77. Hari tetap berjalan

249 50 27
                                    

Disclaimer :

Beberapa lagu, Image/ Screenshot, Picture, yang terdapat di dalam cerita fiksi ini di ambil dari banyak sumber

dan penulis menambahkannya dalam cerita fiksi ini semata mata sebagai sarana agar pembaca dapat ikut melihat imajinasi penulis

Hak Cipta sepenuhnya milik pemilik aslinya, tanpa bermaksud merugikan pihak manapun.

.
.
.
.
.
.
.

Happy reading

💜💜💜


Beomgyu masih setia duduk di samping peti, dia tabah banget nungguin kakak kembarnya, pendeta udah dateng dan mulai upacara keagamaan yang beda keyakinan mulai mundur kasih kesempatan buat keluarga yang berduka dan para kerabat untuk melantunkan doa kecuali satu orang ...

Yeonjun yang selalu di samping Soobin ikut berdiri nengakin tubuh gadis yang keliatan jadi lebih ringkih,

sementara mama sama papa almarhum berusaha tegar untuk penghormatan dan bukti cinta terakhir untuk  anak mereka, beberapa orang berseragam dari rumah duka terus bantu untuk tutup peti dan kemudian jenazah di bawa ke krematorium,

disana mereka masuk lagi ke ruangan yang lebih kecil, keluarga kasih kenang kenangan buat almarhum yang katanya bakalan di bawa saat jenazah di kremasi.

Di sini orang banyak yang ga bisa nahan tangis mereka, saat pelan pelan peti bergerak masuk kedalam oven krematorium dan pintu di tutup,

Soobin sama mamanya pelukan, terus  mereka sama sama ambruk di tolong  Yeonjun dan seorang kerabat nolonginnya keduanya, ga jauh dari situ ada ko Namjoon yang bergeming dari duduknya, cuma nunduk dan terus netesin airmata, nyalahin diri sendiri kalo sebenernya mungkin kemalangan yang didapet anaknya adalah dari sikap buruknya dimasa lalu,

dulu dia selalu berpikir kalo di mukul orang karena orang itu udah membully dia itu adalah suatu bentuk  pembelaan diri,

tapi sekarang dia berpikir kalo sikap itu adalah buruk, dan akibat itu anak anak lah yang kena karmanya,

sementara Beomgyu langsung pergi buat nunggu di depan oven, dia ga beranjak dari sisi Heesung dan janji bakalan pisah setelah Heesung sampe di tempat terakhirnya.

.

"Ko ... kita lahir barengan, sekarang koko pergi duluan, aku gimana ko ... aku ngerasa kita satu paket, aku ngerasa kalo aku adalah koko dan koko adalah bagian dari aku ...

Aku gimana kalo koko tinggalin aku ...

Jangan tinggalin aku ya kok ... meski kita beda dunia ... jangan tinggalin aku, karena sama koko aku ngerasa lengkap ..."

.

.

.

.

.

.

Hby ClusterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang