Cyra berjalan menuju perpustakaan. Tempat yang selalu ia kunjungi dijam Istirahat. Menurutnya perpustakaan adalah tempat paling nyaman.
Namun, langkahnya seketika terhenti. saat melihat seorang murid laki-laki berdiri didepannya.
"Lo Ascyra?"
Cyra tau persis siapa murid yang mengajaknya berbicara saat ini.
"Bukan"
Cyra berusaha melangkah pergi. Tapi murid laki-laki tersebut terus menghalanginya."Kalo bukan, nama lo siapa?"
Cyra mendengus dan menatap malas murid tersebut"Kalista"
Murid laki-laki tersebut adalah Riga. Murid paling populer disekolah.
"Sorry, gue salah orang"
Riga pun berjalan pergi meninggalkan Cyra, yang saat ini sedang tersenyum puas karena berhasil membuat Riga pergi.
"Lagian ngapain sih nyari gue" ucap cyra lirih sambil melangkah menuju perpustakaan.
Sesampainya diperpustakaan Cyra mencari tempat duduk paling ujung. Bukan untuk membaca buku. Cyra membuka handphone nya dan memasang earphone untuk mendengarkan lagu.
"Cyra.."
Seseorang menepuk pundak Cyra. Membuat cyra memalingkan wajahnya. Dan melihat teman sebangkunya sudah duduk disebelahnya"Loh lea, kenapa kesini?" Cyra melepas earphone dan memasukannya kedalam saku roknya
"Gue takut lo kenapa-napa"
"Gue gapapa kok le, aman" cyra mengacungkan jempol, tanda dia baik-baik saja.
" tadi kata anak-anak lo digangguin Riga"
Mendengar ucapan temannya tersebut Cyra tertawa
"Hahaha... engga kok, Riga gak ganggu gue"
"Terus ngapain Riga nyari lo?"
" gue juga gak tau dia ngapain. Cuma tanya nama langsung pergi"
"Astaga, gue udah takut banget lo bakal di ganggu"
"Gak bakal. Udah ayo balik kelas"
Cyra menarik tangan Lea dan mereka berdua berjalan menuju ruang kelas.
Saat berjalan dikoridor Cyra melihat Riga dan teman-temannya. Sebenarnya ia ingin putar balik, tapi ini jalan satu-satunya menuju kelas. Saat ini Cyra merasakan cengkraman tangan Lea semakin kuat
"Ra, didepan ada Riga" ucap Lea lirih
"Hustt... gapapa. Lewat biasa aja"
Dengan mantap Cyra dan Lea terus berjalan berusaha melewati gerombolan Riga yang sedang menatap ke arah mereka berdua.
Satu langkah, dua langkah, tiga langkah kedua gadis tersebut berhasil melewati gerombolan tersebut.
" Ascyra Kalista"
Langkah Cyra terhenti saat mendengar namanya dipanggil. Tubuh Cyra terhuyung kebelakang saat lengan bajunya sedikit ditarik kebelakang."Lo bohongin gue?" Saat ini tubuh Riga sedikit membungkuk agar bisa melihat wajah Cyra dengan jelas.
"Gue gak bohong. Emang nama gue Kalista"
Riga tersenyum mendengar jawaban Cyra.
" Gue butuh bantuan lo"
Cyra menatap heran kearah Riga."Bantuan?"
" gue mau lo temenin gue belajar"
"HAH?!" Cyra berusaha mencerna perkataan Riga.
" lo becandakan?" Tanya Cyra memastikan
" gue gak nerima penolakan"
Riga menepuk pundak Cyra dan berjalan pergi meninggalkan Cyra yang masih terheran-heran dengan permintaan pemuda tersebutSedangkan diujung Koridor ada dua guru yang sedang mengamati percakapan antara Riga dan Cyra.
" Bu Kinan, murid yang sedang berbicara dengan Riga siapa?"
"Oh, itu Cyra pak. Murid paling pintar di sekolah. Kenapa pak?"
"Gapapa bu, saya kaya pernah liat sebelumnya"
"Begitu. Yaudah pak Damar, mari saya antar melihat ruang kelas"
TBC
Flasback
"Sorry, gue salah orang"
Riga berjalan pergi meninggalkan siswi yang tadi ia ajak bicara. Ia kembali ke tempat dimana teman-temannya berkumpul.
"Salah orang anjir Dit"
Riga duduk diantara dua temannya."Bener itu Cyra" murid bernama Radit terus menunjuk kearah Cyra, yang sedang berjalan kearah Perpustakaan
"Namanya Kalista"
Dalam hitungan detik ketiga teman Riga tertawa bersamaan
"Anjir si Riga" Radit tertawa sambil menepuk pundak Riga
"Ga, namanya Ascyra Kalista" kini giliran Dafa yang berbicara sambil berusaha menahan tawa
"Anjing" Riga meremas botol air mineral yang ada didepannya.
"Sabar Ga. Tungguin aja sampe keluar Perpus. Langsung ajak ngobrol"
ucap Tria sambil menepuk pundak Riga untuk menenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERAGAM INI MENGGANGGU (EXO TREASURE)
Fanficpenasaran gak sama kisah anak SMA satu ini? gak bakal ada yang percaya seorang gadis bernama Ascyra Kalista keliatan kalem di sekolah, kalo udah diluar berubah 180° "saya gak minat sama anak kecil" " Pak Damar yakin?" "gue gak nyangka itu lo Ra" "...