END

1.2K 100 3
                                    

Haiiiiiiiiii,,,,,,
Jadi aku sempet hiatus dari cerita ini karena sebuah kesibukan 3bulan berturut-turut. Mulai dari masalah pekerjaan hingga masalah pribadi.
Dan setelah kubaca ulang, kayaknya aku pengen ngelanjutin bab ini wkwkwkkw
Semoga masih ada yang membaca :)

***

Jaehyun kini sudah berada di sebuah kota terindah yang pernah dia datangi. Dia berusaha dengan sangat keras untuk mencari keberadaan istrinya, yaa mereka masih suami istri bukan ? Dia berharap bahwa Lalisa belum meninggalkan kota ini.

Jaehyun mencari hotel yang ditinggali Lalisa, dia sudah berusaha menghubunginya namun nihil. Akhirnya dia tiba didepan kamar milik perempuan yang sangat dia cintai itu. Jaehyun mengetuk pintu dan menekan bel, tak lupa dia berdoa bahwa Lalisa belum kembali ke negara asalnya.

Akhirnya terdengar suara seseorang berjalan menghampiri pintu. Yaa, dia adalah Lalisa, sosok yang paling ditunggu oleh Jaehyun. Tanpa mengucap satu kata, Jaehyun langsung memeluk Lisa dengan sebuah tangisan.

"Jangan pernah pergi dari hidupku lagi Lalisa" Ucap Jaehyun sambil memeluk Lisa. Sedangkan Lisa masih belum memahami kondisi saat ini, jujur dia sangat bingung namun bercampur bahagia. Meskipun dia masih belum mengetahui niat dari Jaehyun, entah kenapa perasaannya begitu bahagia melihat sosok pria yang entah sejak kapan dia mulai cintai. Tapi disisi lain, ada sedikit perasaan benci jika mengingat kejadian kala waktu itu.

"Ada apa kau kemari ?" Tanya Lalisa yang berusaha melepaskan pelukan Jaehyun.

"Lisa aku ingin mengatakan sesuatu, bisakah kau ikut denganku saat ini ?" Tanya Jaehyun.

"Bicara saja sekarang, kenapa harus ikut denganmu. Pesawatku 2jam lagi akan berangkat, jadi aku harus segera berkemas. Oh yaa Jae, aku sudah mengurus surat perceraian kita" Jawab Lisa yang begitu ketus tanpa mendengarkan penjelasan apapun kepada Jaehyun.

"Ku mohon ikut aku sebentar" Ucap Jaehyun sambil meraih tangan Lisa namun dihempas olehnya.

"Lepas Jae, dan juga kau bisa mengatakannya disini. Kenapa kau memaksaku untuk mengikutimu ?" Ucap Lisa lalu menyilangkan tangannya.

"Lisa, dengar. Apa yang kau dengarkan ketika berada dikantor Johnny hyung, itu semua hanya salah paham ok ?"

"Salah paham katamu ? Aku mendengarkan dengan jelas Jae, aku tidak akan menyalahkanmu tenang saja. Anggap saja kita memang saling memanfaatkan. Jika tidak ada yang ingin kau katakan lagi, silahkan pergi" Ucap Lisa hendak menutup pintu namun Jaehyun tiba tiba masuk kedalam hotelnya dan menguci.

"Hey apa yang kau lakukan" Ucap Lisa yang terkejut.

"Lisa, kumohon dengarkan aku sampai aku selesai bicara" Ucap Jaehyun mendudukkan Lisa di sofa dekat bednya dan tak lupa Jaehyun memegang tangan Lisa sambil menatap mata Lisa dengan sungguh-sungguh. "Kau salah paham, kau hanya mendengar obrolanku 2menit. Apa kau tahu aku menjeda perkataanku ? Jika kau tidak percaya kau bisa menanyakan ke Johnny hyung. Dan juga jika aku tidak menyukaimu, aku tidak akan bodoh membuang-buang uangku untuk menjemputmu sekarang" Kemudian Jaehyun merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah cincin couple keluaran dari cartier. "Dan ini, aku hendak melamarmu secara resmi".

Lalisa terdiam, dia merasa ini hanya sebuah mimpi. Dan bagaimana bisa seorang yang jelas jelas dia dengar bahwa tidak mencintainya, sekarang membawa sebuah cincin dengan mengatakan hal yang sangat bersungguh-sungguh.

"Lisa, I can't imagine growing old with anyone else, nor do I want to. Will you make me the happiest man alive ?" Tanya Jaehyun.

Lisa terdiam mencerna kata kata yang telah diucapkan oleh Jaehyun, harusnya dia memepercayai Jaehyun ? Tapi jika memang Jaehyun tidak bersungguh-sungguh mengapa dia harus repot-repot mencari Lisa hingga ke tempat ini.

Apartment Agreement | JaelisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang