BAB 4

8 4 0
                                    

Tak terasa hari berlalu begitu cepat. Menjelang H-3 pernikahan Defan, Nara dikejutkan dengan informasi yang dia lihat di web kampusnya bahwa besok acara Yudisium nya dilaksanakan di auditorium kampusnya jam 7.30 tepat waktu.
"Ma, mama coba lihat ini ma?" Kata Nara berlari ke dapur menuju mamanya yang sedang nyuci piring.
"Kamu bacakan aja Ra, gak liat tangan mama basah gini" jawab mamanya sambil lanjutin nyuci piring yang semapt terhenti itu.
"Begini infonya Ma"

Ass. Wr.Wb
Para Yudisi yang berbahagia...
Insya Allah hari Rabu tanggal 7 September 2022 pada pukul 7.30 WIB dilaksanakan Yudisium  di Auditorium kampus. Oleh karena itu diharapkan kedatangannya 30 menit sebelum acara dimulai.

Terimakasih atas perhatiannya
Wassalam

"Ma berarti Nara sekarang harus siap-siap ke kost Ma, gak sempat kalau berangkat dari rumah besok Ma. Bolehkan ma Nara ke kost hari ini janji besok setelah selesai acara Nara langsung pulang". Ujar Nara ke mamanya itu.
"Ya udah tapi kamu dianterin Defan,  mama gak mau kamu naik kendaraan umum dalam situasi begini apalagi udah menjelang acara". Jawab Laras sambil mencuci tangannya dan langsung pergi ke kamar Defan.
Nara yang mendengar ucapan mamanya itu langsung aja mengangguk meng iyakan dan lari ke kamarnya itu bersiap pergi ke kostnya.

Sesampainya di kost tak berterimakasih kepada Defan yang telah mengantarkan ke kost. Setelah itu Nara dikejutkan dengan Ana yang udah duluan tiba di kostnya.
____________________

Pagi harinya Nara dan Ana siap-siap untuk pergi ke auditorium kampusnya. Jarak antara kost ke kampus memakan waktu 5 menit dengan berjalan kaki.

"Ra geser dikit ih aku juga mau ngaca, kamu dari tadi perbaikin jilbab mulu udah rapi juga". Ujar Ana sambil menggeser tubuh Nara ke samping.

"Ya harus dong, kan kita harus tampil  cantik pas acara yusidium nanti mana tau kita jadi lulusan terbaik hahaha" jawab Nara sambil tertawa.

"Khayalan mu terlalu tinggi ra, udah ayo kita pergi lagi jangan lupa kunci pintunya" ujar Ana seraya keluar kost dan diiringi oleh Nara.

Sesampainya mereka di kampus, langsung saja mereka masuk kedalam auditorium dan mengikuti serangkaian acara yusidium tersebut. Saat bapak Dekan lagi menyampaikan materi Ana masih sibuk dengan Hp nya seperti membalas WA seseorang. Nara yang melihat itu dibuat heran tumben sekali Ana tidak fokus jika menyangkut Kuliah, siapasih yang me WA Ana sehingga bikin Ana gak fokus terhadap acara ini.

"Na, kamu kok dari tadi aku perhatiin sibuk mulu balas chat, dari siapasih? Tumben, gak mungkinkan ortu kamu kan mereka tau kamu sedang ada acara?" Tanya Nara Pelan agar tidak menggangu teman sebelahnya.

"Ah gak, gak ada kok, gak penting juga ini hanya orang salah kirim aja" jawab Ana sambil cepat-cepat mematikan Hpnya.

"Kok aku gak percaya ya, jangan-jangan ada doi yang me WA kamu ya na, gak usah malu, Kalau iya pun gak masalah juga" sambil tersenyum penuh selidik kepada Ana.

"Udah ah kamu mending diam deh, gak ada doi-doi an cuma orang salah kirim aja" jawab Ana berkilah dan berujar dalam hati gak tau aja kamu Ra, kalau selama ini aku jadi CCTV kamu, yang ngasih info terus setiap hari tentang apa yang kamu lakuin di kampus, dekat dengan siapa aja, makan kamu teratur apa ngga, telponan sama siapa aja semuanya aku laporin. Suatu hari nanti jika kamu tau aku yang jadi mata-mata kamu, aku harap kamu jangan marah apalagi benci aku Ra. Kamu beruntung Ra ada yang diam-diam merhatiin kamu jangan disia-siakan nanti ya Ra meski caranya seperti ini. Sambil melirik Nara yang fokus terhadap materi yang di sampaikan Dekan di depan.

Selesai acara Yudisium Nara dan Ana langsung pulang ke kostnya. Nara yang harus pulang hari ini pun langsung mengemasi pakaiannya dan menelpon abangnya untuk menjemputnya ke kost, karena hari udah sore dan angkutan umum untuk ke rumahnya pun gak ada yang narik pada jam segini.

"Hallo assalamu'alaikum bang, abang bisa jemput Nara gak ke kost sekarang?"
Tanya Nara.
"Wa'alaikumussalam Ra, ok kamu tunggu aja di kost, abang mau sholat ashar dulu siap sholat abang OTW". Jawab Abangnya.

" Ok bang Nara tunggu, assalamu'alaikum" ucap Nara seraya mematikan telponnya.

"O iya Na aku ampir lupa, 2 hari lagi Nikah bang Defan Na, kamu harus datang nanti ya, awas kalau gak datang". Ucap Nara.

"Iya kamu tenang aja, pasti aku datang kok masa aku gak datang untuk acara istimewa kamu Ra". Jawab Ana tanpa mikir ulang ucapannya.

" Ihh bukan hari istimewa aku Na, tapi abang aku kamu gimana sih ah" sanggah Nara.

"Eh iya, ya itu maksud aku tadi, hari istimewa abang kamu kan juga hari istimewa di keluarga kamu Ra, ya kan?" Sambil merutuk dalam hati kok aku bisa keceplosan sih, kalau Nara mikirnya sampai kesitu gimana, semoga aja Nara gak paham maksud ucapan aku tadi.

"Iya juga sih, ah udahlah yang penting kamu harus datang ya biar aku ada temannya juga". Jawab Nara dan tak terlalu ambil pusing ucapan sahabatnya itu.

Selesai Nara beberes pakaian tak lama setelah itu terdengar motor abangnya udah sampai depan pintu kostnya. Maklum kost Nara kayak kontrakan gitu.

"Na aku pulang dulu ya titip salam sama mama kamu besok ya hehe" ucap Nara pamit ke Ana.
"Iya besok aku sampai in hati-hati ya". Ucap Ana sambil menutup pintu kostnya .








Mendadak Wisuda Baju MerahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang