Seungri membuka perlahan matanya di pagi hari. Terdengar kicauan burung dan sinar matahari mulai masuk melalui celah jendela. Jam telah menunjukan pukul 8. Seungri menghela nafasnya. Dia mencoba bangun dan bersandar di sandaran kasurnya lalu melihat ke sekeliling kamarnya. Bukan hanya ruangan diluar kamar Seungri saja yg berubah, namun kamarnya pun ikut berubah. Terlihat barang2 baru yg terletak di kamarnya. Di samping tempat tidurnya terdapat oxygen portabel yang terlihat masih baru. Lalu disampingnya terdapat meja kecil yg diatasnya terdapat semua obat2an yg dia perlukan. Televisi di kamarnya pun diganti yang baru lengkap dengan seperangkat alat game yg terbaru dan tercanggih. Kamar mandinya pun dilengkapi pegangan di sekelilingnya untuk memudahkan Seungri. Dan yang paling menonjol adalah kursi roda elektrik baru yang Top belikan. Melihat itu semua, Seungri hanya bisa menunduk dan menarik nafasnya dalam2. Seungri semakin merasa tidak berguna dengan adanya barang2 tersebut. Dia hanya perlu adaptasi dengan kondisinya sekarang ini, bukan berarti dia seperti orang lumpuh yg memerlukan bantuan di setiap aktivitas nya.
Ini hari kedua sejak kepulangannya ke dorm. Hyungnya yg overprotective semakin mejadi lebih overprotective lagi. Dari mulai bangun, mandi, makan dan sebagainya, hyungnya selalu membantunya. Padahal Seungri masih bisa melakukan itu semua sendiri, meskipun dengan kondisi tubuhnya sekarang yg masih lemah dia memerlukan waktu yg lebih lama. Semua pergerakan maknaenya selalu membuat semua hyungnya khawatir. Dan ini membuat Seungri merasa tidak berguna.
"Ri......" Daesung menyapa maknaenya sambil membelai rambutnya. "Melamun?"
"Hyung? Ah tidak...." Seungri yg kaget langsung tersenyum.
"Bagaimana kondisimu hari ini? Sudah baikan?"
"Iya donk hyung.....lihat nih...." Seungri langsung bangun dari tempat tidurnya dan mencoba berdiri.
"Stop...stop....maknae....kata dokter kau belum boleh berjalan" dengan cepat Daesung mengambil kursi roda. "Duduk saja ya Ri di kursi roda"
"Hyung...tapi aku sudah kuat ko berjalan" dengan tersenyum, Seungri lalu berjalan ke kamar mandi.
"Haisshhh....maknae...bagaimana kalau hyungmu yg lain tau...." Daesung lalu mengikuti Seungri ke kamar mandi. Namun terhenti ketika Seungri menutup pintu kamar mandinya. "Ri...jangan dikunci pintunya ya, aku akan menunggumu disini"
"Iya hyung baweeellll...." teriak Seungri dari dalam kamar mandi.
Di dalam kamar mandi, Seungri berusaha mengatur nafasnya. Berjalan dari kasur ke kamar mandi pun membuatnya terengah-engah. Dia mencari tempat untuk duduk. Dan akhirnya dia duduk diatas closet. Sambil mengelus2 dadanya dia berusaha mengatur nafasnya. Setelah dirasa baikan, Seungri akhirnya mandi. Daesung yg merasa khawatir, setiap detik dia mengetuk pintu kamar mandi menanyakan apakah maknaenya baik2 saja.
"Hyuuungg....aku kan cuma mandi.." Seungri keluar dari kamar mandi dengan cemberut. Lalu berjalan perlahan menuju kasur dan duduk. Dia terlihat mengatur nafasnya sambil mengeringkan badannya.
"Ri....ini bajunya sudah aku siapkan" Daesung menyodorkan satu stel pakaian kepada Seungri. Lalu duduk di sebelahnya.
" Terima kasih hyung....tapi sebenarnya aku masih bisa mengambilnya sendiri hyung, tidak usah hyung ambilkan..."Seungri berkata sambil mempoutkan bibirnya.
"Ya tidak apa2 Ri...kesehatanmu belum pulih benar...." Daesung tersenyum sambil mulai membantu Seungri memakaikan baju.
"Please hyung...aku masih bisa pakai baju sendiri.....tanganku masih bisa digunakan....." Seungri merebut baju yg akan dipakainya dari tangan Daesung.
"Maafkan...." Daesung hanya tertunduk lesu. Seungri pun merasa bersalah membuat hyungnya menjadi sedih.
"Hyuuunnggg....." setelah selesai memakai baju, Seungri langsung memeluk hyungnya itu. "Jangan cemberut gitu donk....jelek!" Seungri berkata manja. "Maafkan aku juga...biarkan aku melakukan semua yg masih bisa aku lakukan, tubuhku saja yang lemah, tapi tangan dan kakiku masih bisa berfungsi kan hyung, bagaimanapun juga ada saatnya aku akan membutuhkan pertolongan hyung"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm sorry
FanfictionPenyesalan ini akan menjadi penyesalan Jiyong seumur hidupnya. Penyesalan itu tidak akan membuat maknaenya kembali seperti dulu. Meskipun dia menangis darah sekalipun. Namun penyesalan itu membuat Jiyong bertekad menjaga maknaenya seumur hidupnya.