Bab 2

1.4K 132 2
                                    

Kini seorang Jaehyun sedang menghitung kembali pengeluaran bulan ini. Terlihat bahwa ada pembengkakan pengeluaran karena dia telah membeli satu set sofa yang akan diletakkan disebuah balkon rumahnya.

"Apa mending kamar satunya disewain ya" Ucap Jaehyun sambil menghitung kembali. "Tapi ke siapa ?"

Jaehyun adalah karakter manusia yang anti sosial, temannya saja hanya Johnny. Dia juga sangat tertutup kepada kedua orangtuanya. Selama 25 tahun Jaehyun belum pernah yang namanya memiliki kekasih. Dia sangat nyaman dengan kehidupannya kini, dia sudah memiliki apartemen meskipun dia masih menyicil. Misinya kali ini adalah menabung agar tidak perlu bekerja kembali.

"Coba hubungi Johnny Hyung deh"

***

Kini seorang Lalisa sedang bertemu dengan temannya yang bernama Jennie. Jennie menemui Lisa perihal tawaran untuk bekerja diagensinya.

"Jadi gimana ?" Tanya Jennie sambil mengaduk smoothiesnya.

"Oke, today aku memutuskan bakal join diperusahanmu Eonni. Aku sedang mencari apartemen yang murah untuk kutinggali"

"Jadi sudah fix ya keluar dari rumah ? Mau tinggal bersamaku ?" Tanya Jennie.

"No Eonni. Aku akan berusaha mencari tempat tinggal terlebih dahulu" Ucap Lisa.

"Sebenarnya temannya temanku sedang mencari roommate. Dia sedang dalam rangka menghemat pengeluaran, tapi nanti kucoba hubungi kembali ya" Ucap Jennie.

"Wah boleh Eonni, aku tidak masalah harus berbagi ruangan dengan seseorang"

"Lalu kenapa kau tidak mau berbagi denganku ?" Tanya Jennie sedikit kecut.

"Hehehe, pasti eonni gak mau kalo bayar sewanya berdua. Jadinya aku yang gak enak" Jelas Lisa dengan wajah yang menunjukkan seolah seolah cute.

"Dasar. Rose gimana sama June ? Masih tinggal bersama ?" Tanya Jennie.

"Iyaa, masih tinggal bersama. Terakhir kali aku bertemu dengannya dia masih menunggu June untuk melamarnya" Jelas Lisa.

"Semoga mereka segera menemukan titik temu permasalahan mereka. Lalu kau bagaimana ?" Tanya Jennie.

"Eonni sendiri gimana ?"

"Ih kok tanya balik sih. Kau duluan"

"Aku sudah tidak memiliki perasaan apapun terhadap Hanbin Oppa. Mangkanya aku bisa memutuskan untuk bergabung diagensimu Eonni"

"Baguslah kalau begitu. Aku sempat kawatir ketika kau bekerja satu perusahaan dengannya, tapi setelah mendengar semuanya sepertinya aku tidak perlu mempertimbangkan untuk memindah Hanbin"

"Cinta bertepuk sebelah tangan memang harus diakhiri Eonni. Lalu Eonni gimana sama Kai Oppa ?"

"Sepertinya aku akan mengakhiri hubunganku dengannya Lisa. Dia tidak serius dalam menjalin hubungan"

"Eonni sudah yakin ? Tapi apa memang tidak lebih baik dengan teman Eonni yang CEO itu. Vibesnya seperti sugar daddy, cocok kalo bersanding dengan eonni wkwkwk" Ucap Lisa sambil mengejek.

"Hahaha enak saja kau bilang. Iya kalau dia mau denganku, kalau tidak ? Lagian bukannya agak rumit kalo Friendzone ?"

"Iya sih. Yasudahlah jangan dibahas, masalah percintaan memang rumit. Jika aku diperbolehkan oleh orangtuaku untuk tidak menikah, mungkin aku tidak akan menikah" Ucap Lisa yang sukses mendapatkan tabokan yang cukup kuat dari Jennie.

"Mana boleh bilang begitu, Kau harus menikah Lisa"

***

Disebuah bangunan indah itu Johnny sedang memimpin rapat mengenai brand restoran yang akan mereka launcingkan sebentar lagi. Disana terdapat Jaehyun yang sedang mempresentasikan progress brand baru tersebut diikuti oleh Juna yang menjadi asisten Jaehyun.

"Jadi barang barang yang baru ini akan datang diakhir bulan ini. Lalu equipment-equipment sudah bisa masuk ditanggal ini. Raw matterial bisa masuk kemudian bisa trial terlebih dahulu setelah semua sudah tersetting" Jelas Jaehyun kepada Johnny.

"Oke good. Ada yang mau disampaikan lagi ? Jika tidak ada mari kita akhiri meeting ini" Ucap Johnny.

"Tidak ada Mr." Ucap beberapa karyawan dari berbagai divisi seperti divisi purchasing, accounting dan operasional.

"Baik kalau begitu kita akhiri meeting ini. Terimakasih semuanya" Ucap Johnny kemudian karyawannya meninggalkan tempat itu dan menyisahkan dua manusia yang masih mengobrol urusan pribadi mereka.

"Jae, jadi cari roommate ?" Tanya Johnny.

"Iya Hyung. Ada rekomendasi ?" Tanya Jaehyun yang ikut duduk didepan teman dekatnya itu.

"Ada, temennya temenku lagi nyari apartemen dengan harga murah"

"Wah kalau begitu, aku setuju Hyung. Lumayan menghemat pengeluaran" Ucap Jaehyun.

"Beneran entar mau resign dari sini ?" Tanya Johnny memastikan.

"Iya dong. Masak selama lamanya jadi budak corporate" Jelas Jaehyun dengan mengejek.

"Sialan. Bertahanlah Jae disini, nanti your salary akan aku up setelah proyek ini ya" Ucap Johnny.

"No Hyung. Aku bukan perkara salary, hanya saja aku ingin benar benar menikmati kehidupanku"

"Kau juga sudah yakin tidak akan menikah ?" Tanya Johnny kembali memastikan.

"Iyapp. Sudah sangat yakin, lagian menikah hanya menambah beban saja. Jika aku menikah otomatis budgetingku akan berubah, pensiunku juga akan berubah jadwal. Sangat menganggu planning intinya jika aku menikah"

"Bagaimana bisa kau berfikir seperti itu ?" Tanya Johnny.

"Sudahlah hyung. Prinsip orang beda beda bukan, daripada Hyung dari dulu ga berani confess ke temen sendiri sampe temennya punya pacar lagi" Ejek Jaehyun.

"What the Fvck Jae, gak gampang ya diposisi kayak gini. Siapa juga yang mau diposisi Friendzone gini Jae" Ucap Johnny dengan nada letih pasrah akan posisinya.

"Hahaha sabar brother. Tapi kalo dia uda putus, harus buru buru confess. Diterima apa enggak urusan belakang" Ucap Jaehyun sambil menepuk pundak temennya itu. "Oh iya, masalah roommate langsung suruh dateng ke apart ya, nanti aku infoin sandinya"

"Kalian ga ketemu dulu ? Kali aja nggak cocok atau gimana gitu"

"Bodo amat hyung, lagian aku juga bakal jarang interaksi"

"Baiklah kalau gitu, aku telfon dia dulu"

***

Jennie menghampiri Lalisa yang berada diruang dance itu. Terlihat Lisa masih berlatih koreografi untuk lagu yang akan direlease beberapa bulan kedepan.

"Lisa" Panggil Jennie namun Lisa masih asik dance. Hingga akhirnya Jennie memutuskan untuk duduk dan menunggu Lisa selesai dengan kegiatannya.

Setelah musik berhenti, kemudian Lisa berbalik badan dan "OMG. Jennie eonni sejak kapan disitu ? Ku kira hantu"

"Enak saja hantu. Mana ada hantu cantik dan seksi kayak gini" Ucap Jennie dengan nada sedikit ngegas karena tidak terima dirinya dianggap hantu.

"Hehehe kenapa ? Ada perlu apa nih ?" Tanya Lisa sambil menyeka keringatnya menggunakan handuk yang dibawanya.

"Dia uda setuju, yang masalah roommate. Alamatnya disini dan passw apartnya ini" ucap Jennie sambil menunjukkan ponselnya.

"What ? Dia ga pengen ketemu dulu gitu ?" Tanya Lisa.

"Kayaknya enggak sih. Ga penting katanya, yang penting bayar sewa. Lagian dia juga katanya type type ansos gitu sih" Ucap Jennie.

"Oh oke deh kalo gitu. Malah bagus kalo kayak gitu" Ucap Lisa.

"Iya, kalian sama sama anti sosial. Yaudah deh gitu aja yaa, entar kalo uda ditempat kabarin. Perlu dibantu nggak nanti pindahannya ?" Tanya Jennie.

"enggak deh, bisa kok sendiri. Barangku juga gak banyak"

***


Apartment Agreement | JaelisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang