BAB VI Perjuangan Seorang Beban

15 6 3
                                    

 Perjuangan Seorang Beban

" Anka, kalau kamu seperti ini terus, lama-lama kamu bakal sakit" ucapan Angel yang melihat Anka sedang tertidur dimeja kerjanya,

Angel dengan lembutnya menyelimuti Anka dengan selimut yang dia ambil dari kamar, Anka terlihat pulasnya tertidur di atas meja kerjanya, Angel yang saat itu tidak sengaja melihat gambar-gambar baku yang tertempel di dinding ruangan Anka merasa takjub, banyak gambar sketsa jalur irigasi dan beberapa bangunan pembangkit listrik. Air mata Angel menetes dengan lembutnya melihat hasil proses perjuangan Anka,

" kamu mauu sampai kapan akan seperti ini terus Anka, baik kepada manusia yang belum tentu baik kepada kamu, hal yang sering kamu bicarakan semasa sekolah dulu sekarang kamu benar mengejarnya. Memajukan suatu daerah jika kamu sudah kaya" gumam Angel dengan tangisan bahagia bercampur sedih.

Perjuangan yang mungkin tidak akan dikenang oleh manusia lainnya, hanya sebuah kebaikan tidak akan mampu membuat manusia lain mengerti akan perjuangan kita untuk menggapainya. Anka yang memiliki impian untuk hal-hal yang mungkin dipikirkan oleh orang lain tidak masuk akal, sekarang sudah hampir 90% impian itu akan nyata. Perbuatan baik akan dibalas baik seprti itulah cara berfikir seorang Ankara dan berbanding terbalik dengan pemikiran Angel, menurutnya perbuatan baik akan dibalas buruk walau perbuatan baiknya lebih dominan tidak akan merubah suatu sifat manusia yang pada dasarnya sudah memiliki sifat buruk didalamnya.

Lara yang masih menunggu di teras rumah diberitahu oleh Angel jika Anka tertidur didalam ruang kerjanya,.

" maaf Dii, Anka nya tertidur pas aku lihat tadi." Ucap Angel ke Lara yang sedang duduk diteras rumah sambil membaca beberapa buku,

karena dianti sudah tidak ada waktu lagi untuk berlama-lama didesa, dia memutuskan menitipkan surat kepada Angel untuk Anka, saat Lara mengetahui jika Anka tertidur dari Angel, Lara beranjak dari duduknya lalu berpamitan pulang kepada Angel dan mengucapkan beberapa pesan untuk Anka ,

" nanti kalau Anka udah bangun, tolong sampaikan kepada dia ya. Kalau dia jangan capek" mikirin desa ini karena bukan tanggung jawabnya" ucap Lara kepada Angel,

Setelah itu Lara langsung pamit pulang meninggalkan rumah Anka, karena Anka tertidur pada akhirnya dia tidak bisa menemui Anka dan mengobrol sedikit sebelum dia melanjutkan kuliahnya diluar negeri.

*************************

" Angel ..? " teriak Anka memanggil Angel yang masih memasak didapur.

Angel yang saat itu masih memasak menengok ke arah suara. Dengan sedikit malu, Anka bertanya kepada Angel soal sore tadi Angel masuk kedalam ruang kerjanya,

" kamu tadi sore masuk ke ruang kerjaku..? " tanya Anka dengan mukanya yang memerah,

" iyaaa, kenapa..?" ucap Anka sambil menggoreng beberapa ikan,

" gak apa apa, terima kasih buat selimutnya" ucap Anka sembari meminum air putih yang tergeletak di meja makan,

Angel Cuma tersenyum menanggapi pinta Anka, permintaan dari seorang pria yang tidak ingin orang terdekatnya merasakan kejenuhan dan hal membosankan. Angel tahu betul sifat temannya itu, dia tidak akan mengijinkan orang lain terkena imbas dari pekerjaanya,

" Mendingan kamu mandi dulu deh, muka bantal gitu" pinta Angel kepada Anka untuk mandi sebelum makan malam,

Angel menyiapkan beberapa makanan yang sudah dia masak ke atas meja makan, nasi putih dan beberapa lauk dan sayur yang dibuat dengan sepenuh hatinya, dia melakukan itu semua karena dia ingin menebus kesalahan yang pernah dia lakukan 8 tahun lamanya. Padahal perasaan Anka belum tentu sama seperti perasaan Angel sekarang, karena waktu dapat merubah siifat dan keiinginan seseorang dengan sekejap tanpa pemberitahuan dahulu seperti aplikasi dan social media yang sering memberitahukan hal yang dianggap penting dan terlalu peduli dengan pemilik akunnya.

Anka yang selesai mandi langsung duduk dimeja makan, dia melihat Angel yang lelah dengan pekerjaannya, Anka yang merasa kasihan melihat Angel mencoba memintanya untuk tidak lagi melakukan hal-hal yang gak jadi prioritasnya seperti memasak dan lain sebagainya didalam rumah tersebut.

" Angel, terima kasih karena kamu sudah memasak, besok lagi jangan masak lagi ya" ucapan Anka kepada Angel dengan menberikan sedikit senyuman,

" loh kenapa Ka..? masakanku gak enak..?" tanya Angel penasaran

" bukan begitu, bukan kewajibanmu untuk memasak " jawab Anka dengan tegas,

Angel menerima teguran Anka dengan hati terbuka tanpa ada rasa sesal atau kesal, kerena dia melakukan itu dengan hatinya bukan karena hal lainnya.

" ehh Ka, aku mau ngomong sesuatu sama kamu habis ini" permintaan Angel sembari makan,

Anka yang mendengar permintaan Angel hanya mengangguk dan tetap melanjutkan memakan makanannya. Baru pertama kali Anka memakan makanan Angel, rasa yang amat nikmat dan enak, karena dia baru tahu jika Angel pandai memasak.

" Andai saja dia dulu lebih memilih......." Ucapan Anka didalam hati,

Bagi Anka Angel adalah wanita pertama yang dia sukai, bisa dibilang sebagai cinta pada pandangan pertama tanpa sebab apapun. Cinta yang kata orang hanya mitos atau legenda tapi hal itu nyata seperti yang Anka rasakan saat melihat Angel pertama kali di MOS sekolah dahulu,

Saat-saat dunia sekolah sudah menjadi hal yang harus dilakukan oleh Sebagian anak, Anka yang memilih masuk kedala sekolah bisnis dari pada sekolah Teknik seperti teman-temannya pilih, didalam sebuah sekolah yang berbasis agama, Anka melihat seorang wanita riang yang berdiri didepannya. Dia melihat wanita itu berbeda dengan wanita lainnya dari situ dia mulai jatuh hati, bukan karena wanita itu cantik atau good looking tapi karena wanita itu memiliki keceriaan yang tidak dimiliki wanita lainnya.

Masa sekolah menengah yang sangat melelahkan hati Anka, dari kelas satu dia hanya bisa melihat, memandang dan memperhatikan wanita yang disukai itu dan secara tidak sengaja Anka satu kelas dengan wanita yang dia sukai.

Sebuah kenangan masa SMK, otak Anka yang memikirkan itu mencoba untuk menghentikannya karena sudah menjadi sebuah masa lalu yang tidak akan dapat di ulangi lagi. Lamunan Anka malam itu pecah saat Abgel tiba-tiba duduk disebelahnya dan tanya kepada Anka,

" Ka menurut kamu, Lara itu cantik gak..?" tanya Angel dengan pandangannya ke arah luar,

" kamu tanya aneh-aneh, dah sana masuk" jawab Anka melanjutkan membacanya,

" ouh ya, kamu itu jangan terlalu memaksakan diri, inget kamu itu manusia langka yang mungkin sudah punah didunia ini, inget Anka. Kamu bakal jadi manusia yang akan dibenci oleh mereka jika kamu berhasil membuktikan seluruh omongan yang kata mereka kosong itu" ucapan Angel kepada Anka dengan sedikit lirih dengan senyum kecil terbentuk dibibirnya,

Anka yang mendengar itu langsung terdiam tanpa sepatah kata dan hanya bisa diam melihat Angel beranjak masuk kedalam rumah tanpa memberikan satu kata apapun lagi.

Maaf Kita BedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang