tak di inginkan 02

528 49 1
                                    









HAPPY READING:)


"Var, emak sama bapak lu gak ada niatan ngangkat anak gitu?" Tanya Gilang sambil cengesan, cowok itu mengumpat kesal saat Arga menjitak keningnya.

"Sekalipun ada, itu bukan lo!" Kata laskar yang sedari tadi diam menatap Minsion milik Alvaro

"Sewot aja lu tai" balas Gilang dengan acuh, Gilang menoleh ke arah yang dari tadi mencuri perhatian Alvaro "lu ngapain sih, dari tadi ngeliat tu rumah?"

"Mata, mata gue lah. Ya suka suka gua!" Balas Alvaro dengan sewot

"Cuman nanya, anjing"

"Itu rumah Lo, apa gimana sih var, Kok bisa satu pekarangan sama Mension lu?" Tanya Laskar yang sudah dari dulu penasaran sama tuh rumah, rumah yang bersebelahan dengan minsion milik keluarga Vernando.

"Bukan" jawabnya singkat, "kalian mau masuk apa masih tetep berdiri di situ?" Tanya Alvaro yang sudah lebih dulu pergi meninggalkan teman-temannya yang masih sibuk mengagumi minsion milik nya.

"ASSALAMUALAIKUM, ORANG GANTENG PULANG"

"waalaikum salam" balas seorang yang datang dari pintu taman

"ASTAUFIRUGLAH! SETANNNNN" teriak Alvaro melenggar ke seluruh minsion, dia melihat sosok penampakan dengan wajah putih seperti kapur dan rambut acak acakan.

Pletak

"Gua emak lu dodol." Kata Aurel sambil menjitak kening Alvaro, cowok itu hanya nyengir tanpa dosa. "Hehehe, maap mom. Abis nya wajah dan rambut momy kayak mbak kunti" jawab Alvaro yang langsung di hadiahi jeweran oleh Aurel, bisa bisanya anak ini sama-samain emak sendiri dengan mbak Kunti.

"Ehhh, gini-gini gua yang lahirin elu."

"ASSS, SETANNNN" Gilang teriak dengan histeris, bukan hanya Gilang tapi temannya yang juga tak kalah terkejutnya dengan penampilan Aurel, Tapi reaksi mereka tidak se heboh Gilang.

"HEH, anak setan. Yang sopan dikit Napa sama orang tua." Umpat Aurel sambil melempar lulur yang dari tadi ia bawa dan alhasil lulur yang harganya ratusan juta itu mendarat dengan sempurna di rambut Gilang.

"Jahat banget sih Tan" ucap Gilang dramastis, sedangkan yang lainnya hanya tertawa menyaksikan hal itu.

"Gua ganti baju dulu" setelah itu, Alvaro langsung pergi ke kamarnya yang terletak di lantai dua

Ceklek

Setelah membuka pintu kamar, Alvaro langsung di suguhkan dengan pemandangan wanita cantik di balkon kamarnya, cewek itu tidak menyadari kehadiran Alvaro, Karena sekarang cewek itu sedang memunggunginya.

Gadis itu terlonjat kaget, saat seseorang tiba-tiba memeluknya dari belakang. Setelah menyadari pemilik lengan yang berada di perutnya, ia mencoba untuk rileks kemudian ia tersenyum.

"Lala, udah lama disini?" Tanya Alvaro sambil menduselkan hidupnya di belakang leher gadis itu.

"LO!" Kata Alvaro dengan keras, tapi belum selesai dengan ucapannya langsung di potong oleh suara gadis di depannya.

Gadis itu tersenyum kecut, "makasih karena selama ini udah jagain kaktus aku, aku kesini cuman mau ngambil ini." Ucap Vanka sambil membawa dua bunga kaktus. Setelah sampai di pintu, gadis itu menatap ke keliling kamar Alvaro "ternyata Lala se istimewa itu ya, sampai sampai dia sering kesini." Ucap Vanka tersenyum kecut.

Alvaro menatap Vanka dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Aku kira, hanya Vanka, cewek yang bisa masuk kamar ini, Tapi ternyata itu hanya dulu, Sekarang posisi ini sudah di miliki wanita lain." Setelah mengatakan itu, Vanka langsung pergi dari sana. Tanpa mendengar ucapan Alvaro.

Alvaro menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi, sambil memejamkan matanya, entah apa yang ia pikirkan, Ia menatap balkon kamar.

Bunga yang sudah 9 tahun berada di balkon kamarnya sudah tidak ada

Flashback

"Varo, bunga Vanka Tarok disini ya, di balkon kamar Vanka sudah tidak muat" pinta Vanka kecil

"Lakukan saja" jawabnya singkat, posisi mereka tengah berbaring di teras kamar Alvaro, sehingga menampilka jejeran bintang, dan sekali-kali anak itu juga menghitung jumlah bintang

"Vanka sayang varo" kata vanka sambil memeluk Alvaro

"Varo juga sayang sama Vanka" balas Varo yang sudah membalas pelukan vanka

Varo mendadak khawatir saat melihat mata Vanka sudah sembab, "hey, ada apa?"

"Hiks Hiks Hiks, varo tidak sayang sama Vanka" Alvao menyerngit heran

"Siapa bilang?" Tanya Varo sambil mengelap air mata milik Vanka

"Hiks Hiks Hiks, kata Vanka" jawabnya sambil sesenggukan

"Kenapa berfikir seperti itu?"

"Vanka lihat, kalo ayah bilang sayang sama bunda. Pasti ayah makan bibir bunda" jawabnya dengan polos

Alvaro menyerngit bingung, ia tak mengerti dari ucapan Vanka, Namun tak berselang lama. Varo mengingat pembicaraan Dady dan mamy nya yang tengah membahas malam Jumat.

________

"Dad, momy capek. Gak usah ya!" Pinta Aurel sambil merengek, "ayolah mom, plis. Ini malam Jumat mom" kali ini Erlang yang sudah merengek

Alvaro menatap orang tuanya dengan malas, ia memilih fokus melihat Ultraman di tv, anak itu menoleh pada asal suara yang seperti tengah makan.

____________

Varo tersenyum ke arah Vanka, kemudian menarik Vanka agar lebih dekat dengannya.

Vanka mengerjap lucu, saat bibir nya bersentuhan dengan bibir milik Varo, anak lelaki itu melakukan persis seperti yang Dady nya lakukan pada momy nya tadi malam.

Setelah berhenti, gadis itu tersenyum girang sambil lompat-lompat, "aku suka, enak juga walaupun tidak ada rasanya." Varo hanya tersenyum mendengar penuturan dari Vanka, ia juga merasa senang,

"Vanka!"

Vanka berhenti melompat, kemudian menatap Varo dengan lekat. "Bikin adeg bayi yuk!" Ajak bocah tujuh tahun itu, sedangkan Vanka, anak itu lagi-lagi mengerjab lucu sambil memiringkan kepalanya.

"Dady bilang seperti itu tadi malam, setelah makan bibir momy" kata Varo menjelaskan. "Emang, Varo bisa caranya?" Tanya Vanka, gadis itu senang, dia akan buat bayi agar bisa menambah koleksi bonekanya

"Enggak" jawab Varo

Off

🌵🌵🌵


Vanka sudah memutuskan, jika kebahagiaan Varo adalah lala, Vanka akan mencoba ikhlas, merelakan dua orang yang saling mencintai bersatu.

Karena tak fokus sama jalan, gadis itu sampai terlonjak kaget saat wanita memegang pundaknya dengan senyum, yang entahlah bagaimana, karena ia tak bisa mendeskripsikan hal itu.

MAKASIH SUDAH MAMPIR 🥳🥳🥳

JANGAN LUPA VOTE

fictional girl [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang