Chapter 1 - Mario

6.5K 247 28
                                    

Author pov

Seorang gadis sedang sibuk memainkan keyboardnya. Tatapannya serius dan fokus. melihat beberapa tumpukan kertas-kertas di meja, sepertinya dia sedang banyak pekerjaan.
Tiba2 intercome disebelahnya berdering,
"Ya pak." ucap gadis itu.
"Lily, Keruanganku sebentar!" suara tegas terdengar dari sambungan intercome.
"Ya pak" jawab gadis itu buru-buru masuk kedalam ruangan atasannya.
Sebelum masuk gadis itu bercermin dan merapikan penampilannya terlebih dahulu.

🌼🌼🌼🌼🌼

Lily pov

Jantungku berdegup kencang, Pria yg aku kagumi selama 2 bulan bekerja disini memanggilku untuk masuk kedalam ruangannya. Aku selalu menunggu saat2 seperti ini. Saat dimana aku bisa dekat dengannya.
*ceklek.
Bunyi pintu semakin menambah rasa berdebarku. Aku menghampirinya yg sedang sibuk memeriksa layar laptop.
"Kenapa laporanmu kacau sekali?" ucapnya dengan nada yang sedikit tegas membuatku semakin gemetar.
Kenapa aku mengidolakannya? Bahkan dia adalah tipe pria yg terlalu tegas, suka memarahi bawahannya tetapi mau bagaimanapun wajahnya tampan dan dia kaya raya. Dia menjadi pemimpin perusahaan besar disaat usianya msih 28tahun.
"Bukannya kamu sudah pernah menjadi sekretaris sebelumnya? Knapa laporan seperti ini saja tidak bisa?" makinya.
Tetapi terdengar sebagai pujian untukku.
Meskipun begitu aku msih ketakutan dan aku sama sekali tak bisa menjawab atau sekedar memberi alasan.
"Lily tatap aku, come on jangan buat aku marah. Aku hanya ingin kamu menyelesaikan laporan ini dengan benar. Jangan malah  ketakutan seperti itu" ucapnya sedikit menurunkan nada suaranya.
"Ya pak" balasku ragu.
"Kembalilah ketempatmu dan selesaikan laporan ini. Aku tunggu!" ucapnya sambil mengacak2 rambutnya frustasi.
Aku mengangguk dan keluar dari ruangan dengan langkah berat. Aku menghempaskan tubuhku diatas kursi kerjaku. Itulah yg membuat aku msih berharap padanya. Dibalik sikap tegas dan kasarnya. Kadang dia berubah lembut tiba-tiba. Kata pegawai yg lainnya, Bos bersikap seperti itu hanya padaku. Membuatku semakin berharap dia memang benar menaruh hati padaku.
Namanya Mario.
Meskipun aku tau Mario adalah seorang playboy dan suka bermain wanita.
Ya, Didunia ini mana ada pria tampan dan kaya hanya setia pada satu wanita. Bullsyit!
Aku mengerjakan kembali laporanku yg ditolak mario. Sambil terus berpikir, memikirkan mario. Tidak mudah mendapatkan bos seperti tokoh dalam film. Diperusahaan lama tempatku bekerja, Bosku adalah seorang pria paruh baya dan genit. Dia terus menggodaku untuk menjadi simpanannya.
Astaga dia pikir aku gadis seperti apa.
Akhirnya masa uji cobaku selama 3 bulan berakhir, aku berhenti dan tak melanjutkan kontrak.
Hampir 5 bulan aku menjadi pengangguran dan akhirnya aku mendapat panggilan lagi dan dipercaya menjadi seorang sekretaris utama, bayangkan saat itu aku bersyukur sekali. Apalagi ketika aku tau bosku msih sangat muda dan masuk dalam tipeku. Meskipun tipe semua gadis tentunya.
Waktu sudah menunjukan pk.20.00 dan aku msih berkutik dengan laporan gila ini, Bahkan bosku msih ada druangannya padahal semua pegawai sudah pulang sejak jam 5 sore tadi.
Biarlah aku bekerja sampai tengah malam asal dia menemaniku meskipun kami terpisah ruangan.
Dan Tiba2 dia sudah berdiri didepan mejaku.
"Masih belum selesai?" tanya mario sepertinya menahan amarah
Aku mengangguk ragu. Takut dia benar marah.
"Matikan komputermu.. Aku antar kamu pulang" ucap mario membuatku tersentak kaget.
Astaga. Apa aku tidak salah dengar? Dia mau mengantarku pulang. Gadis sepertiku? Dia sungguh baik Tuhan.
Aku buru2 mengemasi barangku dan mengikuti mario yg sudah jalan lebih dlu.
Aku memasuki mobil mewahnya dan dduk disamping mario, ini sperti mimpi.
"Kita mampir ke minibar dlu. Aku benar2 stress laporanmu nggak selesai2 jadi gantinya kamu harus nemenin aku" ucapnya santai dan melajukan mobilnya.
*DEG.
Menemaninya?
Mario benar2 membuat jantungku hampir copot.
Aku brjalan msuk kedalam bar yg belum terlalu ramai di jam segini.
Mario dduk dsebuah kursi dan menyapa seorang bartender.
Ya Tuhan dia sangat sangat tampan. Wajahnya manis, bulu matanya lentik dan bibirnya seksi. Bahkan dia digilai banyak pengunjung wanita.
Lengkap sudah. Tapi sayang dia bukan orang kaya. Bukan tipeku.
Aku sudah dari kecil hidup susah jadi saat tua aku tidak ingin susah.
"Erick, kasih aku mnuman paling enak." ucap mario.
Jadi namanya Erick.
Aku mendekat perlahan. Tubuhku sedikit kaku dan jantungku berdegup cepat.
Knpa aku?
"Lily dduklah dsini. Kamu mau mnum apa?" tanya mario membuatku sedikit bingung.
Aku tidak pernah datang kemari.
"Mario. Jangan membuatnya bingung. Mau orange jus?" tanya pria yg bernama Erick itu dan lagi2 membuat jantungku berdegup teratur tapi menyesakkan.
Aku mengangguk dan tersenyum.
"Ya.. Kamu sepertinya bisa mengenal kepribadian dari wajah. Kenalkan ini sekretarisku. Dan ini sahabat konyolku" ucap mario terkekeh.
"Erick Braden." ucapnya mengulurkan tangan dan tersenyum padaku. Membuatku meleleh seketika.
"Lily. Lily Isabell." baru aku akan membalas uluran tangannya, seorang gadis sudah menyambar tangan Erick lebih dlu.
"Erick akhirnya aku bisa menyentuh tanganmu. Ahhhh benar2 halus dan lembut" ucap gadis itu centil dan bbrapa gadis dibelakangnya yg juga menatap kagum pada Erick.
Mungkin banyak yg mengidolakannya.. Karena dia memang tampan..
Aku menarik lagi tanganku.. Begitu juga Erick menarik kembali tangannya dan tak terlalu menanggapi gadis itu..
Gadis itu msih setia dduk dsebelahku dan ssekali mengedipkan mata ke arah mario dan tentu saja dibalas oleh mario.. Gadis itu memang cantik.. Wajahnya blesteran belanda indonesia..
Mario beranjak dan berdiri diantara aku dan gadis itu, lebih tepatnya memunggungiku..
Mereka asik berbisik dan bbrpa menit kemudian mereka pergi masuk kedalam ruangan private di bar ini..
Aku melotot.. Bahkan mario tak mengucapkan sepatah dua patah kata sekalipun.. Kini tinggal aku berdua dengan Erick yg sibuk melayani pelanggan, kebanyakan dr mereka adalah gadis2 yg tak berhenti menatap Erick dengan tatapan lapar..
"Menunggu??" tanyanya tiba2 mmbuatku tersentak kaget..
"Oh.. Iya.." ucapku melirik jam tangan yg sudah menunjukan pk. 22.00
Sudah dua jam aku menunggu.. Mario.. Knapa nggak keluar2 juga.. Apa dia msih asik bercinta dengan gadis murahan itu?
Arrggghhhh!!! Memikirkannya saja membuat kepalaku pusing..
"Berapa?" tanyaku beranjak dr tempat dduk dan bermaksud membayar tagihan..
"Tidak usah.. Anggap saja minuman perkenalan" ucapnya dan aku tersenyum..
Entah knapa aku ingin tersenyum mendengar berkata seperti itu..
"Trimakasih.. Aku pergi.. Selamat malam.. Erick." ucapku dan aku lihat dia sedikit terkejut..
Aku kemudian mempercepat langkahku keluar dr bar ini..

🌼🌼🌼🌼🌼

Erick pov

Aku msih terpaku melihat gadis itu pergi begitu saja dr hadapanku.. Sepertinya dia gadis baik2.. Dasar mario, knapa dia meninggalkan gadis itu begitu saja.. Tidak biasanya dia cuek dengan seorang gadis.. Biasanya semua gadis yg dia bawa akan berakhir ditempat tidur..
Aku msih menatap pintu.. Apa dia akan baik2 saja.. Knapa aku khawatir?
"Jose.. Aku keluar sebentar.." ucapku bergegas keluar dr bar.. Dan aku mendengar bbrpa pengunjung mendengus kesal..
Masa bodoh!!!
Aku mengedarkan pandanganku kesekeliling.. Gadis itu tidak ada.. Apa dia naik taksi? Dsini sedikit sulit mendapatkan taksi.. Aku mengambil motor buntutku dan mengendarainya kearah yg aku yakin dia lewati..
Paranormal???
Entahlah yg jelas aku ingin menemukannya dan memastikannya baik2 saja.. Knapa aku peduli? Mungkin karena dia gadis pertama yg ditinggalkan mario tanpa dsentuh oleh sahabat brengsekku itu.. Aku jadi ksihan..
Itu dia!!!!
Aku menghentikan motorku dsampingnya.. Sepertinya dia terkejut..
"Apa rumahmu dekat sini?" tanyaku..
Dia msih tidak menjawab dan berusaha mengenaliku djalan yg sedikit gelap
"Erick?" tanyanya heran
"Ya.. Mario menyuruhku mengantarmu.. Naiklah" ucapku .. Aku takut dia menolak..
"Mario?" ekspresinya knapa kaget..
Dia kemudian naik dan dduk dibelakangku..
Tangannya melingkar diperutku..
*DEGG..
Knapa aku jadi berdebar seperti ini..
Ayolah Erick, jangan menganggap kamu tertarik dengannya..
Dia memang cantik.. Berbeda dari gadis2 lain. Cantiknya benar2 terlihat teduh di mata.
Aku melajukan motorku.. Sepanjang perjalanan dia hanya diam.. Dan bbrpa kali mengeratkan pelukannya membuatku semakin berdebar hebat..
Aku berhenti dsebuah rumah sederhana.. Bagus tapi tidak mewah..sepertinya dia berasal dr keluarga berkecukupan..
Dia msih diam dan memeluk perutku erat..
Aku menoleh..
Ternyata dia memejamkan matanya sekuat tenaga dan ada raut ketakutan disana..
Aku menyentuh tangannya melepas pelukannya dan turun dari motor kemudian berdiri didepannya..
"Hei... Kamu knapa?" ucapku
Dia.. Msih memejamkan matanya ketakutan..
Aku menyentuh tangannya lagi.. Menyadarkannya
"Lily kita sudah sampai.. Kamu kenapa" tanyaku dengan nada sedikit keras..
Dia akhirnya membuka mata, menatapku dengan mata berair..
Tatapan ini..
Dia langsung memelukku seketika..
Memeluku erat..
*DEGDEGDEG
Aku berdebar lagi.. Gadis pertama yg membuatku berdebar berkali2 setelah 10tahun aku tidak mengalami ini..
Walaupun sudah sering gadis2 yg dbawa mario bergelayut padaku dan juga gadis2 pengunjung bar.. Tapi aku merasa biasa saja.. Sama sekali tidak tertarik..
Baiklah.. Aku tertarik pada gadis ini.. Lily isabell!!!!
Tanganku bergerak dluar kendaliku.. Membalas pelukannya..
Ya Tuhan aku merasakannya lagi..
Bolehkah aku membuka hatiku lagi..
Sepertinya dia gadis baik2..
Kami berpelukan cukup lama.. Dan rasanya hangat..
Aku merasa tenang hanya dengan memeluknya..
Tiba2 dia bergerak dan melepas pelukanku..
Seperti merasa canggung dia tidak berani menatapku..
"Maafkan aku Erick.. Maaf.. Selamat malam.. Trimakasih" ucap Lily bergegas msuk kedalam rumah tanpa menatapku sama sekali..

🌼🌼🌼🌼🌼

Lily pov

*DEGDEGDEG
Arggghhhh... Knpa aku memeluknya? Dia akan berpikir aku gadis murahan yg selalu mengelilingi mario..
Tapi kenapa aku merasa nyaman.. Dan baru ini ada yg bisa menenangkanku secepat itu setelah ketakutan yg hampir mencekik leherku..
Dasar mario!!!!! Apa dia lupa membaca CVku.. Dsana tertulis jelas aku tidak bisa mengendarai motor.. Karena traumaku tapi knapa dengan gampangnya dia menyuruh Erick mengantarku dengan motornya..
Dasar cinta gila!!!! Karena aku menurutinya begitu saja!!!!
Kenapa aku memeluk Erick?? Kenapa aku berdebar.. Tubuh Erick sangat hangat.. Aku menyukainya.. Tapi dia bukan tipeku..
Dia seorang bartender.. Setelah menikah dengannya hidupku mungkin akan lebih susah dr pada sekarang..
Astaga!!!! Knapa aku membayangkan menikah dengan Erick????!!!!

Hai.. GML aku pindah ke wattpad ya..
Mohon maaf atas perubahan nama karakter dari versi asli.
Semoga banyak yg msih mau mengulang membaca..

GML (Give Me Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang