Terbuka Sudah

1K 1 0
                                    

Aku masih terbayang kejadian kemarin. Aku tidak menyangka kalau kakak yang aku sayangi, aku kagumi, aku puja-puja selama ini ternyata sangat binal. Bagaimana tidak, kalau dia melakukan se*ks dengan pacar atau teman kampusnya, aku akan melihat itu hal biasa, karena kami tinggal di kota besar seperti ini. Namun yang ku temukan jauh berbeda, kakak malah memilih memberikan tubuhnya kepada pembantu kami, pengamen, bahkan Pak RT!

Memang sih kalau yang aku lihat hanya dengan Pak RT saja, tapi aku yakin bahwa kakak sudah menyerahkan, bahkan ikut menikmati ketika tubuhnya dipakai oleh orang lain yang status dan umurnya sangat berbeda.

Aku jadi tidak dapat tidur sampai pukul empat pagi karena terlalu bersemangat memikirkan hari esok, aku juga terus membayangkan apa yang akan terjadi. Apa aku perlu mempersiapkan kamera tersembunyi atau hal lain, yah?

Paginya aku benar-benar sakit, ini pasti karena kemarin aku begadang. Badanku panas dan keringatan. Mataku terasa berat. Aduh bagaimana ini ya, jangan sampai karena aku sakit pertunjukan hari ini tidak jadi, atau bahkan yang lebih buruk, bisa-bisa mereka malah melakukan itu di tempat lain yang aku tidak tahu. Aku memutuskan untuk tetap mandi dan siap-siap ke sekolah. Hari ini aku akan datang cepat, kemudian izin ke UKS agar dapat surat rekomendasi istirahat di rumah. Ini harus cepat agar aku tidak ketinggalan pertunjukan.

Pagi itu aku izin pergi naik ojek karena kakak masih masak sarapan, aku sampaikan bahwa hari ini aku ada tugas yang belum selesai, jadi aku harus buru-buru ke sekolah. Akhirnya kakak memberikan aku bekal berupa nasi dan telur saja, karena lauk yang lain belum selesai dimasak.

Sesampainya aku di sekolah, aku langsung menyantap sarapanku dan pergi ke UKS. Di UKS aku pasang ekspresi lemas, selemas-lemasnya. Seperti yang aku duga, pihak UKS merekomendasikanku untuk pulang karena memang suhu badanku tinggi. Aku ke kelas dan mengambil tas. Ini masih sesuai rencana, aku pastikan pukul 9 sudah sampai di rumah.

Saat sampai di gerbang depan, aku lihat sekitar dahulu, memastikan apakah ada orang atau tidak, kemudian sesenyap mungkin masuk ke rumah melalui pintu belakang yang mengarah ke taman. Aku tentunya harus memanjat sedikit agar bisa masuk lewat pintu belakang.

Aku mendengar ada suara shower, kakak pasti sedang mandi di dalam. Kemudian masuk ke kamar dengan mengendap-endap, ganti pakaian dan minum obat yang diberikan suster di UKS. Bagaimanapun aku masih sakit, jantungku berdetak kencang dan aku keringat dingin.

Tidak berapa lama kemudian ada suara ketukan pintu, aku spontan jalan ke arah pintu depan, kemudian aku ingat kalau aku tidak seharusnya terlihat di rumah ini. Mungkin karena terlalu bersemangat aku jadi tidak fokus. Aku memutuskan untuk jalan kembali ke kamar, baru saja berpaling tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka, akupun buru-buru sembunyi di balik sofa ruang TV.

Kakak yang mendengar ada suara ketukan pintu kemudian pergi untuk membuka pintu depan dengan hanya memakai handuk. Dasar kakakku ini!

Sudah ku duga, yang datang adalah Pak RT, adikku langsung tegang, akankah pertunjukan ini dimulai?
Apakah semua yang kusangkakan benar?

Beloved SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang