|Ilyas|

16 4 0
                                    

Beberapa hari kemudian.

Seorang wanita yang bisa di bilang sudah lanjut usia sedang duduk di taman bersama kedua anaknya. Wanita itu yang tak lain adalah Lilis, wanita dengan seribu kelebihan di dalam hidupnya. Beda dengan anak pertamanya, Cakra memiliki seribu kekurangan di dalam hidupnya. Mereka berdua sama halnya saling melengkapi dalam hidupnya.

Sore ini, Lilis mengajak kedua anaknya untuk berkeliling kompleks. Lilis merasa bosan jika di rumah terus, makanya ia mengajak Cakra dan juga Ari untuk berkeliling. Tapi sekarang mereka bertiga beristirahat, itu karena ketiganya sudah berkeliling dari tadi, tak tahu kemana dan di mana saja. Jika di lihat ketiganya, bisa di bilang Lilis, Cakra, dan juga Ari bersaudara. Itu karena Lilis nya yang awet mudah, padahal umur Lilis sudah memasuki 40an lebih.

"Bun," panggil Ari.

Lilis pun langsung menoleh ke arah sang anak sambil berkata, "ada apa, adek?" Tanya Lilis yang lembut sambil mengelus lembut puncak kepala Ari.

"Ke rumah om Ilyas, boleh engga?" Tanya Ari yang tiba-tiba menyebut nama om Ilyas.

Om Ilyas itu adalah saudara satu-satunya Lilis. Sebenarnya, Lilis bersaudara tiga, tetapi yang satunya sudah meninggal. Makanya tinggal Lilis dan juga Ilyas.

"Kangen sama Ameerah?" Tanya Lilis yang sudah tahu keinginan anaknya.

Ameerah adalah anak Ilyas, Ameerah adalah anak kedua dari sepasang suami istri bernama Ilyas dan Hidayah atau singkatnya Yaya. Ilyas memiliki dua anak, anak pertama laki-laki yang bernama Haikal. Umur Haikal setara dengan umur Ari, bisa di bilang keduanya lahir di waktu yang sama. Tapi bukan kembar, hanya lahirnya bersamaan.

Setelah beristirahat di taman beberapa menit, akhirnya anak dan ibu itu pun berjalan kaki untuk pulang ke rumah. Ia mau mempersiapkan barang-barang untuk beberapa hari menginap di rumah Ilyas.

Setibanya di rumah, semuanya langsung masuk ke dalam kamar masing-masing untuk mempersiapkan barang-barang buat ke rumah Ilyas.

🌧️🌧️🌧️

Selesai solat magrib, Lilis pun mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Rumah Ilyas sedikit jauh dari rumahnya, tetapi di waktu seperti ini kurang pengendara. Makanya, Lilis berangkat di waktu seperti ini.

Tak sampai satu jam, akhirnya ketiganya sampai di tempat tujuan. Mobil baru saja berhenti, Ari langsung saja turun dari atas mobil dan langsung berlari masuk ke dalam rumah sambil berteriak.

"AMEERAH!"

Cakra hanya memutar bola matanya sambil menurunkan koper-koper dari atas mobil. Seperti, ketiganya sedikit lama  menginap. Tapi tak masalah bagi yang punya rumah, itu juga kan saudara.

"Abang A!" Balasan Ameerah untuk Ari yang teriak tadi. Ameerah menyebut nama Ari dalam bahasa Inggris.

Setibanya Ameerah di depan Ari, Ameerah langsung memeluk erat tubuh kekar yang dipunya Ari, itu. Sebegitu kangennya sang Ameerah ke sang Ari.

"Abang C nya engga di ajak, nih?" Ucap Cakra yang tiba-tiba datang merusak momen keduanya sedang berpelukan hangat.

Ameerah pun langsung mendekati Cakra yang masih membawa beban yang banyak. Di tambah Ameerah, bebannya makin berat.

Ameerah anak kedua dari Ilyas, saudara Lilis. Ameerah mempunya saudara laki-laki yang bernama Haikal, Haikal seumuran dengan Ari. Nama istri Ilyas itu adalah Hidayah atau dengan singkatnya Yaya. Sebenarnya, Lilis memiliki dua adik, tapi adiknya yang di bawah Ilyas kecelakaan dan meninggal di tempat. Tapi, istri dan anak saudara Lilis masih ada.

HUJAN BERBISIK UNTUKMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang