11. It's Better To Sleep

3.9K 587 37
                                    

Masa sekarang.



Xiaozhan marah dan kembali ke rumah pada malam harinya setelah mendengar ibunya tentang kebebalan sang ayah yang terus mewacanakan penahanan Wang Yibo.

Harus bagaimana lagi ia berjuang saat tidak ada satupun dukungan yang ia terima sementara Wang Yibo saat ini bahkan tidak bisa membela dirinya sendiri?

"Ayah!" Teriaknya saat akhirnya menemukan sang ayah di ruang kerjanya.

"Xiaozhan, suaramu."

"Apakah harus seperti ini? Apa ayah akan tetap memenjarakan Yibo setelah dia sadar?"

"Iya."

"Aku tau dia salah tapi__

"Nak, itu prosedurnya. Memang seperti itu harusnya."

"Dia tidak bisa mendapatkan pekerjaan dimana pun karena tuan Wang! Dia tidak bisa melakukan apapun saat semua perusahaan memasukkannya ke dalam daftar hitam juga atas suruhan tuan Wang, hanya itu yang bisa dia lakukan, apa ayah mau mengerti? Tolong ayah, aku___

Xiaozhan menunduk, kembali menangis entah untuk keberapa kali hari ini. Dia betulan lelah, pijakannya mulai goyah.

"Dia adalah ketua sindikat yang paling disegani, yang paling di cari karena di bawah tangannya lah semua pengedaran barang haram itu bisa menyebar luas ke banyak negara bahkan tanpa hambatan berarti. Bisa kamu bayangkan betapa berbahayanya Wang Yibo? Dan tuan Wang, kamu tau dia___

"Tuan Wang punya bisnis penjualan senjata ilegal, aku tau ayah. Dynamite hanya kedok di balik besarnya WYB weapons."

"Xiaozhan, kamu__

"Aku tau semuanya! Aku tau dimana saja markas besar WYB weapons, aku tau siapa saja komplotan yang berada di bawah tangan Wang Yibo, aku tau ke negara mana saja kekasihku menjual barang haram itu, aku tau ayah." Tangisnya kian menjadi, pada momen inilah Xiaozhan untuk pertama kalinya berani jujur tentang sejauh mana ia tau sisi gelap keluarga Wang.

"Xiaozhan!"

"Lalu sekarang apa? Kalau ayah akan memenjarakan Wang Yibo, maka penjarakan aku juga. Aku salah satu anggota sindikatnya. Apa bedanya aku dengan dia? Tujuh tahun aku bersamamya dan lima tahun aku selalu membocorkan misi-misi besar ayah. Tangkap aku juga kalau begitu."

Sang ayah memijat pelipisnya, ada banyak pertimbangan kenapa ia tetap keukeuh mengeluarkan surat penahanan tapi setelah pengakuan putranya, itu sama saja ia mengkhianati institusinya sendiri.

"Jangan membuat aku menjadi seorang pembunuh, ayah."

"Apa maksudmu?"

Xiaozhan diam, pemikiran itu kerap kali datang akhir-akhir ini.

"Aku beberapa kali berfikir tentang memberikan suntik mati pada Wang Yibo__

"Xiaozhan!"

___aku pikir untuk apa dia hidup kalau pada akhirnya tetap mengalami kesulitan. Apa seharusnya aku membiarkannya mati saat itu? Bukankah lebih baik dia tidur selamanya daripada harus hidup dalam banyak tekanan? Aku mulai muak melihat dia pura-pura kuat hanya demi aku. Aku mulai merasa cukup untuk tujuh tahun kebersamaan kami dan melihat situasi saat ini, entah itu ayah ataupun tuan Wang, tidak ada satupun di antara kalian yang bisa ia jadikan tempat pulang."

"Nak...

"Dia sudah sangat menderita ayah. Dia hanya anak yang bercita-cita menjadi penyanyi dan penari. Dia juga ingin menjadi pembalap seperti Valentino Rossi. Dimana letak kesalahannya sampai tujuan hidup sesederhana itu saja tidak bisa dia raih?" Lirih Xiaozhan dalam tangis yang tergugu. Setiap kali mengingatnya, hanya kepedihan yang menyelimuti dan kian menyiksa.

-UNTITLED 1 -  EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang