4

3.3K 320 3
                                    

Ares sudah sampai di rumah keluarga Chandler.

Tidak terlihat bagus atau buruk,sangat sederhana.

Rumah itu sangat indah,dengan taman mini dan juga tanaman merambat di sekitar gerbang.

Meski tidak terlalu mewah,tetapi rumah ini cukup indah,terlihat juga kebun,dan tanaman.

Ares cukup terpesona dengan taman nya,pada dasar nya ia suka dengan bunga matahari,warna dan bentuk nya.

Saat ia kecil,Erick kecil sering pergi ke taman bunga melihat-lihat,terkadang menghampiri pemilik kebun tua yang sibuk merawat nya.

Lansia yang sudah berlanjut umur,dengan giat merawat setiap bunga milik majikan yang sudah di abdikan selama 27 tahun,dan masa sekarang ia sudah memiliki seorang cucu yang sudah remaja.

Erick kecil sering bertanya-tanya,"paman,kenapa bunga matahari selalu cerah kaya gini?"tanya Erick kecil,dan pemilik kebun tua itu menjawab"Karena Bunga matahari melambangkan kebahagiaan dan kasih sayang,setiap bunga memiliki arti lambang masing-masing,apa tuan muda suka sama bunga matahari?"dengan sedikit kekehan,Erick kecil mengganguk dengan bahagia"Iya,paman,erick suka bunga matahari setiap erick liat bunga nya,erick selalu pengen senyum sendiri,hihihi"mereka selalu tertawa,mengobrol sudah seperti kakek-dan cucu yang menghabiskan waktu bersama,hingga saat Erick berhasil memasuki Sma,pemilik kebun tua itu meninggal dunia karena memang sudah sangat tua,jadi dilanjutkan oleh cucu remaja nya.

Sejak saat itulah ia terakhir melihat bunga matahari itu saat berumur 14 tahun,memegang bunga matahari dengan isakan,yang menyesakkan,melihat sebuah mayat di peti mati dengan kerumunan orang.

Bahkan Erick muda,menjadi mogok makan selama 3 hari,Erick sudah menggangap pemilik kebun tua itu sebagai kakek nya,bahkan ibu juga sedih melihat kondisi anak kesayangan nya.

"Ares"

Ares langsung tersadar dan melihat siapa yang memanggil nya,ah itu mommy nya.

"Ayo,keluar..kamu tadi melamun?"tanya mommy nya lembut,Ares hanya bisa mengganguk lesu.

"Kalo gitu,yuk kita keluar pasti kamu kecapean selama perjalanan jadi gampang melamun"

Ares hanya bisa menurut dan berjalan masuk.

Ceklek

Begitu masuk di dalam,jauh sama indah nya.

Beberapa benda kuno,diletakkan begitu rapi,hingga ia melihat sebuah foto dengan keluarga kecil di dalam nya.

Di foto terlihat ada dua pasangan,yang pasti itu daddy dan mommy nya,dan ia melihat bayi di tangan wanita itu lalu anak lelaki dengan mata dingin dan senyum paksa diwajah nya,terlihat tidak begitu bahagia.

Ia menduga itu adalah Marvin kecil,rambut hitam dan pipi pink,hahaha itu menggemaskan.

"Ares"sahut seseorang.

Ares meletakkan foto itu di meja,dan melihat ada mommy nya memegang pinggang di kedua nya.

"Ngelamun,lagi kan?kamu istirahat aja di atas nanti pas makan malam mommy panggil,Mommy cemas liat kamu kaya gini"ucap mommy nya dengan raut wajah ke-khawatiran.

Ares mengganguk dan berjalan ke tangga,langkah demi setiap langkah.

Ares lalu teringat.

"MOM,KAMAR ARES DIMANA??"teriak Ares,melihat di pembatas pagar kecil yang menghalangi lantai agar tidak ada jatuh.

"YANG PINTU PUTIH"jawab mommy nya,Ares melihat pintu putih lalu memegang gagang nya.

Ceklek

Ares melihat kamar yang akan menjadi milik nya,cukup sesuai dengan tipe Erick dulu.

From Aresta to Zerick(Sedang diRevisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang