Bab 15 ( revisi)

2.2K 181 35
                                    

Happy reading

.

.

.

* 1 minggu kemudian

Satu minggu telah berlalu sejak kejadian itu, kini Mew sudah kembali menjalani aktivitasnya. Meski Jong dan Singto tahu jika hati Mew masih terluka meski pria itu kembali mencoba terlihat lebih baik dari sebelumnya, Mew menatap tumpukan dokumen didepannya. Mew kembali menjadi pria gila kerja untuk mengusir segala perasaan yang dirasakannya saat ini pada Gulf.

Sedangkan Gulf, pria itu masih saja tak ingin menampakkan dirinya membuat Best kembali menghubungi Singto untuk membantunya mengatur jadwal pria itu. Gulf masih terus menangis di kamarnya, sesekali terdengar isakan bahkan teriakan dari kamar pria itu setiap harinya membuat Best sangat khawatir.

Gulf masih terus menyalahkan dirinya atas perubahan yang terjadi pada Mew, sedangkan Best hanya bisa menatap sendu pada Gulf yang kini meringkuk tertidur diatas lantai. Entah apa yang harus diperbuatnya untuk membuat Gulf kembali seperti semula, pria itu seakan tak lagi punya keinginan untuk hidup.

Gulf bahkan meminta pada Best untuk tak mengatakan apapun tentang apa yang terjadi pada keluarganya membuat Best semakin merasa gelisah, namun dia hanya bisa mengikuti apa keinginan pria itu. Best membuka pintu kamar Gulf dan melihat pada pria yang kini masih nyaman meringkuk sembari terisak.

" Sampai kapan kau akan seperti ini? Kau bahkan belum makan sejak kemarin nong Gulf, ini sudah satu minggu dan kau masih seperti ini?".

" Satu minggu waktu yang masih singkat phi Best...dia bahkan merasakan hal ini selama hampir 2 tahun, lalu bagaimana dia bisa bertahan dengan luka itu...hiks...hiks...".

" Lalu apa maumu? Kau juga akan bersedih selama 2 tahun? Pengecut sekali dirimu nong Gulf, bukankah ini saatnya kau meminta maaf padanya?".

" Akankah dia memaafkanku? Dia bahkan terlihat seperti monster karena ku phi...lalu kau pikir dia akan memaafkanku dengan mudah? Tidak...bahkan aku saja tak bisa memaafkan diriku sendiri...hiks...hiks".

Best hanya bisa menghembuskan nafasnya pelan, pria itu kembali pergi meninggalkan Gulf di ranjangnya. Semua perkataannya tetap tak mampu membuat Gulf berhenti menyalahkan dirinya, hingga akhirnya Best mencoba menghubungi Mew untuk mengatakan tentang kondisi Gulf. Meski Best merasa tak pantas melakukan itu setelah apa yang terjadi pada Mew dan Gulf, namun kondisi Gulf yang semakin memprihatinkan membuat Best akhirnya tetap melakukannya.

Drtt...drttt....

Bunyi telepon genggam milik Mew membuat pria itu mengalihkan atensinya dari dokumen di hadapannya, sebuah telepon dari Best tertera pada benda yang saat ini pria itu lihat membuat Mew enggan untuk menerimanya. Mew menghembuskan nafas pelan dan kembali memfokuskan dirinya pada dokumen di depannya saat ini, 5 panggilan dari Best tetap tak membuat pria itu luluh. Pria itu tetap pada pendiriannya, Mew tak ingin lagi jatuh pada pesona Gulf Kanawut dan kembali terpuruk.

1 jam berlalu sejak panggilan itu membuat Mew kembali menatap benda pipihnya, manager Gulf tak lagi menelponnya kini membuat pria itu hanya terdiam ditempatnya. Namun matanya menangkap sebuah nama lain di telepon itu, nama Peter tertera di sana.

Brakk

Pintu ruangan Mew terbuka dengan keras saat Singto dengan raut wajah panik memasuki ruangan itu dengan nafas terengah engah, entah apa yang membuat Singto seperti itu. Mew sudah akan mengumpati Singto karena terkejut namun kini benda pipih miliknya kembali berdering dan kali ini Peter yang menelponnya.

My Fanboy My Daddy 🔞 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang