Beautiful Time

3.2K 270 49
                                    

Hi :)
Yang galau aku timpuk pake mic nya mas peace🤗
Nih aku kasih oneshoot

Hi :)Yang galau aku timpuk pake mic nya mas peace🤗Nih aku kasih oneshoot

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

"Apa lagi yang kamu cari? Haein pria kaya, dan tampan! Kamu ingin pria seperti apa lagi Kim Jisoo?"

"Menikah dengan Haein!"

"Mama malu mendengar semua omongan orang tentang kenapa Jungkook yang menikah lebih dulu, kenapa bukan kamu!"

"Kamu harus menikah dengan Haein setelah Jungkook! Mama gak mau tahu!"

"Kamu sudah dua puluh delapan tahun! Mama dulu menikah umur dua puluh tahun."

"Pria lebih tua dari perempuan itu hal yang sangat wajar, karena pria akan memimpin rumah tangganya."

"Jangan mencari lagi alasan Kim Jisoo."

Jisoo menangis mengingat perkataan-perkataan mamanya. Matanya membengkak karena seringnya menangis. Jisoo lupa seberapa sering dia menangis, menangis karena pernikahan yang tidak dia inginkan.

Haein yang mamanya agung-agungkan karena mapan dan tampan bukanlah pria yang baik. Pria itu menyakiti Jisoo, pria itu melakukan hal semaunya. Jisoo akan dipukul jika tidak menuruti keinginan Haein.

Dimalam pertama Jisoo bahkan harus merasakan sakit di pergelangan tangan dan area kewanitaannya karena Haein. Pria itu memaksa Jisoo melayaninya. Jisoo yang tidak mau dipaksa oleh pria itu, hingga kejadian yang tidak diinginkan terjadi.

Setelah malam itu Jisoo menelpon mamanya, memberitahu kepada mamanya apa yang terjadi kepada mamanya tapi respon mamanya diluar pikiran Jisoo. Mamanya tidak mempercayainya.

Jisoo menangis hatinya hancur mendengar respon mamanya. Dia tidak tahu apa yang Jisoo berikan kepada mamanya hingga mamanya lebih percaya kepada Jisoo dibanding putrinya sendiri.

Waktu berjalan, pernikahan Jisoo menginjak tiga bulan. Tidak ada yang berubah, Haein masih memperlakukan Jisoo dengan buruk. Haein akan berbuat kasar kepada Jisoo jika dia sedang berhubungan dengan wanita itu.

Entah sudah berapa kali mereka melakukannya. Jisoo tidak pernah menikmatinya. Jisoo merasa penyatuannya dan Haein merupakan hal yang sangat menyakitkan, karena Haein akan menampar tubuh Jisoo dengan tanpa ampun saat mereka berhubungan.

Hujan malam ini tidak cukup deras. Jisoo berjalan menelusuri jembatan layang yang tak jauh dari rumahnya dan Haein. Wanita itu mengabaikan hujan yang membasahi tubuhnya. Fokusnya hanya satu  menyingkirkan rasa sakit diseluruh tubuhnya dengan cara menghilang dari dunia ini.

Jisoo memanjat pagar besi satu demi satu. Keputusan ini sudah dia pikirkan jauh-jauh hari. Tidak ada yang bisa mendengar semua keluhannya jadi dia memutuskan untuk bertemu dengan Tuhan, mengadu kepada Tuhan secara langsung sakit yang dia rasakan.

Short StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang