Rai dan Sakura

Delapan..

Happy reading...

_______________________

Keesokan paginya...

Sakura terbangun dari tidurnya dan masih merasakan sakit di bagian selangkangan nya..

Sakura juga menyadari ada bercak noda darah diseprai, dan Sakura melihat Rai sudah tidak ada dikamar.

Sakura sedikit menyesal ya apalah daya sekarang dirinya dimiliki seutuhnya oleh Rai yang menjadi suami nya sekarang dan selamanya.

Beberapa saat Sakura melamun, lalu dia memutuskan untuk mandi dan lalu sarapan.

Beberapa menit kemudian...

Sakura sudah selesai mandi dan membereskan seprei mereka yang terkena noda karena penyatuan cinta mereka semalam.

Lalu Sakura pun memutuskan untuk pergi ke dapur dan disana dia melihat Rai menyiapkan sarapan di meja makan.

"Rai-kun kamu ngapain?" Tanya Sakura.

"Eh.. Sakura! kamu sudah bangun sayang?" Rai bertanya balik.

"Aku sedang memasak sarapan untukmu!" Ucap Rai.

Beberapa saat kemudian...

"Ya sudah ayo makan!" Ajak Rai.

"Baiklah!"

Lalu Sakura pun ikut makan.

Beberapa saat kemudian...

Sakura sedang mencuci piring, dan tiba tiba Rai memeluk Sakura dari belakang.

"Sayang!" Ucap Rai.

Rai menghembuskan nafasnya di tengkuk leher Sakura..

"ihh sayang geli." Sakura kegelian saat Rai sengaja bernafas berhembus di tengkuk lehernya.

"Ayo sayang!" Ajak Rai.

"Baru saja kemarin malam kamu dapat." Ujar Sakura.

"Masih kurang!" Ucap Rai manja.

"Rai-kun lepas aku mau memasak sarapan untukmu!" Ucap Sakura kesal.

"Aku ingin sarapan kamu!" goda Rai.

"Sebaiknya kamu mandi dulu! atau rumah ini akan hancur!" Ancam Sakura dengan senyuman mengerikan nya.

"Eh.. iya aku mandi dulu!" Ucap Rai yang langsung pergi.

Beberapa menit kemudian...

"Wah cepat sekali selesai nya." Ucap Rai.

"Aku harus kerumah sakit!" Ujar Sakura.

"Kan kamu masih cuti sayang!" Ucap Rai.

"Aku gak enak cuti lama lama, sama aja aku membuang waktuku yang berguna!" Ucap Sakura.

"Hei sayang kita kan baru saja menikah jadi sebaiknya kamu istirahat saja sehari saja, besok baru deh kamu boleh kerja lagi!" Ujar Rai.

"Tidak bisa sayang! pokoknya aku harus masuk hari ini, kalau tidak.."

"Tidak apa?" Tanya Rai.

"Kau tidur diluar!" Ancam Sakura.

"Eh, ya jangan dong sayang! baikla, kau boleh bekerja kalau begitu!" Ujar Rai.

"Tetima kasih sayang ku!" Seru Sakura.

Sakura pun mencium Rai.

"Baiklah kalau begitu aku berangkat dulu!" Ucap Sakura lalu berangkat.

"Baiklah!"

Beberapa saat kemudian...

"Dasar anak itu sejak dulu gak pernah berubah, selalu keras kepala" Gumam Rai.