Hari ini elvaira harus berangkat ke sekolah sendiri, karena Alvaro tidak ada jadwal mengajar sekarang, jujur ia sangat malas kalau kemana mana harus sendiri.
Mengapa tidak naik mobil saja kan mobil dirumahnya banyak? Alvaro tidak pernah mengizinkan elvaira membawa mobil karena ia tau elvaira bingung saat melihat kendaraan besar saat ia menjadi seorang pengemudi!
"Aelah, coba aja kalo Galang bucin sama gue, pasti hari ini dia jemput gue" gerutu elvaira dengan kaki yg dihentakkan
"Alah naik ojol ajadeh" elvaira segera mengotak atik handphonenya
Dilain tempat desicha sedang merasa ketakutan karena pagi pagi bibinya sudah berbicara dengan nada keras
"Kalo sampe jualan ini gak habis jangan harap bisa makan hari ini, denger gak kuping kamu" suara menggelegar itu berasal dari rumah yang tampak sederhana
"Iya bi nanti desicha jualin sampe habis" jawab desicha yang takut takut ketika melihat bibinya
"Acha, kalau sampai nilai kamu merosot lagi saya gak segan segan buang kamu" ancam seorang laki laki yang sudah siap dengan seragam khas supir itu
"Iya paman, desicha pamit berangkat dulu ya" desicha menyalimi tangan keduanya dan bergegas pergi dari neraka itu!
***
"Ly, nanti gue bakal kenalin Lo sama sahabat gue dan gue minta tolong Lo bisa jadi sahabat juga buat dia, because dia gapernah punya temen selain gue"
"iya bawel banget"
"Lo jaga diri baik baik digaruda gaada yang bener bener baik, ada satu cewek seangkatan gue yang digilai segaruda dia tipe orang yang suka seenaknya"
"Most wanted?"
"Bukan hanya itu kelebihannya dia gak punya temen sama sekali, tapi hobinya bully orang"
"Yang jadi sasaran?"
"Yang protagonis lah"
"Oke, gue gak sabar ketemu dia"
Hingga beberapa menit kemudian terlihat elvaira yang baru saja datang, ia baru memasuki gerbang tapi sudah banyak pasang mata yang melihat sempurnanya seorang elvaira zaleena Andromeda itu.
Dijarak tak jauh dari parkiran yang menuju gerbang, elvaira bisa melihat dengan jelas bahwa Galang tengah membukakan pintu mobil. untuk seorang perempuan cantik yang seumuran dengannya siapa dia?
"Hari pertama semoga menyenangkan" ucap Galang saat membukakan pintu mobilnya
"Sialan, dia siapa sih" gerutu elvaira yang melihat interaksi antara Galang dengan perempuan itu
"Makasih" setelah itu Galang dan perempuan itu melenggang pergi menuju kelas dan elvaira segera mencari tempat persembunyian
"Galang itu rumit, kaya rumus yang dijelasin sama bang varo" elvaira berdecak kesal ditambah kesal saat melihat kedatangan desicha
"Heh, Upik abu mau kemana Lo?" teriak elvaira pada desicha
"Heh, orang ngomong tuh jawab bisu Lo, atau azab karena jual diri Lo jadi gini?" Elvaira menyamakan langkahnya dengan desicha
"Bukan urusan Lo, dan stop gangu gue"
"Ohh, Lo gamau gue ganggu tapi Lo selalu ganggu kebahagiaan gue" desicha memberhentikan langkahnya dan menoleh pada elvaira yang sedang menatapnya
"Apa sih yang gue ambil dari Lo El apa?" desicha berkata tepat dihadapan elvaira
"Galang, dan kemarin Lo udah berani goda goda Abang gue! stop jadi cewek murah Cha" Elvaira tak kehabisan kata untuk membalas kata desicha
Plakk
Kali ini bukan elvaira yang bermain kekerasan tapi seorang desicha Adriana yang menampar pipi elvaira sampai sampai sang empu menoleh ke kiri karena kerasnya tamparan itu!
"Stop bilang gue murahan dengan embel embel gue goda Abang Lo, gak gue gak pernah goda Abang Lo, Abang Lo yang brengsek, iya Abang Lo yang brengsek gue gak pernah nggoda dia, bangsat" desicha mengatakan itu dengan tangan yang menutup kedua telinganya, mata yang memancarkan ketakutan dan keringat yang mengalir deras.
Jujur elvaira kaget melihat reaksi desicha tidak biasanya desicha semarah ini, dan tidak biasanya ia akan membalas dengan kekerasan apalagi kondisi desicha kali ini membuat Elvaira tambah bingung.
"Lo murahan desicha, Lo Mura-" ucapan elvaira terpotong kala desicha pingsan dihadapannya
***
"Lo harus tangung jawab, Lo ikut gue kerumah sakit" lengan elvaira ditarik kasar oleh Galang
"Buat apa sih, biaya nanti gue tf aja gue gakmau ikut ke rumah sakit" Elvira mencoba berontak karena ia malas dan anti dengan rumah sakit
"Lo fikir gue gak sanggup biayain rumah sakit itu?" Galang masih setia mencengkeram lengan elvaira
"Terus buat apa gue ikut?"
"PERTANGGUNG JAWABAN LO BANGSAT" Galang semakin menggemaskan genggamannya dan hal itu membuat elvaira meringis pelan.
"Lang kontrol emosi Lo" Peringat Dio pada galang yang memancarkan kebencian pada elvaira
"Inget Lang vaira itu cewek, Lo bukan tandingannya" imbuh Deo
"El, mending Lo ikut Galang biar nanti gue jemput. mau ya?" Tutur Regan menatap Elvira seolah menenangkan elvaira dan elvaira mengangguk pelan
Mereka sekarang sedang berada diruang BK guna menunggu surat izin pulang untuk desicha, Galang dan Elvaira. Desicha sendiri sudah diperjalanan menuju rumah sakit, karena UKS sedang tidak ada dokter yang berjaga dan anak PMR yang rata rata masih junior membuat Galang kekeuh membawa desicha kerumah sakit.
"Galang elvaira ini suratnya, ingat kalian jaga desicha baik baik dan kamu elvaira setelah ini kamu juga akan saya hukum" Kata guru BK sembari memberi sebuah kertas mirip nota
"Orang gak salah kok dihukum"
"Cari pembelaan kok terus, playing victim emang enak" sindir Galang yang mendengar cicitan elvaira
"Saya pamit Bu" setelah itu Galang diikuti antek anteknya berserta elvaira pergi meninggalkan ruang BK.
"Desicha aja belum punah, kok udah ada tokoh baru. Sialan" Elvaira menggaruk kepalanya dengan raut lelah
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMPANG
Teen FictionElvaira sangat mencintai Galang, tapi entah mengapa Galang enggan menerima cintanya. Banyak penolakan, banyak olokan. Tapi Elvaira tidak menggubris hal hal itu, tapi di lain sisi Galang suka pada desicha. Apapun akan lakukan untuk melindungi desicha...