatas rooftop sambil menatap jalanan dari atas.

ALBIAN :Fly and fall「SUDAH TERBIT」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang