Happy Reading <( ̄︶ ̄)>
__________
______________"Kamu beneran serius kan Arsel? Papa gak mau kamu mainin anak orang. Papa emang pengen kamu cepat beristri tapi papa gak yakin sama yang ini."
"Arsel serius pa, dia perempuan yang aku pinang dan ku bawa ke altar pernikahan." jawab Arsel tegas.
Ayah Arsel- Aldo, mengangguk jika anaknya memang benar-benar serius menikah maka sebagai ayah ia harus memberikan restunya.
"Nak Qierra, besok kami akan kerumah orang tua kamu untuk membicarakan lebih lanjut pernikahan kalian?"
"Iya om,"
"Jangan panggil om ya panggil ayah saja, yang kamu panggil om seharusnya Arsel bukan saya." Ucap Aldo di iringi tawa.
Qierra tersenyum kikuk, matanya melirik ke calon suaminya yang menekuk wajahnya bak anak kecil merajuk.
Ternyata calon mertuanya begitu ramah tidak seperti yang ia kira.
"Sudah-sudah kalian lanjut makan dulu." Tegur Ema.
Kemudian mereka melanjutkan makan tanpa ada yang berbicara yang ada hanya suara denting sendok dan garpu.
***
Arsel merasa jantungnya berdebar sangat kencang perasaan takut menyelimutinya.
Ayah Arsel yang di sebelahnya terkekeh geli. "Dulu ayah sama kayak kamu waktu ingin meminta restu agar ayah bisa meminang mama kamu"
Aldo menepuk pundak anaknya, mereka berdua sedang menunggu pasangannya yang masih sedang berdandan di dalam kamar.
"Gimana cara ayah dapetin mama?"
Dengan senyum bangga Aldo mengingat wisata masa lalu. "Ayah perkenalkan diri dan tujuan ayah dengan tegas agar kakek kamu percaya sama ayah kalau di masa depan bisa menjaga dan menyayangi anaknya seperti kakek kamu menyayangi mama kamu." jelasnya.
Arsel mengangguk.
"Kalau kamu sudah sah dengan Qierra ingat pesan ayah. Jangan sekali-kali kamu bermain fisik dengan istrimu, kalaupun kamu memang sedang marah atau dalam masalah baiknya nasehati atau tenangkan dirimu dulu. Apalagi kalau kamu sudah mempunyai anak, anak kamu akan mengingat semua perlakuan burukmu. Menjadi kepala rumah tangga tidak mudah Arsel, contohnya ayah kamu yang sudah menjalani sebagai kepala keluarga harus benar-benar sesuai dengan ajaran agama."
"Membuat istrimu sakit hati lalu menangis sudah menjadi dosa besar bagi suami."
"Maka dari itu ayah gak mau anak ayah yang sudah dewasa ini menjadi brengsek tidak tau diri. Ayah yakin kamu sudah siap dan matang untuk pernikahan kalian kedepannya."
Arsel tersenyum. "Siap yah, ayah emang yang terbaik."
"Asik banget ya ngobrolnya."
Baik Arsel maupun Aldo menengok ke belakang yang terdapat dua perempuan cantik.
"Eh?...sayang." Aldo menutup mulutnya dengan jenaka. "Cantik banget sihhh...sayang." sengaja Aldo menjahili istrinya yang sudah memandangnya jengkel.
Aldo juga memuji calon menantunya. "Anak cewek ayah juga cantik banget," lalu meririk pada Arsel yang terdiam fokus pandangan ke satu titik.
"Biasa aja dong natapnya." sindir Ema pada anaknya. "Btw ini mama yang make up- in loh,"
"Gak heran sih," Aldo memeluk pinggang istrinya posesif.
"Ayok di persilahkan untuk Aldo anak hebat ayah untuk menyetir mobil, ayah pengen pacaran dulu."
Arsel mendengus lalu tersenyum. "Silahkan buat ayah Aldo dan mama Ema untuk berpacaran. Ayok sayang kamu duduk di sebelah aku." Arsel menggenggam tangan Qierra sedangkan orang tua itu tertawa geli.
***
Di perjalanan menuju kediaman orang tua Qierra. Sempat-sempatnya Arsel mengelus rambut, tangan dan pipi Qierra di hadapan orang tuanya.
Tentu saja itu yang di lakukan Arsel, dari tadi ia menatap kesal dari kaca spion mobil orang tuanya sibuk bermesraan di belakang bersenderan bak anak-anak ABG yang sedang berpacaran.
Aldo dan Ema menahan tawa ketika melihat raut wajah anak semata wayangnya.
***
Sabtu, 08 Oktober 2022
Maafkeun author yang jarang up.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Night Stand
ChickLit-Young adult- Qierra sungguh menyesali keadaannya sekarang, niat kemarin untuk bersenang-senang malah menjadi malapetaka untuknya. ∆rank⚜️ 🪐#4 cerita seru (19-01-2023) Star : 01-01-2022 story by ©alle