01. Ruang BK

437 68 17
                                    

[⚠️WARNING.]

First of all, ini remake.

Second of all, semua karakter mungkin bakal out of character banget.

Non baku.

Crack Pair

••••••••

Naruto © Masashi Kishimoto.

Original Story © Monsterincs.

"EKHEMㅡ" Naruto yang baru saja turun dari dinding pembatas belakang sekolah langsung terkejut ketika melihat wajah seram Hinata yang tengah bersedekap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"EKHEMㅡ" Naruto yang baru saja turun dari dinding pembatas belakang sekolah langsung terkejut ketika melihat wajah seram Hinata yang tengah bersedekap. Menatap mereka bak tikus yang akhirnya terperangkap jebakan. Orang bilang, bertemu dengan gadis semacam Hinata itu musibah, dan Naruto setuju.

"Loh? Gak ke kantin, Hin?" Naruto hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sembari tertawa canggung. "Sakura kemana emangnya? Tumben gak ngikutin?"

"Cepetan napa bangsat!" Suara berat dari Sasuke, dan Toneri yang masih di belakang Naruto, membuat keduanya menoleh. Naruto kemudian hanya menatap prihatin ke arah dua temannya itu. Oh nasib mereka yang malang, mereka sudah terlanjur ketahuan oleh Hinata di cewek penegak kedisiplinan.

"AW-ANJING!" Suara keributan mereka berubah menjadi sahutan tawa dari Naruto saat tubuh kekar Sasuke jatuh di atas tubuh Toneri yang tengah telungkup. Membuat Hinata pun harus menahan tawanya diam-diam.

"Badan lu berat anjir, gak sadar diri banget. Bangun cepetan!" Sasuke hanya nyengir ke arah Toneri tanpa rasa bersalah, sedangkan cowok itu sudah kesal setengah mati karena seragamnya sedikit kotor. Mana seragamnya putih!

"Udah selesai ributnya?" Sasuke dan Toneri yang sedari tadi masih asyik sendiri tanpa menyadari keberadaan Hinata, langsung menoleh dengan cepat pada cewek itu. Lalu satu helaan napas berat dari Toneri keluar, merasa dia baru saja melakukan hal yang sia-sia sampai jatuh seperti tadi.

"Eh, si cantik udah disini aja. Gak laper emangnya?" ucap Sasuke masih dengan cengiran yang sama.

"Lo semua darimana?" tanya Hinata tanpa peduli ucapan Sasuke yang hanya seperti angin lalu.

"Nyebat bentar di warung kopi belakang, hehe." Toneri dan Naruto lantas memberikan Sasuke pandangan kesal atas jawaban kelewat jujur yang baru saja cowok itu katakan. Tolol emang!

"Lo pikir sekolah punya lo, ya? Seenaknya aja ngelanggar peraturan!" balas Hinata kesal.

Bagaimana mungkin Hinata tidak kesal jika setiap hari nama si pelanggar adalah mereka bertiga. Mungkin ketiganya bisa mendapat penghargaan sebagai orang teratas yang menjadi pelanggar prioritas. "Ya, kan, satu untuk semua, sayang. Gimana sih?"

LOVE VIRUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang