"Siapa?" Tanya kak Risca
"Fania, katanya dia diajak ngedate sama kak Bian kelas 12 itu" jawabku santai
"Oh" jawabnya singkat
"Lu kenapa sih kak?"
"Gw patah hati, tadi sahabat gw bilang kalo crush gw nembak anak kelas sebelah"
"Yailah kak, gapapa kali, lagian kamu itu cantik, lucu, gemoy, cebol, kiyowo dan jodoh itu udah ada yang ngatur kak, santai aja" ucapku yang secara tidak sengaja membuat kak Risca menampol ku
"Ya ga gitu jugaa, gw tuh suka banget sama dia, tapi dia malah jadian sama orang lain" rengek kak Risca
"Lu sih ga gercep"
"Ga gercep pala lu" sindirnya
"Nih ya kak, yang namanya jodoh mah udah pasti Dateng, udah Gausah galau galau Napa" Ucapku yang terlihat meyakinkan namun tetap saja mendapat serangan geplakan maut dari kak Risca
"Bocil Ngadi Ngadi"
><><><><
Sampailah aku di rumah, waktu itu ada orang tua Aiden di rumahku, aku langsung bergegas ke kamar dan mandi lalu mengganti pakaian ku, rok putih di atas lutut dan kaos berwarna ungu
Aku langsung menyambut kedatangan aunty Nabila dan uncle Refan
"Auntyy, kangen banget sama Auntyy" ucapku setelah itu aku langsung memeluk aunty Nabila
"Aunty juga kangen sama Lily, udah gede aja ya sekarang?" Ucapnya seraya mengelus rambutku, Lily itu nama panggilanku dari aunty Nabila dan uncle Refan waktu kecil dulu
"Iya dong ty, masa kecil terus')"
"Gamau peluk uncle Refan? Uncle juga kangen loh sama Lily" ucap uncle Refan, uncle Refan itu ganteng, putih, tinggi, berwibawa, the best banget lah pokoknya
"Kangen sih uncle, tapi 25% nya aja, sisanya buat aunty" jawabku sambil tetap memeluk aunty Nabila dan melihat uncle Refan yang merajuk seperti anak kecil
Tak lama dari itu, suara langkah kaki terdengar, Aiden masuk ke dalam rumahku, ia ikut duduk di samping uncle Refan, aku pindah dan duduk di dekat mami
Suasananya tiba tiba menjadi serius, tidak seperti tadi yang penuh dengan canda tawa, papi pun terlihat sangat serius
"Oke, val sayang, disini papi cuman mau bertanya, apakah kamu mau papi jodohin sama Aiden?" Ucap papa yang seketika itu langsung membuat ku tercengang
Bagaimana tidak? Meski Aiden pernah mengisi hatiku waktu kecil, tetapi kini ada hati lain yang harus ku jaga
"V-val butuh waktu untuk jawab ini Pi" ucapku yang terlihat sendu, aku langsung berjalan menuju kamarku, kulihat Aiden hendak menyusul langkah ku, tetapi di tahan oleh uncle Refan
Aku menangis dan ku tumpukan kepalaku ke tanganku, dan sepertinya alam mendukung kesedihanku, langit tampak mendung saat itu, ya kan emang lagi musim hujan
Padahal malam nanti aku harus ke pesta Lala, malah aku membuat sembab mataku, ini akan terlihat sangat buruk
"Kenapa papi harus jodohin gw sama Aiden, disaat gw sedang jaga hati gw buat seseorang, gw bingung" ucapku sambil menangis tersedu sedu
*Ketika cinta bertasbih nadiku berdenyut merdu
*Lala bestie is callingDi tengah tengah aku menangis, tiba tiba aku mendengar handphone ku berbunyi, saat itu Lala menelfonku, memang waktu yang tepat untukku bercerita
WHATSAAP CALL
LALA BESTIELala bestie
Hai val, ntar malem lu Dateng kan ke pesta gw?Val
Iya la, ntar malem gw Dateng
Lala bestie
Kok suara Lo kayak habis nangis gitu sih? Lo kenapa, ayo cerita sama gw, ada yang nyakitin Lo pastiVal
Makasih udah nanya, tapi besok/nanti aja deh gw cerita, gabisa sekarang, hati gw masih di Landa kesedihanLala bestie
Oke, tapi Lo wajib ceritaVal
Iya
/OffSetelah bercakap melalui telfon dengan Lala, aku lelah dan akhirnya aku tertidur, aku tertidur sangat nyenyak, mungkin hampir lupa waktu karna saat itu hampir Maghrib, dan acara Lala setelah Isya'
Mami mencoba membangunkan ku, menggedor pintu kamarku, meneriaki namaku, tetapi aku tak kunjung bangun, mami yang saat itu khawatir langsung menyuruh papi untuk mendobrak pintu kamarku
Aku yang sedang tertidur pulas terkejut dan langsung bangun, mengingat saat itu suasana sedang riuh, aku langsung menanyakan hal random kepada orang tuaku
"Kenapa Pi, pintu kamar val nanti rusak, kasian nyamuknya gaada tempat tidur" ucapku yang ngelantur kemana mana
"Kamu ngomong apa sih val, udah mau Maghrib ini, katanya kamu mau ke pesta nya si Lala, bukanya mandi malah nerusin tidur" omel Mami, aku langsung melihat jam dan seketika aku terjingkat, melompat dari kasur dan mengambil handuk lalu mandi
Aku mandi hanya 20 menit, lalu aku langsung menyuruh Bi Inah menyetrika dress biru polos milikku, setelah di setrika aku langsung ke kamar dan memakainya, aku hanya memakai make up natural, memakai high heels dengan warna senada dengan bajuku, biru muda
"Untung aja keburu, kalo engga bisa bisa di omelin sama Lala" ucapku pada diriku sendiri, aku memakai lotion dan parfum, dan aku juga menaruh parfum kantung ke dalam tas selempang ku yang berwarna hitam
Aku turun dari kamar dan menyuruh pak supir mengantarku ke rumah kak Risca, dan kalian ingat kan? Aku menyuruh kak Risca untuk ikut ke pestanya si Lala, dan aku harus menjemputnya
"Mami, Papi, aku kerumah kak Risca dulu Yaa" teriakku di sela sela mereka makan
"Loh, kamu ngajakin Risca sayang?" Tanya papi ku
"Iya Pi, aku ngajakin kak Risca, soalnya Fania bareng sama calon pacarnya, udah ya val pergi dulu" jawabku terburu buru
Aku lantas pergi meninggalkan rumah dan menuju ke rumah kakak sepupu ku itu, tidak lama untuk menuju kerumah kak Sisca karena rumahnya ada di komplek sebelah, perumahan Gardenia
Setelah sampai dirumah kak Risca, aku memencet bel rumahnya dan bibi mempersilahkan masuk dan menyuruhku untuk menunggu di ruang tamu
Dia berada di dalam kamar untuk bersiap, kurang lebih 10 menit dia pun turun dan menghampiriku, dia memakai muslimah dress berwarna hijau botol dan kerudung putih, Perfect
"Maaf buat kamu nunggu lama, ayok berangkat" ajaknya tiba tiba yang membuatku sedikit kaget
"OMG, cantik banget Lo kak, lucuuuuuk" ucapku sambil menoel Noel pipinya
"Woylah, ayok berangkat" ajaknya sekali lagi
Aku lantas menggandeng tangannya dan masuk ke dalam mobil, tak lupa dia mengunci pintu rumahnya, karena aunty citra dan uncle Rico sedang keluar
><><><><><><><><
See you in the next episode
Cerita ini seru ga sih menurut kalian?
KAMU SEDANG MEMBACA
HAI Bestie?
Teen FictionDi jodohin? Kayaknya itu kata yang tepat untuk Kimberly Valeria, ketika Valeria sudah menemukan cinta sejatinya, tetapi kedua orang tuanya tetap memaksa val untuk di jodohkan dengan sahabat masa kecilnya