Bab 18 ( revisi)

2.3K 187 60
                                    

Happy reading

.

.

.

.


Gulf dan keluarganya serta Best masih menatap takjup mansion Mew, kini mereka ada diruang tengah keluarga yang sangat besar dan luas. Jong sudah duduk disalah satu sofa yang ada di sana, menanti keluarga Gulf yang kini telah tiba di rumahnya. Jong beranjak dari duduknya dan menghampiri keluarga Gulf sembari tersenyum menyambut kedatangan mereka.

" Akhirnya kalian sudah tiba, duduklah besanku...khotot na jika aku menyambutmu di gubug kecilku ini".

" Khotot na krab pho, kakek terlalu bersemangat dengan kedatangan kalian".

" Mai pen rai luk, aku juga sangat senang disambut dengan penuh kebahagiaan oleh besanku".

" Cihhh pho bagaimana bisa kau sesenang itu menyerahkan anakmu ke kandang serigala, apa aku ini anak pungut sebenarnya". Batin Gulf yang melihat ayahnya itu kini tersenyum lebar.

" Lalu bagaimana kabarmu sayang, apa kau sudah sehat? ".

" Saya sudah sehat khun, khob khun krab atas perhatiannya". Ucap Gulf canggung.

" Aow kenapa kau memanggilku seperti itu, cucu menantuku. Panggil aku kakek seperti Mew memanggilku na".

" Krab kakek".

" Nah seperti itu, itu terdengar lebih menyenangkan...lalu siapa ini? Seorang gadis cantik dengan senyum indahnya, apakah kau phi nya Gulf".

" Kha kakek, saya Grace phi tercantiknya nong Gulf".

" Hahaha...elain cantik kau juga sangat ramah na krab".

Mew hanya memutar bola mata malas menatap sang kakek dengan segala peran yang dia mainkan saat ini, Mew mulai mengusap lembut punggung Gulf yang kini terlihat sangat gugup. Bahkan terlihat keringat yang saat ini membasahi kening pria manis itu.

" Jangan gugup, tak ada yang akan menerkammu di sini...ayo aku tunjukkan kamarmu na tua-aeng".

" Tapi phi mereka...".

" Mai krab...pergilah luk, biarkan kami mengobrol disini. Istirahatlah dulu jika kau lelah luk" Ucap Mae yang tahu bahwa anaknya itu saat ini sedang gugup.

" Dan phi Grace apa kau juga tak ingin melihat kamarmu, bukankah kalian akan menginap disini sebelum kembali". Ucap Mew pada Grace yang terkejut saat ini, pasalnya kenapa mereka juga harus menginap.

"Apa kita juga akan menginap disini pho, mae?". Tanya Grace pada kedua orang tuanya.

" Kalau mereka memaksa, kenapa tidak sayang. Bukankah memang kita akan sedikit lama di Bangkok". Ucap Pho yang membuat Mae menatapnya dengan mata terkejut namun tetap terdiam.

" Baguslah kalau kalian lebih lama disini, aku akan punya teman untuk mengobrol. Bukankah begitu besanku".

" Krab khun Jong...Hahaha".

Grace, Best, Mew dan Gulf kini mulai beranjak dari ruang tengah ke kamar mereka meninggalkan  para orang tua yang masih asyik mengobrol di sana. Grace dan Best akan tidur dikamar tamu yang ada di lantai 2, sedangkan Mew membawa Gulf ke kamar yang ada di lantai tiga mansion itu.

"Ini kamar mu tua-aeng, semoga kau suka na. Jika ada yang ingin kau rubah, kau bisa mengatakannya padaku".

Sebuah kamar tidur dengan interior mewah bernuansa putih dan coklat yang sangat kontras dengan lantai marmernya membuat semua mata yang melihatnya takjup, bahkan kamar itu memiliki luas 3x lipat dibanding kamar di condo Gulf.

My Fanboy My Daddy 🔞 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang