BAB V Embun Pagi Menyapa

10 7 0
                                    

Embun Pagi Menyapa

8 September , sang surya muncul dengan memberikan sinar lembut perlahan menampakkan dirinya didepan makhluk hidup diseluruh dunia. Dengan sinar pagi yang menghangatkan setiap manusia yang menikmatinya, Anka sedang menikmati kopi panasnya dengan ditemani oleh harum pagi yang nikmat dia membuka buku-buku koleksinya tentang sejarah dan fiksi ilmiahnya. Pagi yang cerah itu, pukul 7 tepat, Anka melihat Angel sedang menyiapkan beberapa buku dan alat tulis di ruang tengah. Anka yang melihatnya bertanya,

" Angel ini masih jam 7 kamu udah sibuk aja. Didapur ada makanan itu, kamu makan dulu gih. Ntar kalau sakit malah repot," ucap Anka sembari membaca buku di teras rumah,

" Enggak apa apa kamu tenang aja Anka, perhatian banget" jawab Angel dengan memperlihatkan senyuman menggoda,

Anka yang mendengar jawaban Angel, langsung beranjak dari duduknya lalu berjalan masuk ke arah dapur. Angel yang saat itu masih sibuk, pundaknya ditepuk buku oleh Anka sembari bilang,

"ayok makan bareng, kamu ini dikasih tubuh gratis lho. Kalau kamunya yang sakit aku sih gak peduli, tapi jikatubuh kamu yang sakit, kasihan tubuh kamu. Kalau sama kamunya gak," ucapan Anka dengan sedikit cuek ke Angel,

Mendengar ucapan Anka yang sedikit aneh, Angel menekuk mukanya menandakan sedikit kesal, Anka yang melihat itu tertawa dengan keras,

"gak gak bercanda, kamu kan mau beraktifitas jadi kamu harus makan dulu," pinta Anka sambil menyiapkan perlengkapan makan,

Mereka berduapun makan bersama dipagi itu, dengan sedikit obrolan ringan mewarnai makan bersama mereka berdua. Keadaan yang mengejutkan seorang Anka, tanpa ada kabar dan pertanda, wanita yang dia sukai dahulu sekarang duduk didepannya, didapurnya, dan makan bersama. Karena waktu sudah tidak dapat dibalikkan lagi, rasa yang pernah dipendam oleh Anka hanya seperti rasa kosong tanpa adanya sebuah gemerlap cahaya cinta lagi.

"Anka aku mau tanya nih" celetuk Angel sambil memakan sarapannyaa

" mau tanya apa, udah itu makan dulu" jawab Anka tanpa memperdulikan Angel

" Ka, kalau aku besok dilamar sama cowokku kamu gimana..?" tanya Angel dengan memperlihatkan gestur malunya,

" haaa..? aku gimana..? kalau emang mau dilamar ya terima aja, apa urusannya sama aku" jawab Anka dengan menyembunyikan rasa kagetnya,

" ouh gitu, ya udah.." jawaban Angel yang langsung beranjak dari duduknya

Hati Anka merasa sesak mendengar ucapan Angel, logikanya berandai andai aneh, Anka yang saat itu merasa malu mau tanya lagi akhirnya memilih diam. Suasana canggung diruang makan itu membuat mereka berdua diam beberapa menit lamanya, sampai Anka mencairkan suasana dengan memperlihatkan foto-foto mereka saat masih duduk dibangku sekolah,

"Angel kamu ingat ini gak..? " tanya Anka sembari memperlihatkan album foto miliknya,

Angel yang melihat Anka masih menyimpan foto-foto masa masa sekolah akhirnya tersenyum dan segera menyelsaikan cucian peralatan makannya, Angel menghampiri Anka untuk melihat foto-foto nostalgia itu,

" ehhh, itu kamu dulu pas masih kurus" ucap Angel dengan tertawa lepas,

Suasana pagi itu akhirnya mencair lagi setelah beberapa menit merasa canggung, mereka berdua bercanda dan tertawa bersama, sampai mereka lupa jika matahari sudah beranjak naik lebih tinggi. Anka yang saat itu belum membuat data-data tentang desa langsung bergegas ke ruang kerjanya untuk melanjutkan kerjanya, Angel saat itu juga melihat seorang laki-laki yang penuh tanggung jawab dalam pekerjaannya, dia melihat sesosok manusia yang sangat mencintai daerah yang ditinggalinya tanpa pilih-pilih, tanpa adanya diskriminasi kasta dan ras.

" Angel kalau kamu mau berangkat ke tempat KKN, berangkat aja ya. Aku mau nyelesaiin kerjaanku dulu, inget hati hati. Di area sini masih banyak ular" teriak Anka di depan ruang kerjanya

Desa terpencil dengan system irigasi lama atau kuno dan beberapa bangunan warga desa yang masih bergaya masa lampau membuat suasana menenangkan tinggal didesa terpencil itu. Banyak warga yang masih bekerja sebagai petani dan hanya sedikit masyarakat yang memilih pergi ke kota untuk bekerja. Angel merasa sangat nyaman didesa itu dibanding tinggal dikota dengan gemerlap lampu dan tempat-tempat yang mewah tapi kebanyakan manusianya yang mempunyai ego diatas rata-rata sebagai manusia, Keadaan itulah yang membuat Angel memilih untuk menjauh sebentar dari kota dengan tugas kuliah sebagai alasannya.

Angel merupakan mahasiswi fakultas Teknik, dia masuk kedalam program studi sipil, sudah beberapa semester dia lewati dengan semangat, tinggal beberapa semester lagi dia lulus dari dunia perkuliahan. Universitas Angel merupakan universitas negeri terbesar dan nomor 1 di kotanya, tanpa ada universitas lain yang dapat menandingi universitas negeri itu. Dalam dunia Pendidikan, hanya manusia yang mempunyai nilai akademik baik yang dapat masuk kedalam kampus favorit dan Angel termasuk manusia itu. Kepintarannya soal mengolah data, menghitung, merancang dan leadershipnya menjadi sebuah ciri khasnya yang terlihat dengan naturalnya.Keadaan pagi didesa merupakan pengalaman pertama Angel, melihat luasnya persawahan dan petaninya yang ramah-ramah, membuat dirinya semakin betah tinggal lama didesa itu.

Angel yang saat itu sedang berjalan-jalan dijalan desa dikejutkan dengan ponselnya yang berdering, saat dia melihat siapa yang menelponnya ternyata kekasih Angel, dia langsung menolak panggilan itu setelah itu suasana yang sebelumnya good mood berubah jadi bad mood,

" apaan sih dia, bikin repot aja" kata pelan dihatinya,

Dia langsung me-nonaktifkan ponselnya saat itu juga, karena dia tidak ingin ada yang mengganggu nya lagi dipagi itu.

Angel pun memutuskan pulang kerumah Anka, saat dia sudah mau sampai di rumah, dia melihat seorang wanita yang sedang duduk diteras rumah Anka, hati Angel bertanya-tanya, karena terlalu jauh Angel melihatnya wanita itu tidak begitu terlihat jelas, ternyata wanita yang duduk diteras rumah itu Lara, temannya waktu kenalan di kota.

" loh, kamu disini ? ada apa Ra..?" Anka gak ada ..?" tanya Angel dengan tersenyum,

" Ada kok, dia masih sibuk katanya. Jadi aku menunggu disini biar gak ganggu" jawab Lara

Angel yang saat itu duduk didepan Lara mencoba tanya tentang Pendidikan Lara yang katanya dapat beasiswa S2 di salah satu universitas negeri Belanda,

" Ra kamu gak jadi berangkat ke Belanda buat nerusin S2 kamu..?" tanya Angel ke Lara

" jadi, besok itu aku mau berangkat. Ini aku kesini mau pamit ke kalian," jawab Lara sambil menaruh buku yang sedang dia baca,

Rasa senang dan bangga masuk kedalam hati Angel, Lara saat itu juga dipeluk oleh Angel sembari berbisik pelan ke telinga Lara,

" semoga cita-cita kamu tercapai setelah ini ya,"

Setelah mereka berdua berbincang, Angel pun masuk kerumah untuk membuatkan minuman dan menyuguhkan beberapa makanan kecil untuk Lara. Angel juga sedikit kesal sama Anka, karena Anka lebiih memilih kerjaannya daripada seorang tamu, Angel mencoba buat masuk kedalam ruang kerja Anka, dia membuka pintu tanpa mengetuk pintu dahulu karena dirinya sudah tidak sabar memarahi Anka, Angel yang mau teriak melihat sesuatu yang membuatnya diam tanpa kata.

" Dianti Lara Haven ( sebuah Benteng Pelabuhan yang tidak menyukai Keistimewaan )"

Maaf Kita BedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang