Call Me Mpiw!
Guys jadi part-nya berantakan dan gak bisa di edit lagi, udh aku coba di atur di daftar isi tapi part-nya tetep gak mau berubah, kalo ada saran buat atur part-nya boleh langsung komen ya🙏🏻Sore ini, usai Haidar menyanggupi permintaan Athhar untuk menjemput sepupunya, Haidar pun bergegas menuju rumah sebelah alias rumah Athhar untuk mendengarkan aba aba dari pemuda itu.
Setelah sampai di depan rumah Athhar, Athhar yang sudah stand by di depan rumahnya lantas menghampiri Haidar.
"Si lea katanya udah nyampe barusan, dia tunggu Lo di gerbang terminal aja biar gampang kalian ketemunya." Ucap Athhar.
Haidar mengangguk mengerti, "Ada lagi?" Tanya Haidar.
Athhar menggeleng, "Gak ada, langsung bawa balik aja, kalo dia minta mampir kemana dulu jangan di dengerin."
Haidar mengangguk, "Hm, yaudah gua otw sekarang."
"Yoi, hati hati bro!" Ucap Athhar seraya menepuk bahu kawannya. Setelahnya Haidar melaju bersama Aerox gagahnya, tuk menjemput Alea sang pujaan hati---maksudnya sepupu sang sahabat.
Di sepanjang perjalanan menuju terminal, Haidar tak henti hentinya menghela nafas, entah kenapa rasa gugup kian menyerangnya. Padahal sebelum sebelumnya ia tak pernah merasa segugup ini sekali pun bertemu langsung dengan Alea, mungkin hanya efek terlalu lama tak berjumpa atau justru karena hal lain, seperti Haidar semakin menaruh rasa pada gadis kecil itu? Entahlah Haidar tak tahu pasti.
Sekita 20 menit Haidar habiskan dengan berkendara, dan kini Haidar sampai di terminal yang di tuju. Haidar memarkirkan motornya di tempat parkiran khusus motor, setelahnya ia bergegas menemui Alea.
Haidar menolehkan kepalanya ke kanan dan ke kiri, ia takut salah menemui orang, pasalnya sudah sangat lama Haidar tak bertemu dengan gadis itu, terakhir Haidar bertemu dengan gadis itu pada satu tahun lalu saat gadis itu masih duduk di bangku SMP, dan kemungkinan wajah serta perawakan gadis itu berubah karena saat ini gadis itu telah menduduki bangku SMA.
Terlalu fokus mencari sosok Alea, Haidar tak menyadari jika ada sosok lain yang berdiri di belakangnya, hingga sosok itu pun menepuk bahu Haidar dan membuat Haidar berbalik dan menatapnya.
Seolah terkunci, manik Haidar menatap lekat pada sosok gadis yang tingginya jauh di bawahnya itu, gadis dengan stelan crop top rajut berwarna cream di padukan dengan celana kulot broken white, tak lupa rambut yang digerai berhiaskan bando berwarna senada benar benar membuat pandangan Haidar terkunci. Bahkan tanpa di sadari degup Jantung Haidar berpacu begitu cepatnya membuat Haidar sulit mengendalikannya.
Hingga suara lucu yang menyerukan namanya membuat Haidar sadar dari lamunannya.
"Kak??" Panggil Gadis itu, tepatnya Alea, sepupu Haidar.
"Ekhm....Lo Alea?" Tanya Haidar ketika sadar dari lamunannya.
Gadis itu mengangguk, "Iya, kakak... kak Haidar kan temennya bang atar yang waktu itu??"
Haidar mengangguk dengan kaku, "Ya." Singkatnya.
"Okey, ayo kak! Lea udah cape pingin tidur." Tanpa rasa canggung Alea langsung menarik tangan Haidar.
Membuat Haidar termenung. Mengapa ia selemah ini, dan mengapa ia sebodoh ini?sesulit ini kah membuat degup jantung serta perasaannya netral kembali? Haidar bener benar payah soal mengendalikan perasaannya.
"Ekhem....sore sore gak boleh tidur, pamali." Ucap Haidar, saat ini ia tengah berusaha keras mengikis rasa gugupnya.
Alea yang masih memegang lengan Haidar, lantas menariknya kembali, membuat langkah Haidar terpaksa terhenti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revazi Fams🦋✓
Fiksi Penggemar⚠️DILARANG KERAS UNTUK MENJIPLAK⚠️ Ini tentang keluarga Revazi, dimana si sulung Revazi yang sangat sangat tidak menyukai anak kecil, disaat dirinya sendiri memiliki seorang adik laki laki berusia 4 tahun. #6 hanbin #5 hanbin #3 kookliz #1 trejo Ca...