Dua hari setelah sadar, Haechan kembali kesekolah dengan sehat walafiat. Ia beralih duduk disamping Renjun, sementara Jeno duduk disamping Jaemin.
"Dempet ajalah terus" Sinis Haechan. Baru aja masuk sekolah udah dihadapkan dengan perbucinan dari Jaemin dan Jeno.
"Sirik aja lu" Saut Jaemin.
Menunggu siswa-siswi yang lain masuk, keempatnya sibuk dengan urusannya.
Jeno dan Jaemin yang masih asik ngebucin, Haechan yang sibuk dengan gamenya dan Renjun yang sibuk dengan bukunya. Biasalah, namanya juga anak teladan.
Udah waktunya istirahat, mereka berempat sekarang lagi ada di kantin. Makan dengan lahap, sesekali diselingi pembicaraan.
"Si Hyunjin kemana? Tumben ga ngerecokin Jeno" Ujar Haechan.
"Ga tau tuh, dari beberapa hari ini emang dia udah ga masuk" Kata Renjun.
'Ya gimana mau masuk, orangnya aja udah mati' Batin Jeno.
Jaemin tersenyum tipis mendengar pembicaraan keduanya. Menaik turunkan alisnya saat Haechan ga sengaja menatapnya.
Haechan mendengus, lalu balas tersenyum tipis.
"Jeno, Mark bilang dia suka padamu. Dan ingin menembak mu pulang sekolah nanti" Ujar seseorang pada mereka. "Temui dia di belakang sekolah ya" Lanjutnya lagi sebelum pergi dari sana
Jeno langsung menatap Jaemin yang duduk disampingnya. Mampus, pasti nanti ada kabar kalau Mark hilang seperti Hyunjin :)
Bukan hanya Jeno, Haechan dan Renjun saja langsung menatap Jaemin. Raut wajahnya yang tadinya ceria berubah jadi menyeramkan. Tampak seperti Psikopat yang menyeramkan, padahal emang.
"Jaem, lu ga bawa pisau kecil kemarin kan?" Tanya Renjun. Takut takut saat Jaemin menatapnya.
"Engga" Balas Jaemin yang membuat ketiganya menghela nafas lega.
"Tapi gw bawa pisau daging" Lanjut Jaemin dengan senyum mengerikan.
Gulp.....
Nafas mereka langsung tercekat, melihat wajah ketiganya yang pucat. Jaemin langsung tertawa.
"Hahaha..... Cuma bercanda" Tawanya tapi setelahnya menatap kearah Mark yang sedang duduk diujung sana.
"Tapi, jika ada yang membuatku kesal. Kemungkinan besok dia akan menghilang" Ucapnya, sedikit tersenyum. Lalu menatap ketiganya kembali.
"Gw ke toilet, jangan nungguin soalnya gw langsung ke kelas"
Tanpa babibu ia langsung berlalu pergi. Meninggalkan ketiganya yang lagi lagi terdiam.
"Kenapa kita bisa berurusan dengan tuh Psikopat" Gumam Renjun pelan.
♥♥♥♥
Disinilah sekarang Jeno berada, berhadapan dengan Mark yang sedang tersenyum tampan. Tidak lupa sebuket bunga di tangannya.
Berdiri dibawah pohon yang Mark tidak sadari ada Haechan dan Renjun diatasnya.
Jaemin? Entahlah. Se pamitnya dia dari kantin, dia tidak kembali ke kelas sampai pulang.
Mark kemudian berlutut dihadapan Jeno dengan menyodorkan buket bunganya.
"Jadilah kekasihku, Jeno" Ujar Mark.
Jeno tersenyum canggung, duh gimana nih. Mati ga ya? :((
"G-gini Hyung--" Ucapan Jeno terpotong saat Renjun menyahut.
"--Hidup lu terancam" Sautnya, Mark langsung berdiri. Lalu mendongak, dan mendapati ada Haechan dan Renjun diatas.
"Maksudnya?" Tanya Mark tidak paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Psychopath || Jaemjen
Fanfiction[HASIL PEMIKIRAN SENDIRI] Hidup Jeno yang awalnya aman dan Damai, harus terganggu saat seorang namja bernama Na Jaemin pindah ke sekolahnya. "k-kau? a-apa yang kau lakukan pada Hyunjin?!" "bermain, kenapa? kau mau ikut bermain, cantik?" semua orang...