Risih 🔞

868 63 3
                                    

Sejak kami berdua kepergok sama Ayahnya Ken kemarin. Gue merasa kalau Ken jadi menghindar tiap kali ketemu gue di kantornya Sunghoon. Kadang kalau gue panggil, anak itu gak nyaut. Entah emang gak denger atau pura-pura gak denger.

Anehnya, alih-alih akrab ke gue, Ken sekarang jadi gencar berusaha deketin Sunghoon meski terus dapat penolakan dan caci maki. Ya okey, untuk kasus yang satu ini gue gak marah ke Sunghoon karna gue tau suami gue pasti risih di deketin secara agresif begitu.

Jujur, gue juga jadi sedikit risih melihat perubahan sikap Ken. Bukan apa-apa ye, cuman kan agak gimana gitu karna sering banget jadi pusat perhatian para karyawan lain. Gue tau banget kami sering jadi bahan omongan, terutama Ken dalam hal negatif.

Bahkan ada yang secara terang-terangan ngasih lirikan judes ke Ken.

"Halo, Kak Sunghoon"

Sunghoon diam gak menjawab sapaan dari Ken. Sedangkan anak itu langsung duduk di sebelah kiri Sunghoon. Bangku yang kami bertiga tempatin adalah jenis bangku kayu panjang. Jadinya Sunghoon diapit oleh gue di sebelah kanan dan oleh Ken disebelah kiri.

"Ken mau ikut makan bareng gak?"

Tapi tawaran gue gak dapat balasan.

"Eh itu! Bentar"

Ken ngambil tisu dan tangannya mendekat ke arah mulut Sunghoon. Namun, sebelum tangan Ken bisa menyentuhnya, Sunghoon sudah menepis dan natap tajam.

"Apaan sih! Gue bisa sendiri kali"

"Ma-maaf kak Sunghoon," Cicit Ken

Karna gue gak enak, jadinya gue senyum ke arah Ken. Tapi Ken cuman melongos. Okey, Jake dirilu harus sabar...

Ketika kami berdua sudah selesai makan. Gue mengambil alih bekas kotak makan Sunghoon dan memasukkannya kembali ke dalam totebag.

Sunghoon mengusak kepala gue dan ngucapin makasih buat makanannya. Dia juga mengambil alih totebag yang gue bawa. Sedangkan tangan satunya gandeng tangan gue.

Ketika gue ingin pamit sama Ken tapi anak itu memotong ucapan gue. "Ken kami berdua-"

Dia langsung berdiri tanpa mendengarkan gue buat menyelesaikan omongan gue. Ken mengikuti ke sebelah Sunghoon.

Gak ada angin gak ada hujan tiba-tiba Ken langsung ngambil tangan Sunghoon yang lagi megang totebag buat dia gandeng.

"Lo-!"

"Selamat siang, Nak Sunghoon"

Itu Ayah Ken yang nyapa sembari nunduk sedikit. Gue ikutan tersenyum dan nunduk sopan sama Ayah Ken.

"Ayah!"

"Iya, Ken disini ternyata. Ayah pikir gak ikut"

"Enggak! Aku udah dari tadi pagi kesini sendiri. Aku mau belajar sama Kak Sunghoon soal kerja sedikit-sedikit"

"Nak Sunghoon titip anak saya ya. Ken itu jiwa semangat belajarnya tinggi dan ingin tau. Saya yakin sekali Nak Sunghoon yang sudah menempuh pendidikan S2 bisnis ini bisa membantu anak saya"

Kata Ayah Ken nepuk-nepuk bahu Sunghoon.

"Maaf, saya punya kesibukan sendiri," jawab Sunghoon.

"Gapapa kok. Aku bisa nungguin sama Jake. Ya kan Jake?"

Gue cuman senyum aja. Gak bilang iya maupun enggak. Karna sebelumnya kan gue kaga ada tuh omongan begitu. Mau nolak tapi kaga enak didepan Ayahnya Ken.

"Hahaha. Yasudah kalau begitu Ayah balik dulu ke kantor."

"Iya Ayah"

Setelah Ayah Ken beralih pergi. Sunghoon langsung mendepak tangan Ken. Namun, anak itu tetep aja ngintilin kami berdua dari belakang.

SETAHUN?! (Sungjake) Sampe Tanggal 29 (+-)🔒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang