Selama di perjalanan pulang Farah hanya bisa terdiam dan sambil menengok kearah jendela mobil. Sampai tidak terasa sampai di rumah. Di Halaman depan ada mamak yang sedang menyapu halaman rumah. Bersiap membuka warung.
Mamak memandangi mobil hitam yang menuju arah warungnya. Mamak menyipitkan mata agar terlihat jelas mobil siapa itu.
Saat mobil sudah berhenti di halaman rumah Farah. Mamak baru tersadar kalau itu mobil milik Pak Haji Duda kasep.
"Tunggu, biar saya yang buka pintu mobilnya "
Pak Haji keluar dari mobil menuju pintu samping pengemudi dan membuka pintu tersebut untuk Farah.
Farah mematung sejenak, dia memikirkan bagaimana reaksi mamak jika melihat Pak Haji mengantarnya pulang.
"Ayo keluar, sini biar saya bantu"
Sambil mengulurkan tangannya Pak Haji agar Farah bisa berpegangan dengannya.Farah menyambut tangan Pak Haji.
"Loh Farah, kamu kenapa toh? Kok bisa diantar sama Pak Haji. Loh loh kaki mu kenapa? "Mamak terkejut melihat luka dikaki anak perempuannya. Sambil. Menghampiri mamak Farah tersemyum.
"Farah jatuh mak, tadi di depan pabrik makanan milik Pak Haji, untung ada Pak Haji sama pekerjanya yang tolong Farah"
" Selamat siang mamak, saya Hafish" Ucap Pak Haji saat sudah didepan mamak Farah.
"Siang Pak Haji, kamu ini Farah mamak kan sudah bilang kalau sedang nyetir motor hati-hati nduk" Menatap sang anak.
"Lebih baik kita bawa Farah dulu ke dalam mak, kasihan Farah kalau berdiri terus" Mamak mempersilahkan Pak Haji dan anak perempuannya untuk masuk ke dalam rumah.
Mamak masuk ke dalam rumah dan membuat minum untk tamu yang tidak terduganya itu. Mamak membawa nampan yang diatasnya ada sebuah teh ke ruang tamu.
"Monggo Pak Haji di minum, Maaf Pak Haji ndak bisa menyajikan apa-apa"
"Ndak apa-apa mak, terima kasih"
"Mamak... " Panggil Farah, dari terdiamnya tadi. Mamak mengalihkan pandangan ke Farah.
"Nduk, kok ada-ada saja, sudah di obati? Masih sakit? "
"Sudah, tadi di obati sama Pak Haji Hafish di pabriknya"
Pak Haji melihat jam di pergelangan tangan, sudah siang. Dia tidak bisa berlama-lama bertamu. Karena ada urusan.
"Saya pamit mak, saya kesini mau mengantar Farah. Motor Farah nanti biar pekerja saya yang mengantar kesini."
"Enggih Pak Haji, Matur suwun. Sudah mengantar Farah dan nolong Farah. Maaf sudah merepotkan Pak Haji"
"Sama sekali ndak merepotkan, saya senang bertemu Farah"
Farah mendongakan wajahnya dan menatap pak haji. "Senang bertemu Farah" Seketika wajah Farah merona mendengar ucapan Pak haji.
Pak Haji bersiap untuk keluar rumah, sebelum keluar Pak Haji melirik Farah.
"Saya pulang dulu Farah, cepat sembuh. Sampai jumpa di lain waktu"
"I.. Iya Pak Haji Matur suwun" Setelah itu mamak mengantar Pak Haji keliar rumah. Dari dalam rumah terdengar suara mobil yang sudah menjauh.
"Bagaimana Pak Haji cocok kan dengan mba mu nduk? "
Farah menatap mamak, Farah bingung harus memberikan reaksi apa kepada mamak. Sementara dia sendiri sudah mempunyai sedikit perasaan kepada Pak Haji Hafish.
Farah hanya bisa memberikan cengiran lebarnya sebagai respon untuk mamak.
°°°°°°
Halo semuanya, maaf kan dino yah. Karena nggak bisa konsisten untuk nulis dan up cerita ini. Dino baru menyadari kalau nulis cerita itu nggak mudah loh.
Dino salut sama para penulis novel yang bisa menamatkan ceritanya dengan konsisten.
Oke deh cuman segitu yang mau dino omongin heheh.
Satu lagi dino mau ngasih sebuah rahasia kalau cerita ini ada sedikit peristiwa asli yang dino ambil dari kisah nyata dino. Tentang Pak Haji itu sendiri di daerah dino ada dan dia seorang duda hot uhuyyyyyyy.
Udah deh intinya dino minta maaf yah semuanya. Jangan lupa untuk follow,komen, dan vote supaya dino semangat lagi yah.
Papay semuanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Pak Haji itu Duda
ChickLitBisik-bisik tetangga mulai terdengar di telinga. Adanya rumor bahwa seorang Pak Haji yang dikenal ramah, tampan, sopan, dan humble mendadak jadi duda. Dari banyaknya omongan tetangga yang dimaksud Pak Haji itu yang mana, karena yang bergelar Haji di...