Chapter 15

8.1K 554 27
                                    

🌈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌈

Happy Reading :)

















Lalisa memejamkan kedua matanya saat jennie bergerak di atasnya dengan cepat. Gadis remaja yang merupakan putri tirinya itu tengah mengendarai miliknya yang tegang dengan menaik turunkan dan sesekali menggogangkan pinggulnya.

Kedua tubuh telanjang itu terlihat mengkilap oleh keringat di bawah cahaya temaram lampu tidur.

Desahan dan erangan saling bersautan yang keluar dari mulut keduanya menjadikan suasana kamar begitu panas dan bergairah. Serta nafas terengah - engah keduanya yang seolah mereka telah melakukan lari maraton.

Kepala jennie terjuntai kebelakang saat ia merasakan pelepasannya semakin dekat. Kedua tangannya yang sedari tadi berada di dada lalisa kini ia pindahkan ke belakang untuk memegangi kedua lutut lalisa.

Lalisa membuka kedua matanya dan menatap jennie dengan sayu. Ia begitu gemas dengan leher jennie yang menggoda. Sehingga lalisa bangkit dan terduduk dengan jennie yang masih bergerak di atasnya, lalisa mendaratkan ciuman basah di leher jennie dan menghisapnya tanpa meninggalkan jejak.

Lalisa memegangi pantat jennie dengan kedua tangannya, untuk membantu jennie bergerak naik turun.

Mereka saling bertatapan, menikmati pergumulan panas mereka yang sudah berlangsung kurang lebih hampir satu jam.

Ah, ya... Ini jam 3 dini hari dan mereka masih sangat produktif.

Jennie terbangun karena mimpi buruk yang di alaminya sehingga gadis berpipi mandu itu kesulitan untuk tidur kembali dan berakhir dengan mengendap - ngendap masuk ke dalam kamar lalisa. Sehingga jennie berhasil membuat lalisa terbangun dan dengan sedikit menggodanya, mereka akhirnya kembali berhubungan seks untuk yang kedua kalinya.

"Ahhhh... aku keluar daddyyyyy nghhhhhh" lalisa memeluk tubuh jennie saat jennie berhasil mencapai orgasme keduanya.

Lalisa mengeryitkan dahinya dengan mulut sedikit terbuka saat ia merasakan vagina jennie berdenyut memijat miliknya dengan nikmat.

Sedangkan jennie menyembunyikan wajahnya di lipatan leher lalisa menikmati sisa sisa orgasme yang begitu hebat. Ia terkulai lemas di pangkuan lalisa sambil mengatur nafasnya yang terengah - engah.

Setelah merasa cukup untuk jennie beristirahat, lalisa dengan hati - hati memutar tubuhnya dan membaringkan jennie sehingga penyatuan mereka terlepas.

Jennie tersenyum lemah saat lalisa merentangkan kedua pahanya dengan lebar dan mencoba kembali memasukkan penisnya.

"Shhhhh nghhhh"

STEP DAUGHTER | JENLISA [ G!P ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang