-kelulusan-

1.7K 188 9
                                    

Hari ini aku datang bersama Sasuke, entah sejak kapan aku selalu bergantung dengan Sasuke seakan dia ini kakakku namun yang ada di hatiku hanyalah rasa Balas Budi.

Jika tidak ada dia malam itu aku pasti akan mati, hidupku ini akan kuberikan kepadanya. Aku ingin menjadi Rekannya dalam Tujuannya nanti.

Meski itu dalam Hal balas dendam kepada Kakaknya yaitu Uchiha Itachi.

"Sasuke, kenapa semua orang menjauhinya?" Aku menatap anak laki-laki berambut kuning disana yang sedang duduk seorang diri.

"Dia hanyalah seorang pecundang"

"Kau tidak boleh mengatakan itu, Sasuke. Bagaimana kalau jadi temennya?"

"Jangan terlibat dengannya, Abaikan saja" Sasuke

Setelah setahun belajar di Akademi akhirnya tiba Juga waktu dimana kami dilantik menjadi genin dan mendapatkan guru bimbingan

"Sekarang akan dimulai tes kelulusan, saat namamu dipanggil pergilah ke kelas sebelah. Ujian kali ini adalah Bunshin no jutsu"

"pertama Uchiha Sasuke" panggil Iruka, dia meninggalkan kelas dan beberapa orang mengerumuniku.

"Yui, Bagaimana kau bisa akrab dengan Sasuke-kun?" Tanya Ino

"Iya, apa hubungan kalian?" Tanya Sakura

"Sasuke pernah menyelamatkan hidupku, Dan sekarang Aku hidup untuk dirinya" ucapku

"Apa? Bukankah itu seperti sepasang kekasih?" Tanya Sakura lagi.

"Tentu saja berbeda, Karna perasaan yang kumiliki hanyalah sebuah perasaan balas Budi. Jika dia tidak menyelamatkanku maka aku akan mati saat itu, sekarang aku harus selalu berada di sisinya untuk membantunya" ucapku

"Baiklah kedua Uzumaki Naruto!" Setelah panggilan itu, Sasuke kembali ke kelas

"Aku boleh duduk disini kan? Aku mau bicara dengan Yui!" Ucap Ino

"Aku juga!"_Sakura.

"Hem.. lakukan sesukamu" Sasuke menatap Yui yang nampak tersenyum kemudian menyetujuinya.

Kini Ino dan Sakura duduk di dekatku dan juga di dekat Sasuke, kedua gadis ini menyukai Sasuke. Bukan cuman mereka tapi hampir dari semuanya mengidolakan Sasuke

Kalau dipikir-pikir Sasuke memang tampan sih.

"Yui, rambutmu sangat halus" Ino memegang Rambutku

"Warnanya ungu gelap...."_Sakura

"Haha, kata nenek. Rambutku itu keturunan ibu"

"Oh, apakah Ibumu sangat cantik? Dia pasti cantik kan soalnya Yui juga cantik"_Sakura

"Aku tidak tau, aku tidak pernah melihat wajah mereka. Mereka gugur saat menjalankan Misi"

"Jadi Kau tinggal bersama nenekmu?"

"Oh, itu..... Nenekku juga sudah Mati" jawabku, tiba-tiba perasaan sedih membuatku ingin menangis. Mengingat tentang nenek yang mengorbankan nyawanya demi aku

"A-ah...maaf...."

"Kalian terlalu berisik, kembali ke tempat kalian" ucap Sasuke

"M-maaf Yui, kami bukan sengaja membahas itu..... Kami hanya ingin lebih dekat denganmu" ucap Ino, tergambar jelas ada Raut menyesal di wajahnya.

"Kalau begitu kami pergi"_Sakura

"T-tidak! Aku tidak masalah, aku hanya sedih memikirkan nenekku.... Itu bukan salah kalian"

"Aku tidak suka suara berisik" tegas Sasuke lagi, Sakura dan Ino tidak mau memaksa lagi. Takut bahwa Sasuke akan marah pada mereka.

"Cengeng" satu kata itu membuatku menoleh.

"A-aku tidak cengeng! Aku tidak menangis tuh" Ucapku, Sasuke Hanya membuang muka. Kami diam tanpa berbicara, aku juga tidak ingin berbicara karna aku ingat kata-kata Sasuke yang mengatakan tidak suka kebisingan

"Selanjutnya, Yuina!" Panggil Iruka, aku sedikit gugup.

Aku menatap Sasuke, Sasuke menatapku. Bibirnya terangkat, dia tersenyum ke arahku meski hampir mirip seperti menyeringai

"Jangan sampai gagal" ucapnya, aku tersenyum dan mengangguk.

Di ruangan itu ada dua guru, Satunya Iruka dan yang lain adalah Mizuki.

"Kau siap?" Aku mengangguk

"Baiklah, mulai" ucapnya, aku memusatkan Cakraku dan membuat sebuah Bunshin. Ada 5 Bunshin yang mampu ku ciptakan.

"Wah, hebat! Selamat kau lulus" ucap Iruka, dia memberiku satu ikat kepala.

Aku memegang ikat kepala itu dengan rasa bahagia, sekarang aku benar-benar seorang ninja. Sekarang aku sudah punya kekuatan yang diakui dan bisa melindungi seseorang agar kejadian yang terjadi padaku tidak terjadi pada orang lain.

Aku kembali dengan senyum di wajahku, Sasuke menyambutku.

"Sekarang kita adalah Genin"

"Yah!"

Satu persatu nama dipanggil, mereka kembali dengan senyum di wajahnya. Kecuali satu orang, Uzumaki Naruto

"wah akhirnya jadi genin juga Yui" Ucap Sakura menghampiriku, memamerkan ikat kepalanya.

"Iya sakura, kita akan segera mendapat guru pembimbing"

"Lihat! Ini keren kan?"_Ino memakai di kepalanya.

"Iya!"

"Mau pulang bareng?" Tawar Ino, aku menatap Sasuke.

"Pergilah" ucapnya

"Kalau begitu ayo pergi" ajakku pada mereka berdua.

"Hei, kenapa kau selalu meminta izin pada Sasuke-Kun? Memangnya dia Ibumu?"

"Untuk sekarang, dia adalah satu-satunya orang yang selalu membantuku. Dimasa depan aku juga akan selalu membantunya"

"Anggap saja ini seperti, seorang pemimpin dan bawahannya"

"Tapi nampaknya Sasuke-kun tidak menganggapnya seperti itu" ucap Sakura.

"Haha tidak, kau salah Sakura. Kami dekat karna aku akan membantunya untuk sebuah tujuannya di masa depan"

"Em.... Yah, kalau kamu berkata seperti itu"_Sakura

"Hei, kalian mau setim dengan siapa?" Tanya Ino

"Semoga aku setim dengan Sasuke-kun" ucap Sakura

"Tidak Sasuke-kun akan setim denganku" ucap Ino

"Aku Juga mau, tapi kalau tidak bisa apa boleh buat" ucapku

Kami terus berbicara hingga aku sampai di rumah, Sekarang aku tinggal di sebuah apartemen yang diberikan Hokage padaku sebagai tanda terima kasih karna aku melindungi Gulungan penting juga sebuah kompensasi atas kematian nenek ku.

"Tadaima" aku selalu mengulang kata-kata yang sama setiap berangkat dan pulang ke rumah, namun tidak ada yang menyambutku. Tidak ada yang menjawabku

Air mataku kembali menetes, sudah 2 tahun sejak kematian nenek ku. Namun Aku masih belum bisa mengikhlaskannya, rasa kesepian ku semakin membuatku teringat.

Aku langsung tidur, bersiap menyambut hari esok. Semoga saja aku berada di tim yang baik, kalau bisa aku Mau berada di tim Sasuke.

Entah sejak kapan, aku menganggap Sasuke satu-satunya tujuan hidupku.

Besoknya.....

Yui berangkat, tak lupa dengan kegiatan paginya. Menjemput Sasuke di depan gerbang Klan Uchiha.

'Klan Uchiha sangat besar....dan dia tinggal sendiri...'

"Apa yang kau lakukan? Ayo"

"Oh? Tunggu"

Seperti biasa mereka berangkat bersama, Tanpa Yui ketahui sebenarnya sejak Tadi Sasuke menunggunya.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TO BE CONTINUED.

Sasuke X Oc [Naruto]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang