Call Me Mpiw!
"Assalamualaikum." Haidar berucap salam kala memasuki rumahnya.
Namun saat masuk Haidar justru di suguhi pemandangan sang adik yang duduk bersila di atas meja seraya menatap ke arahnya.
"Waalaikumcalam...." Dengan suara cadelnya Haris menjawab salam dari sang kakak.
"Heh ngapain duduk di situ?" Omel Haidar seraya melotot.
"Lagi nunggu aa." Jawabnya seraya tersenyum lebar.
"Dih ngapain nunggu gua?" Sewot Haidar, ia merasa tak enak hati, sepertinya petaka akan segera tiba.
"Ayah suluh hais main cama aa, coalnya Buna lagi cakit jadi Ndak bisa main cama hais." Ucap Haris dengan tampang polosnya.
Beneran petaka ternyata, bundanya sakit dan ia disuruh menjaga adiknya ini, pikir Haidar.
"Udah pulang kamu?" Jeon datang menghampiri dua putranya.
Haidar langsung mencium tangan Jeon.
"Yah bunda beneran sakit?atau si adek ngibul?" Tanyanya memastikan. Takut takut adiknya itu berbohong.
Jeon menghela nafasnya, "Iya bundamu demam, untuk sementara ini jagain adek ya?ayah harus rawat bunda."
Mendengarnya batin Haidar berteriak 'TIDAK' sangat keras, tapi mendengar kondisi bundanya yang sakit Haidar jadi tak bisa menolak.
"Iya yah, kalo gitu aa ke atas dulu.." Jawab Haidar patuh, setelahnya memilih pergi dari sana untuk mengganti pakaiannya.
Jeon tersenyum dan mengangguk menanggapinya.
Dan Haris segera turun dari atas meja, dibantu oleh ayahnya lalu menyusul sang kakak.
"Ini ngapain ngikut ngikut?" tanya Haidar setelah melihat Haris berjalan di sampingnya.
"Kata ayah aa jagain Hais, jadi hais ikut." Ujar Haris riang, namun Haidar tak menanggapi.
"AA antelin hais jajan kindeljoy ya?"
Haidar tetap acuh, ia menaiki undakan tangga tanpa merespon celoteh dari sang adik.
"Telus hais juga pengen yupi!"
Haidar masih diam.
"Cama cucu picang! Hais mau beli itu juga!" Serunya agak keras.
Membuat Haidar menolehkan kepalanya kebawah guna melihat sang adik, ia lantas menggandeng tangan Haris karena bocah itu nampak kesusahan saat menaiki anak tangga.
Setelahnya ia berucap, "Bacot."
Haris yang mendengarnya lantas bertanya, "Bacot itu apa aa?"
"Lu." Singkat Haidar.
"Panggilan buat Hais?" Tanya Haris sekali lagi.
Haidar diam tak menggubris lagi, tapi menurut Haris diamnya sang kakak berarti iya. Maka Haris langsung bersorak senang.
"ACIIKKKK AA KACIH HAIS NAMA PANGGILAN BALUU!"
"BACOT! BACOT! BACOT ITU HAIS!" ujarnya seraya berjingkrak kesenangan.
Haidar tercengang di tempatnya, sepertinya ia salah bicara. Karena terlalu larut dalam ketercengangannya Haidar sampai tak sadar jika Haris melepaskan gandengan tangannya dan kini sudah sampai di tangga terakhir.
"AA AYOOO BACOT UDAH NDA SABAL DIANTEL JAJAN CAMA AA!" Teriak Haris.
Haidar tersadar, segera berlari dan membekap mulut sang adik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revazi Fams🦋✓
Fiksi Penggemar⚠️DILARANG KERAS UNTUK MENJIPLAK⚠️ Ini tentang keluarga Revazi, dimana si sulung Revazi yang sangat sangat tidak menyukai anak kecil, disaat dirinya sendiri memiliki seorang adik laki laki berusia 4 tahun. #6 hanbin #5 hanbin #3 kookliz #1 trejo Ca...