Farah terus terbayang bayang dengan pertemuan tadi pagi dengan Pak Haji.
"Neng jangan banyak melamun"
"Eh hmm iya mak"
Mamak melanjutkan aktivitas menyapu halaman.
"Neng, tolong ke pasar belanja barang yang sudah kosong "
"Iya mak"
Farah menerima uluran kertas yang bersiaikan list daftar belanjaan yang harus dibeli. Farah bergegas keluar dari dalam rumah dan memanaskan motor nya.
"Mak.. Neng pergi yah"
"Iya hati - hati"
Sahut mamak dari dalam rumah.
Jarak rumah ke pasar kurang lebih 3 km
Butuh waktu sekitas 15 menit dengan naik motor.Sesampainya di pasar Farah dengan cepat menyimbangi dari satu toko ke toko lainnnya. Dengan bermodalan kertas dan uang pemberian mamak.
Motor Farah penuh dengan barang belanjaan. Di belakang Farah atau biasanya tembpat untuk bonceng seseorang sudah terpasang tas motor.
Hari ini jalanan becek karena tadi malam turun hujan yang lumayan deras. Farah mengemudikan motornya dengan pelan agar selamat sampai rumah.
Saat tiba di depan rumah produksi milik Pak Haji ntah kenapa Farah tidak bisa menjaga keseimbangan. Farah terjatuh dari motor.
Brak
Pak Haji Hafish yang sedang berbicara dengan pekerjanya langsung berlari ke arah Farah.
"Hati - hati jalanan becek, sini saya bantu"
Pak Haji Hafish membantu dengan menyingkirkan badan motor dari Farah.
"Ayo masuk dulu, kita bersihin lukanya"
Farah dituntun oleh Pak Haji Hafish menuju teras dari rumah produksi.
"Mang Asep tolong motornya adek ini dibawa ke sini"
"Siap pak bos"
Sahut Mang Asep salah satu pekerja Pak Haji Hafish
"Sini duduk, sebentar saya ambilkan kotak P3K nya dulu"
Saat Pak Haji Hafish akan beranjak Farah menyahut.
"Ndah usah Pak Haji, Farah mau langsung pulang saja"
Dengan muka Farah yang memerah bukan karena sakit tapi karena tidak bisa menahan rasa malu.
"Nanti infeksi bisa di amputasi loh kakinya"
"Emang iya Pak Haji? iiih Farah ndak mau Pak Haji"
"Makanya tunggu sini saya ambil dulu P3K di dalam"
Farah mengangguk setuju, Farah duduk dengan tenang di teras rumah produksi sambil menunggu Pak Haji Hafish.
"Neng, Mang Asep taruh sini yah motornya"
"Iya mang makasih"
Mang Asep masuk ke dalam rumah produksi. Berpapasan dengan Pak Haji Hafish yang keluar sambil membawa kotak P3K.
"Sini kakinya"
Pak Haji membungkuk di depan Farah.
"Ini mah berasa mau di lamar hehehe"
" Pak Haji biar Farah sendiri saja yang bersihin lukanya"
Dengan salah tingkah Farah merasa sungkan jika orang yang lebih tua membungkuk padanya.
"Cepet Farah nanti lukanya infeksi"
Dengan ragu - ragu Farah menyingkap celana sampai bagian lutut untuk di bersihkan lukanya oleh Pak Haji Hafish.
Dengan telaten Pak Haji membersihkan luka di kaki Farah
"Auh"
Pak Haji Hafish mendongak ke atas tepat ke mata Farah. Farah juga membalas menatap Pak Haji Hafish.
°•°
Auh auh auh natapnya sampe berapa hari ini wkwkwkw
Jangan lupa follow akun inidino11 yah.
Ditunggu vote dan komennya.
Selamat berlibur wan kawan
Salam hangat dari dino
Papay
#Bonus Farah masih sekolah
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Haji itu Duda
ChickLitBisik-bisik tetangga mulai terdengar di telinga. Adanya rumor bahwa seorang Pak Haji yang dikenal ramah, tampan, sopan, dan humble mendadak jadi duda. Dari banyaknya omongan tetangga yang dimaksud Pak Haji itu yang mana, karena yang bergelar Haji di...