Hallo, apa kabar? Masih ada yang menunggu?
***
Makan malam, Soobin sebenarnya dari dulu sudah terbiasa untuk makan sendirian di rumah, tapi entah kenapa selama dia memiliki pacar, dia jadi ingin di temani untuk makan.Mata Soobin melirik kearah Yeonjun yang memegang pisaunya untuk memotong steak yang baru saja di buat oleh Soobin tadi.
Ketika pacarnya sadar jika Soobin langsung fokus ke makanannya, cowok itu pasti akan berbicara aneh-aneh jika Soobin ketahuan memperhatikan Yeonjun.
"Bukannya kamu sudah biasa makan sendirian selama di sini?"
"Kamu terus bertanya hal itu, kenapa? Gak suka makan denganku? Lain kali aku tidak akan menyuruhmu makan disini," balas Soobin dengan sewot membuat Yeonjun hanya tersenyum kecil.
Sensitif sekali coba, padahal Yeonjun hanya bertanya doang, bukan berarti dia gak suka diajak makan bersama oleh pacarnya itu.
"Kalau aku gak suka buat apa aku makan malam disini denganmu?" jawab Yeonjun sambil melirik kearah Soobin yang menoleh kearah lain tapi dari ekspresinya kelihatan sekali cowok yang lebih tua darinya itu tampak kesal.
Lain kali Yeonjun gak mau bicara hal yang aneh-aneh deh, memang payah jika pacaran sama yang lebih tua darinya, dia pikir bakalan lebih dewasa ternyata sama saja seperti mantannya yang lain.
"Temanku bilang mereka ingin bertemu dengan pacarku."
"Lalu?" balas Soobin sambil mengunyah potongan steak yang baru saja masuk ke dalam mulutnya itu.
Matanya lalu melihat kearah Yeonjun yang sedang melakukan hal yang sama sepertinya.
"Tidak mungkin bukan?"
"Itu resiko, kamu pacaran denganku dan aku tidak akan pernah mau muncul di hadapan orang lain sebagai pacarmu," balas Soobin dengan cepat dan tentu saja tampaknya itu jawaban yang sangat mutlak.
"Berarti selamanya orang akan mengenal kamu sebagai dosenku?"
"Selamanya ya, emangnya kamu yakin kita bakalan pacaran selamanya?" balas Soobin namun dia malah langsung melihat ekspresi wajah pacarnya yang langsung berubah itu.
Kelihatan seperti menggodanya membuat Soobin lanjut memakan steaknya, emangnya dia bicara yang aneh apa?
"Jangan memberi kode begitu, tentu saja aku gak akan selamanya pacaran denganmu, lagipula aku bisa saja mengajakmu menikah sekarang."
"Lulus kuliah, kerja, lalu baru berani melamar anak orang, bocah," balas Soobin yang gak mau pembicaraan tentang menikah itu terus berlanjut.
Yang ada dia bakalan salah tingkah karena ucapan Yeonjun, gila aja dia juga sudah cukup umur untuk menikah.
Makanya jika membahas masalah menikah dia cukup malu.
"Bocah? Memang sih," balas Yeonjun yang gak mengelak dengan ucapan Soobin barusan.
Soobin menghela nafas lega karena Yeonjun sudah tidak membahas tentang menikah lagi.
Maunya sih begitu, ternyata Yeonjun hanya memberi jeda sebelum dia kembali membahas tentang menikah lagi.
"Tapi tampaknya kamu susah untuk menerima lamaran orang."
"Darimana kamu bisa menyimpulkan hal seperti itu?" tanya Soobin ketika mendengar pernyataan Yeonjun barusan.
Bukankah itu tanpa konteks sekali? Emangnya kelihatan dari mukanya saja?
"Entah, hanya menebak, terbukti ketika aku mengajakmu pacaran, kamu tampak memikirkan sekali hal itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted -yeonbin
Fanfiction[On Hold] Short Story pt. 4 I met you, I liked, I love you, I'm keeping you. Simple, Soobin hanya ingin kehidupan percintaanya semudah kata-kata di atas dan itu semua di wujudkan oleh mahasiswanya sendiri. ➡️30.01.22 ©2022