Bab 3 ( revisi)

3.3K 221 30
                                    

Happy reading

.

.

.

Gulf merebahkan dirinya di ranjang sembari menatap ke arah langit langit kamarnya, pikirannya melayang memikirkan sesuatu yang masih sangat mengganggu pikirannya, wajah berpikirnya itu membuat dirinya semakin terlihat menggemaskan. Saat ini rasa penasaran yang muncul di pikiran pria itu lebih mendominasi di dalam perasaannya, belum juga terjawab pertanyaan tentang siapa sosok Miu sekarang pria itu harus dipusingkan tentang sikap bos besar padanya.

" Ah benar benar menyebalkan".

Gulf menghembuskan nafasnya pelan, dia benci rasa penasaran yang saat ini menganggu pikirannya. Dia sudah sangat lelah dengan pekerjaan yang menumpuk dan sekarang ditambah rasa penasarannya yang bisa saja membunuhnya perlahan.

Pikirannya masih melayang jauh memikirkan dua orang yang sangat menyita perhatiannya itu, hingga dia mendengar suara dering telepon yang membuatnya sadar dari lamunannya. Terlihat sebuah nama dari seseorang yang dikenalnya sedang menelpon saat itu, dengan malas pria itu mulai mengangkat teleponnya, terdengar suara gadis di seberang sana sedang berbicara saat ini. Sejenak pria itu enggan menanggapi namun sesaat kemudian sepertinya tawaran gadis itu mampu membuat Gulf tertarik.

" Phi Gulf sayang".

" Hmm, ada apa kau menelponku nong?"

" Aow...kenapa kau terdengar sangat tidak senang mendengar suaraku. Kau tahu aku sangat merindukanmu na kha, apa kau tak merindukanku? Kita bahkan jarang bertemu".

" Bukan seperti itu, aku hanya sedikit lelah saja sayang. Hmmm...lagipula apa aku boleh tahu apa yang kau rindukan dariku?".

Gulf mulai merubah nada bicaranya kala gadis itu mulai merajuk manja dengannya, Gulf sangat tahu apa yang sebenarnya diinginkan gadis itu.

" Ayolah phi kau tahu apa yang kurindukan na kha...apa kau juga tak merindukan itu? Jadi cepat datang na kha, aku sudah tidak sabar...".

" Oke krab, tunggu aku ditempat biasa na".

Gulf bergegas beranjak dari tidurnya dan mulai melangkah dari ruangan itu, tak lupa Gulf mengambil topi dan juga masker agar seseorang tak mengenalinya nanti. Bukan karena Gulf takut para fansnya tahu, tapi dia lebih tak ingin berurusan dengan sang bos besar yang tak jelas tingkahnya itu.

Gulf berpamitan pada Best yang saat ini sedang merebahkan dirinya di depan TV.

" Aku pergi phi Best".

" Kemana? Ini sudah malam nong, apa kau tak lelah".

" Justru aku ingin melepas lelah makanya aku pergi. Lagipula aku pergi ke tempat yang biasa ku datangi, jadi jangan khawatir na krab".

" Oke krab, Jangan pulang terlalu larut nong. Aku tidak mau kau terlambat datang ke lokasi pengambilan gambar mu besok".

" Krab".

Gulf melangkah pergi dari sana meninggalkan Best dengan raut wajah yak suka, namun meski begitu Best tak bisa melarang pria itu tak pergi atau jika tidak Gulf akan merajuk dan membuat pekerjaan mereka besok berantakan. Lagipula Best hanya seorang managernya pria itu hingga tentu saja dia tidak bisa melarangnya berhubungan dengan siapapun asalkan itu tidak mengganggu pekerjaannya.

My Fanboy My Daddy 🔞 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang