roftop

306 32 1
                                    

HAPPY READING

Jihan berdecak dengan kesal mendengar cerita Vanka tentang kelakuan kedua teman Lala, ia menggeser duduknya menjadi lebih dekat dengan Vanka, saat mendengar balasan yang Vanka berikan zea dan vanilla sampai kagum.

"Ternyata gak sia-sia gue ngebiasin Suga oppa." Tutur Vanka yang langsung di balas acungan jempol oleh jihan

“sayang banget neng, wajah cantiknya jangan di sia-siakan buat suka sama plastik” celetuk salah satu siswa yang kebetulan mejanya bersebelahan dengan tempat duduk mereka

Vanilla beranjak dari duduknya, ia menghampiri cowok itu, setelah sampai dihadapan nya, Vanilla menatap wajah cowok itu dengan lekat sesekali dia mengusap rahang cowok itu membuat si empunya tersenyum, seluruh isi kantin menatap aksi dari Vanilla.

"Lo tau heters gak?" Tanya vanilla yang langsung di balas gelengan oleh pemuda itu

"Ituloh pembantu yang rela ngurusin hidup orang tanpa mau di bayar" lanjut vanilla sambil menyeringai

"Gak usah ngehina orang lain, sebaiknya Lo intopeksi dulu apakah kamu udah lebih baik dari orang lain atau tidak, mereka yang ganteng aja pelastik apakabar dengan wajah burik kek elu!" Setelah mengatakan itu, vanila kembali ke tempat duduknya, teman cowok itu menatap ngeri ke arah vanilla sedangkan cowok itu sendiri mendengus menahan malu.

Berbeda dengan Jihan dan vanka yang sangat mencintai boy band Korea, Vanila memang tidak menyukai tentang hal yang berbaur K-Pop, tapi dia tidak dibilang membenci. Mungkin bisa di artikan tidak tertarik gitu aja

Jika vanila tidak menyukai kenapa dia bisa bicara seperti itu pada murid tadi? Karena hal yang paling dia tidak sukai ketika sudah berurusan sama orang yang suka mengurusin hidup orang lain, apalagi sampai menghina. Menurut Vanila buat apa mereka ngurusin hidup orang lain kayak hidup sendiri udah sempurna aja.

Jihan dan vanka mengacungkan jempolnya bangga ke arah vanila yang sudah kembali ke tempat duduknya

Mereka kembali menikmati makanan masing-masing, senyum Vanka kembali menghilang saat melihat segerombolan cowok dan tiga cewek baru saja datang dari pintu kantin, disana terlihat dengan jelas Alvaro yang menggandeng tangan Lala dengan erat.

Saat melewatinya, Alvaro menatap Vanka dengan tatapan tak bisa di artikan. Dan dibalas senyuman oleh gadis itu.

"Kenapa sesakit ini menahan cemburu di balik senyuman" lirih vanka dalam hati

🌵🌵🌵

"Vanka jangan nangis"

"Jangan sampai vanka luka, varo gak suka."

"Vanka, jangan lari nanti jatuh"

"Varo sayang vanka"

"Sekarang kata-kata itu sudah bukan untuk vanka lagi" lirih vanka

Saat ini gadis itu berada di roftoop, Alvaro mengajak nya ketemu setelah pulang sekolah, namun dia memutuskan untuk membolos sendiri di roftoop, hatinya terlalu sakit melihat kemesraan Varo dan Lala.

Angin sepoi-sepoi mampu menyejukkan hatinya yang terasa sepi, dirinya mengingat momen-momen indah waktu kecil bersama Alvaro. Dimana dirinya menjadi satu-satunya wanita yang ia punya. Dimana dirinya bisa memeluk Varo dan keluar masuk kamar cowok itu sesuka hatinya.

Vanka tersenyum saat mendengar pintu roftoop terbuka, namun senyum nya langsung luntur saat ia ketahui yang datang bukan Alvaro, melainkan kedua teman Lala.

Kedua gadis itu menatap Vanka dengan mengejek, "liatnih, orang yang tadi songong banget." Sinis cewek itu

PLAKK!

fictional girl [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang