Chapter 14

7.7K 584 57
                                    

🌈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌈




Happy Reading :)














Lalisa tengah duduk di sofa sambil memperhatikan setiap langkah  jisoo yang kini sedang melihat - lihat setiap sudut rumahnya. Lalisa masih terkejut dan juga bingung saat sepupunya itu berkunjung ke rumahnya tanpa mengabarinya terlebih dahulu.

"Ternyata jennie sudah sangat cantik sedari kecil" jisoo bergumam saat ia melihat bingkai foto dengan potret jennie ketika kecil di dalamnya.

"Bisakah kau duduk? Aku pusing melihatmu mundar - mandir di dalam rumahku" ujar lalisa.

Jisoo terlekeh dan segera menghampiri lalisa. Ia duduk di sofa yang terletak di depan lalisa.

"Mengapa kau masih mengenakan piyama? Apa kau baru saja bangun tidur? Rambutmu bahkan sangat berantakan" ucap jisoo.

Lalisa memijat pelipisnya dan menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa.

"Ada apa kau mengunjungiku? Kau bahkan membawa koper, apa kau sedang melarikan diri dari kakek?"

"Kau pasti tidak membaca pesanku! Aku mengirimimu pesan semalam, bahwa aku akan pergi ke rumahmu pagi ini"

Lalisa kemudian ingat jika ia bahkan belum mengecek ponselnya dari semalam.

"Oh, aku belum melihat ponselku" jawab lalisa.

"Dimana jennie? Apa dia masih tidur? Ya tuhan ... apa kalian selalu terlambat bangun tidur?"

"Jennie di kamarnya... Aku hanya memanfaatkan hari liburku untuk bangun siang, tetapi sepertinya kau telah mengganggu hari liburku yang sangat indah ini"

"Kalau begitu aku minta maaf, nyonya lalisa manoban yang terhormat. Karena aku, kim jisoo akan mengganggu hari liburmu sampai istri tercintamu pulang dari Prancis" jisoo melipat kedua tangannya di dada dan menatap lalisa dengan wajah sombongnya

Lalisa menganga mendengar penuturan dari jisoo. "Tetapi mengapa?"

Jisoo mencondongkan tubuhnya untuk mendekat kepada lalisa.

"Aku tidak tenang membiarkanmu hanya berdua saja dengan jennie disini. Aku akan mengawasimu" jisoo tertawa dan kembali menyandarkan punggungnya.

"Kau berlebihan!  Kau terlalu berpikir buruk tentangku. Apa kau tidak bisa sedikitpun mempercayaiku? Aku bukan singa yang setiap saat selalu siap memakan mangsaku"

STEP DAUGHTER | JENLISA [ G!P ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang