Run Away

167 12 5
                                    

Baru saja Jiyong keluar dari ruangan Yang Hyun Suk. Sejenak dia terdiam menarik nafasnya dalam-dalam. Hari ini terasa sangat melelahkan. Konser solonya saja belum diselesaikan. Dan sekarang muncul permasalahan baru yang disebabkan oleh Seungri. Meskipun Seungri telah menyangkalnya, namun foto yang dilihatnya benar-benar nyata. Jauh dalam lubuk hati Jiyong dia merasa cemburu dan dia berharap bahwa foto yang dilihatnya itu hanya rekayasa Meskipun Jiyong belum menyatakan cintanya pada Seungri, namun Jiyong sudah mengklaim bahwa Seungri adalah miliknya sejak lama. Jadi ketika melihat Seungri berciuman dengan yang lain, dengan otomatis Jiyong akan marah dibuatnya.

Jiyong berjalan menuju basement tempat dimana mobilnya diparkir. Hari ini dia ingin sendiri untuk menjernihkan pikirannya. Setelah sampai di mobilnya lalu dia masuk dan mengendarainya menuju bar favoritnya.

Lain halnya dengan Seungri saat ini masih kebingungan dengan foto dirinya yang sedang berciuman. Dia masih terduduk di pinggir tempat tidurnya sambil memandang gambar di handphonenya. Seungri masih mengingat-ngingat apakah dia memang berciuman dengan Hanbin. Namun ingatannya tetap saja buntu. Wajah laki-laki itu memang sangat mirip dengan dirinya dan laki-laki yang menciumnya pun benar-benar mirip dengan Hanbin. Seungri mencoba menghubungi Hanbin berkali-kali untuk menanyakan perihal foto itu. Namun nomor yang dituju selalu sedang tidak aktif.

Tiba-tiba dada kirinya berdenyut sakit. Seungri mengelus perlahan dadanya untuk mengurangi rasa sakitnya. Dia lalu melihat jam dinding yang terpasang di kamarnya. Jam sudah menunjukan pukul 9 malam. Sudah waktunya untuk meminum obatnya. Seungri menarik nafasnya pelan-pelan sambil mencoba meringankan rasa sakit di dadanya itu. Namun denyutan di dada kirinya itu masih terasa sakit.

"Mungkin dengan meminum obat, rasa sakitnya akan hilang" batin Seungri. Seungri pun berdiri dan berjalan perlahan menuju ke meja untuk mengambil obatnya. Namun ketika dia belum meminum obatnya, Seungri mendengar Jiyong masuk ke dalam dorm sambil memanggil nama dirinya. Dengan terburu-buru Seungri keluar dari kamarnya. Terlihat Jiyong yang mabuk berjalan menuju dirinya.

"Hyung...kau mabuk?" Tanya Seungri khawatir sambil berjalan mendekati Jiyong. Seungri memegang tangan Jiyong yang saat ini terihat sempoyongan. Namun ketika tangannya bersentuhan dengan tangan Seungri, Jiyong langsung menampiknya.

"Jangan sentuh aku!!!!!" Jiyong berteriak marah.Terlihat mata Jiyong yang merah seperti habis menangis.

"Hyung..." Seungri kaget dengan sikap Jiyong kepada dirinya.

"Kamu selalu menjadi beban buat Bigbang, kenapa Ri.....kenapa???!!!!" Jiyong berteriak lagi.

Seungri yang mendengar itu terlihat syok. Tangannya bergetar perlahan dan air matanya mulai keluar menetes.

"Hyung....aku......" Seungri terdiam lalu menunduk. Hatinya begitu sakit mendengar perkataan Jiyong.

Saat ini hanya ada mereka berdua. Youngbae, Top dan Daesung sedang ada jadwal di luar kota.

"Dan sekarang kamu membuat skandal lagi, kenapa Ri???!!!!!" Jiyong masih saja berteriak. Seungri hanya bisa terdiam. "Mungkin memang sebaiknya Bigbang dari dulu hanya 4 member saja"

Mendengar hal itu, Seungri tidak dapat menahan tangisnya lagi. Hatinya begitu sakit. Kata-kata Jiyong barusan terus saja terngiang-ngiang.

Seungri melangkah mundur perlahan. Mungkin memang benar kata hyungnya itu. Dia tidak seharusnya menjadi member Bigbang. Dia hanya selalu menjadi beban kepada semua hyungnya. Pergi dari sini mungkin jalan yang terbaik untuk semua. Seungri membalikan badannya lalu berjalan menuju pintu keluar. Saat ini pikirannya sangat kacau. Airmatanya tidak bisa berhenti.

Jiyong yang masih dalam keadaan mabuk seakan tidak peduli dengan kepergian Seungri yang telah berjalan keluar dari dorm. Kepalanya berdenyut seakan meminta dia untuk beristirahat. Jiyong pun berjalan menuju kamarnya setelah Seungri meninggalkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I'm sorryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang