Rencana yang Sukses 🔞

1K 72 10
                                    

Gue sempat mampir ke minimarket hari ini untuk mendapatkan pelajaran tambahan dari dokter cinta andalan gue. Gak banyak yang Irin saranin, tapi dia janji bakalan ngenalin gue ke temennya yang real boti dan disuruh menerapkan ATM (Amati, Tiru, Modifikasi). 

Saat ini gue lagi ngaca di cermin sambil muter-muterin badan. Sweater tipis oversize warna ungu dipadukan sama bawahan jeans sepaha. Bibir gue juga gue kasih lipen biar gak pucet-pucet amat, parfumpun gak lupa gue semprotkan biar doi mabuk kepayang istilah katanya. 

Entah kenapa rasa bosan gak hinggap di diri gue walau udah berdiri sejak 2 jam yang lalu di depan cermin. Gue sibuk mengagumi betapa indahnya diri gue. Kayak gue masih shock gituloh. Ini betulan gue? Jake si mantan pekerja minimarket?

🐩🐕

"Sunghoon!" 

Gue lari nyambut Sunghoon dan segera meluk dia. Tangan gue meluk lehernya dan karena tinggi kita yang ada perbedaan membuat kaki gue sedikit jinjit. Bertahun-tahun gue temenan sama Sunghoon gue baru tau kalau dia punya aroma khas yang bikin tenang. Padahal dia habis pulang kerja tapi enggak bau apek. 

Gue merasakan pelukan gue terbalas. Tangan dia nyelip di pinggang gue kemudian Sunghoon terkekeh kecil. 

"Sebenernya dari kemarin kamu kenapa?" 

Tanya dia dengan posisi kami masih tetap sama seperti semula. Untuk sekarang gue gak akan jawab pertanyaan itu. Gue segera melepaskan pelukan kami berdua dan ambil tas dia. Seperti hari kemarin dan hari-hari sebelumnya, gue bakal nyuruh dia untuk mandi dan menyiapkan pakaian santainya. 

Ketika gue melihat dia yang dateng masih pake handuk kecil yang tersampir di bahunya. Gue berinisiatif mengambil handuk itu dan mengeringkan rambut basah Sunghoon. Ketika dirasa rambut dia udah agak kering, gue taruh handuknya di gantungan kamar mandi dan balik menghampiri dia. 

"Kamu cantik" 

Tubuh gue membeku di tempat. Gue sampai sempet lupa tujuan awal gue karena dari tadi pikiran gue kealihkan terus. 

Sial, gue gak siap.

2 jam di depan cermin tadi ternyata belum cukup untuk menyiapkan hati gue.

Gue menunduk malu karena gue gak tau lagi mau bersikap apa, gue malah dorong dia buat duduk di atas kursi makan. Gue salting. Ini pertama kalinya gue dipuji cantik dalam konteks romantis. Ah apa sih, gue bingung mau ngomonginnya. 

"K-kamu m-mau i-ikan a-apa?"

Gue tiba-tiba aja jadi kaya Aziz Gagap. Sumpah, gue gak bisa ngendaliin kontrol tubuh gue sendiri. 

"Ayam sama sayur" 

Tangan gue tremor, ayam yang gue sendok ikutan goyang. Gue masih berusaha sekuat tenaga untuk biasa aja. 

TAPI SUSAH! 

Gue berasa kembali menjadi anak ABG baru puber dan kasmaran. Aneh banget, reaksi tubuh gue gak persis begini saat sama mantan-mantan gue dulu. Kalau malu ya okelah ada. Tapi gak sampai membuat gue mendadak jadi kaya robot patah-patah. 

"Makasih ya cantik" 

Sekali lagi dia ngulang itu kata 'cantik'. Gue diem aja gak jawab. Gue mencoba fokus pada hidangan lezat didepan gue sekarang.

Ketika gue sudah selesai membersihkan piring kotor, gue berjalan ke arah ruang tamu dan melihat Sunghoon yang lagi serius mengetik sesuatu di laptopnya. 

Plis tolong kuatkan diri gue untuk tetap melanjutkan rencana ....

Gue gak ngomong apa-apa, gue angkat laptop yang lagi ada di pangkuan Sunghoon. Gue taruh di sebelah dia. Lantas gue naik dan duduk diatas pangkuan dia. Gue letakin muka gue di perpotongan lehernya. 

Sunghoon gak ngomong apapun atas sikap nekat gue sekarang. Dia ambil lagi laptopnya dan mulai lanjutin kegiatan dia tadi yang sempat tertunda. Gue jadi bingung atas sikap dia sekarang yang datar-datar aja tanpa menunjukkan reaksi apa gitu. 

Apa gue membuat dia risih? Tapi ketika gue mau bangun, dia malah nahan tubuh gue. 

"Sebentar" 

Kata dia.

Gue intip muka Sunghoon. Alis dia berkerut samar. Gue jadi kasihan, pasti pekerjaan dia dikantor belum selesai sampai dibawa pulang. Akhirnya gue sentuh-sentuh alis Sunghoon. Lama-kelamaan gue jadi melakukan hal yang lebih. Pipi dia sekarang jadi sasaran empuk gue buat jari gue menoel gemes. 

Gak dipungkiri, rasanya nyaman banget posisi begini. Gue suka aroma khas Sunghoon. Gue mengusak kepala gue di perpotongan lehernya dan mulai memejamkan mata. Gue gak tidur, gue cuman pengen merem aja. 

"Akhirnya selesai juga" 

Sunghoon turn off  laptopnya dan menaruhnya agak jauh dari posisi kami berdua. 

"Jake" 

"Hm ....," Gue hanya menjawab dengan gumaman.

Tanpa aba-aba sesuatu yang tidak gue perkirakan terjadi. Dengan secepat kilat dia mengubah posisi kita berdua dengan gue yang ada dibawah dia. Dua tangan kekar dia ngukung badan gue. Mata kita berdua saling tatap. Tangan dia mengelus lembut rambut hingga jatuh pada bibir gue. 

Udah pasti muka gue sekarang kaya tomat. 

"Boleh?" 

Gue mengerti maksud dia. Gue gak bisa menolak, gue takut Sunghoon kecewa. Toh, lagipula gue udah mempersiapkan rencana gue ini sejak lama. Kalau gue tolak Sunghoon, sama aja gue kaya memberi harapan palsu.

Bibir dia perlahan mendekat. Nafas hangat kita berdua saling beradu. Sunghoon bawa dagu gue buat mendongak menatap mata tajam dia.

"Cantik" 

Dan dengan itu gue merasakan sesuatu yang kenyal dan lembut sedang bergerilya di bibir gue. Gue hanya bisa menutup mata merasakan setiap sensasi yang Sunghoon berikan. 

Lama kelamaan, ciuman kita berdua udah gak selembut tadi lagi. Kini, lebih banyak Sunghoon yang mendominasi.

Tubuh gue terangkat begitu aja dengan ciuman kita yang sama sekali gak berjeda. Dia gendong gue di depan badan dia.

Sesampainya di kamar, Sunghoon jatuhin tubuh gue diatas kasur dan mulai bergerak lebih liar dibanding sebelumnya. Saat ini leher gue jadi santapannya.

Gue merasakan tangan dia masuk ke dalam sweater gue dan mulai mengelus area perut naik hingga ke area dada. Gue gak tahan buat gak mendesah.

"Ah... unghh"

Kedua kaki gue pun gak lupa dibukanya lebar. Gue yang hanya mengenakan bawahan jeans sepaha itu mulai merinding. Terlebih-lebih ketika Sunghoon memberi elusan disana.

Rahang tajam Sunghoon mengeras ketika jeans gue ditanggalkannya turun.

🔞








(Selanjutnya biar imajinasi kalian yang ambil alih)

SETAHUN?! (Sungjake) Sampe Tanggal 29 (+-)🔒Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang