05 Diantara Kalian

199 30 4
                                    

Ananta mengernyit sebal, pasalnya pak Ahmad aka driver pribadinya baru saja menginfokan bahwa tidak bisa menjemput Ananta tepat waktu dikarenakan mobilnya mogok dan sedang berada dibengkel.

Padahal dirinya sudah ingin sekali bertemu dangan kasur tercinta tapi apa boleh buat mau tak mau Ananta harus menunggu lebih lama dari biasanya.

Ananta saat ini sedang berada di halte depan sekolahnya, tempat biasa dirinya menunggu jemputan. Satu persatu orang-orang yang berada di halte mulai pergi dan menyisakan Ananta seorang diri.

"Ananta, ko masih disini?"

Sebuah suara yang dikenali Ananta terdengar menyapa dan terlihat Maura keluar dari mobil Ragan dan menghampirinya.

"Eh, ka Maura. Iya ka aku masih nunggu jemputan hehe" jawab Ananta kikuk.

"Jemputan kamu masih lama?" tanya maura kembali.

"Kayanya masih lama ka, soalnya yang biasa jemput masih di bengkel karena mobilnya mogok" Jawab Ananta lesu.

"Gimana kalo kamu ikut bareng aku sama Ragan ajah?" ajak Maura.

"Eh ehm ngga usah ka nanti ngerepotin, makasih tawarannya hehe"

"Udah nggapapa, ngga ada yang di repotin ko. Iya kan Ga?"

"Iya ngga repot ko"

Ananta terkesiap, sejak kapan Ragan berdiri disamping ka Maura? 

Suaranya itu loh masih jadi mimpi buruk untuk Ananta, untung dirinya bisa mengontrol ekspresi.

Tanpa sadar dirinya sudah masuk ke mobil Ragan dituntun oleh Maura "Jangan lupa hubungin yang jemput kamu ya Ta, bilang ajah udah ada yang nganter pulang"

Menuruti kata Maura, Ananta segera mengirimkan chat kepada pak Ahmad untuk tidak perlu menjemputnya. Ananta duduk di jok belakang sedangkan Maura ada disamping Ragan yang sedang menyetir Mobil.

"Ananta terimakasih ya untuk di kantin waktu itu, aku belum sempet bilang makasih sama kamu secara langsung"

"Ehm sama-sama ka Maumau, lagian kan ka Mau ngga salah waktu itu hehe"

Ragan tiba-tiba berucap "Kamu tau dari mana kalo waktu itu Maura ngga salah?"

"Soalnya aku denger cewek itu mau rebut ka Ragan dari ka Maumau"

1 detik 

2 detik

3 detik 

Mam to the puss, kenapa pake keceplosan segala ya Lord ?!??

~Ciitttt~

Ragan refleks menghentikan laju mobilnya saat mendengar ucapan Ananta. Untung saja saat itu jalan sedang sepi sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. 

"Kita perlu bicara" ucap Ragan tegas.

🧨🧨🧨

Rencana untuk langsung mengantarkan Ananta ke rumah pun berubah. Setelah mendengar pernyataan dari Ananta, Ragan langsung membelokan mobilnya ke arah cafe dan disinilah meraka berada.

Ananta merasa ketar-ketir dibuatnya, ini mulut kenapa pake keceplosan segala sih rutuknya. Ananta hanya bisa menundukan kepalanya sedari tadi. Dirinya berasa akan disidang oleh Ragan dan Maura karena posisi duduk mereka yang tepat berada dihadapannya.

Ragan membuka pembicaraan "Jadi, Ananta bisa jelasin lebih rinci tentang ucapan lu tadi?"

Menarik nafas sejenak Ananta mulai menjelaskan tentang dirinya yang tidak sengaja mendengar pembicaraan antara Maura dan Lily di toilet.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mengubah ProtagonisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang