|darah|

14 1 0
                                    

Dua hari berlalu, dan sekarang Lilis dan ketiga anaknya sedang berada di rumah. Rumah Lilis. Ketiga maksudnya, Cakra, Ari, dan juga Haikal. Sesuai janji, Haikal menginap di rumah Lilis beberapa Minggu. Dan soal sekolah, Lilis siap mengantar jemput Haikal. Sebenarnya, Ilyas sangat berat, tapi Lilis tidak masalah. Memang jauh, tapi tak masalah bagi Lilis.

Di siang hari ini, Lilis berada di toko dan ketiga laki-laki itu berada di rumah. Mereka bertiga tidak di perbolehkan jalan oleh Lilis. Tapi untuk ketiganya, meskipun di suruh keluar rumah, mereka tidak akan keluar. Penyebabnya, karena mereka bertiga terlalu malas untuk melihat seperti apa dunia luar itu. Kadang kata malasnya itu membuat Lilis sedikit sedih. Kadang, Lilis bertanya-tanya kepada temannya, 'bagaimana agar anak bisa merasakan dua dunia'. Itu juga karena ada penyebabnya, itu semua gara-gara mantan istri Lilis. Adam membuat kedua anaknya trauma akan dunia luar. Dulu, saat Lilis dan Adam masih sepasang suami istri, Cakra dan Ari akan pulang malam. Kadang juga tak pulang hingga beberapa hari. Itu karena, jika di rumah, mereka berdua akan mendengar suara keributan dan perkelahiannya yang sangat melukai hati. Ada penyebab lain kenapa kedua anak Lilis malas untuk keluar. Itu karena, mereka berdua ingin menjaga Lilis agar terhindar dari yang namanya kekerasan. Mereka sudah terlalu sering melihat bundanya mendapatkan itu, makanya mereka berdua tak ingin lagi bundanya di perlakukan seperti itu.

"Dek, engga mau makan?" Tanya Cakra yang sedang berada di dapur.

Ari dan Haikal yang juga berada di dapur, tapi tidak dengan memegang alat-alat dapur. Melainkan sedang duduk anteng dan memegang hp dengan kondisi hp itu miring.

"MAU!" Ucap keduanya bersamaan.

"Yasudah, makan dulu. Main game nya nanti lagi!" Tegur Cakra kepada kedua bocil lagnat itu agar makan.

Keduanya pun mendengar ucapan Cakra, mereka berdua makan masakan seadanya saja yang Cakra buat. Nasi goreng dan juga telur dadar, dan tak lupa juga kerupuk sejuta umat.

Sampai lupa, tak cuma anak game, Ari dan Haikal juga adalah anak yang bisa di bilang pintar, rajin, bersih, dan pintar dalam memakai apapun atau aesthetic.

Kepribadian keduanya sama-sama.

Selesai mengisi perutnya, Cakra sudah tak punya urusan kepada keduanya. Saatnya Cakra masuk dalam kamarnya untuk beristirahat. Jika berada di luar kamar terus, Cakra akan pusing dan pingsan.

Di dalam kamar, Cakra berusaha untuk memejamkan matanya tetapi tak bisa. Mungkin karena tadi Cakra terlalu banyak makan, makanya matanya tak bisa beristirahat. Cakra pun duduk di atas ranjangnya dan meraih ponselnya yang tak jauh dari tempat duduknya.

Saat Cakra melihat-lihat beranda teman Instagram nya, tak sengaja Cakra melihat postingan baru yang di buat oleh gadis yang membuat dirinya tak bisa tidur semalaman. Gadis tersebut adalah Agni, gadis pecinta hujan.

Dalam postingan tersebut tertulis, "awan saja memberiku petunjuk akan hujan turun, masa kamu engga!" Kata singkat namun jelas saat Cakra membacanya.

Seketika Cakra menatap kosong ponselnya, ia memikirkan keadaan Agni sekarang. Kerena beberapa hari ini libur, makanya Cakra tak tahu bagaimana keadaan Agni sekarang. Cakra ingin mengirimkan pesan untuk gadis itu, tetapi Cakra sedikit malu.

"Agni, gua kangen sama Lo!" Ucap Cakra yang masih terdiam mematung di atas ranjangnya itu.

"Gua minta maaf karena sikap gue ke Lo, gua engga tahu bagaimana cara untuk menjauh dari Lo tapi tidak menyakiti hati Lo, bagaimana?" Isak Cakra begitu kecil, takut jika besar akan terdengar dari kedua bocil itu.

Beberapa menit kemudian, grup WhatsApp Cakra tiba-tiba ramai. Entah gosip baru apa yang di temukan oleh teman kelasnya. Cakra yang sedikit kepo langsung membaca satu persatu pesan yang masuk dalam grup WhatsApp tersebut.

XII MIPA 1 NO GURU

082*********
Guys, gua punya gosip baru

081*********
Gosip apa?

082*********
Lebih tepatnya informasi, sih

085*********
Apa anjirrr?

082*********
Tadi, pas gua lagi buang sampah, gua engga sengaja liat rame rame dpn rumah

081*********
Trus??

082*********
Trus gua tnyk kepd org lewt, trus kata org itu ada kecelakaan. Trus gua engga tau deh kelanjutannya. Tapi, yg gua dnger, org ketabrak itu cewek, trus pake baju sklh. Trus, kata org org, cewk itu sklh di sklh kita. Udh deh, gua engga tau lagu bagaimana kelanjutannya. See you!!

085*********
Kash informasi yg jls anjing!!!

082*********
Makanya jngn jadi org kepo anjir!!

|Chatting-an sudah selesai

Beberapa menit kemudian, grup itu kembali ramai. Itu karena semua yang ada di grup membasah kembali tentang kecelakaan yang sempat tak sampai itu.

XII MIPA 1 NO GURU

081*********
Gua tau siapa yg kecelakaan

085*********
Siapa?

082*********
Siapa?

081*********
Agni

Melihat nama Agni yang tertulis dari pesan singkat yang di kirim dari grup, Cakra langsung membulatkan matanya tak percaya dengan tulisan itu. Cakra pun langsung nimbrung di grup tersebut, ini pertama kalinya seumur hidup ia nimbrung di grup tanpa guru ini.

Cakra Wijaya
Bohong, kan?

081*********
Gua engga boong, cak. Foto Agni yg kecelakaan gua dpt d grup klurga gua, kalo Lo engga percaya gua lngsng krm aja fotonya

081*********
|Foto|
Agni, kan?

Dari foto yang Cakra lihat memang benar Agni. Cakra langsung siap-siap untuk ke lokasi kecelakaan tersebut. Karena tak ada seorang pun yang mengangkat Agni untuk di larikan ke rumah sakit. Cakra juga mendapat informasi itu dari temannya segrupnya bahwa Agni masih ada di lokasi tersebut.

Tak ada 10 menit, Cakra langsung sampai di lokasi tempat kecelakaan Agni. Cakra langsung saja mendekati tubuh Agni yang sudah dipenuhi oleh darah segarnya sendiri. Orang sekitar melarang Cakra untuk mendekat, karena orang-orang tersebut baru menelfon polisi. Tapi bagi Cakra, nyawa lebih penting, urusan polisi belakangan.

Sebelum ke rumah sakit, Cakra lebih dulu mengikat kepala Agni dari bajunya yang ia kenakan ia robek untuk ia pasang ke kepala Angi agar darah gadis itu tak terlalu lancar keluarnya.

Tak satupun orang yang mau mengorbankan mobilnya untuk di gunakan ke rumah sakit. Terpaksa, Cakra memberhentikan salah satu mobil yang lewat di lokasi kecelakaan tersebut. Dan ternyata mobil yang Cakra singgah kan itu adalah mobil bundanya sendiri. Cakra pun langsung menggendong Agni untuk masuk dalam mobil. Sebelum pergi, Cakra sedikit berkomplen kepada orang-orang yang ada di lokasi.

"Jika kita masih bisa menolong, maka tolonglah. Karena nyawa sangat berharga, mau kalau kalian semua berada di posisi teman saya sekarang? Mau tunggu polisi datang? Keburu teman saya mati konyol di sini!" Ucapannya yang begitu pedas masuk dalam jantung dan hati.

Di dalam mobil, Cakra tak memikirkan apapun kecuali Agni. Ia tak mau jika gadis di hadapannya sekarang ini mati dengan keadaan seperti ini.

Beberapa menit di perjalanan, akhirnya sampai juga di rumah sakit. Cakra menggendong Agni masuk ke dalam rumah sakit dengan darah yang masih mengalir segar. Meski Cakra sudah menutupinya dengan sobekan bajunya, tetap saja, darah itu akan tetap terus mengalir.

🌧️🌧️🌧️

HUJAN BERBISIK UNTUKMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang