20

186 30 2
                                    

Dear Readers, Happy Reading 💕

Sepeninggalan Krystal dan Ella, kini hanya tinggal Jensoo di dalam ruangan. Jisoo membantu Jennie untuk bersandar mencari posisi terbaiknya, walau sesekali Jennie menjaili Jisoo dengan mendekatkan wajahnya atau berpura-pura merasa kesakitan agar Jisoo memperlakukannya dengan lembut.

"Kau memesannya? Atau?"

"Argghh! Tak bisakah kau lembut sedikit? Itu menyakitkan" kesal Jennie karena lagi-lagi ia mendapatkan serangan dari Jisoo.

"Berhenti mengoceh, terserah ini darimana" jawab Jisoo dingin, dan pada akhirnya berhasil membuat Jennie terdiam.

Suasana ruangan itu kembali hening, Jennie hanya diam menuruti kemauan Jisoo untuk tak banyak bicara.

"Buka mulutmu" ucap Jisoo, dan Jennie hanya membuka mulutnya seadanya.

"Yang benar, Jennie!" kesal Jisoo karena sama sekali tak bisa memasukkan sendok ke dalam mulut Jennie, akhirnya Jennie membuka mulutnya dengan baik.

"Berhentilah marah-marah sayang, apa kau mau semakin tua? Dan banyak keriput?" tanya Jennie dengan nada sedikit menggoda, tapi Jisoo tetap menunjukkan kekesalannya.

"Biar saja! Sayang? Kau memanggilku?" tanya Jisoo sambil menatap Jennie sinis.

"Eihhh,,, ayolah aku sudah meminta waktumu untuk mendengarkan penjelasanku, aku tak pernah membohongimu, Jisoo. Sungguh" ucap Jennie mencoba kembali untuk berbaikan dengan Jisoo.

"Aku sedang tidak ingin membahasnya, cepatlah mengunyah makananmu. Setelah ini aku pamit" kesal Jisoo tapi Jennie malah menatap Jisoo dengan tatapan mengartikan.

"Kau berjanji apa pada Krystal? Kau menjagaku semalaman di sini" ucap Jennie dan seketika pernyataan itu membuat Jisoo menjadi salah tingkah

"Sampaikan pada orang yang memasak makanan ini, kalau aku menyukai masakannya. Dia tahu cara memasak nasi goreng yang enak" lanjut Jennie kembali menatap Jisoo dengan tatapan jailnya.

sedangkan Jisoo malah membuang tatapannya dan sebenarnya hati kecilnya merasa senang karena Jennie memuji masakannya.

Tak butuh waktu lama akhirnya Jennie selesai makan, dan Jisoo membereskan kotak makannya dan kembali memasukkannya ke dalam tas bawaannya.

"Jisoo..." panggil Jennie lembut sambil menggenggam tangan Jisoo, tapi Jisoo masih mencoba untuk tak menggubrisnya.

"Aku tak pernah berbohong padamu, apapun yang aku katakan semuanya jujur. Jika kau kesal denganku, sampai kapan kekesalan itu mau kamu pertahankan? Ingat lagi fotonya, apa aku melakukan semuanya dengan keadaan sadar? Mataku tertutup bahkan didalam foto itu aku tak menyentuh atau bahkan menatap matanya" jelas Jennie dengan lembut masih menggenggam tangan Jisoo, dan seketika penjelasan Jennie membuat Jisoo sedikit luluh.

"Entahlah Jen, aku tak tahu apa niatmu. Ketika aku memikirkannya, yang pertama kali aku rasakan adalah sakit" jawab Jisoo kini sedikit lembut

"Sungguh sayang, aku bisa membuktikannya. Beri aku waktu, jangan diam seperti ini. Itu lebih menyiksaku" pinta Jennie sambil membawa tangan Jisoo menyentuh pipinya

"Apa rasa cintamu sudah hilang? Secepat itu?" tanya Jennie lembut, bahkan sangat lembut.

Jisoo tak menjawab satu katapun, tapi air matanya mengalir deras—yang menunjukkan bahwa jawaban itu masih sama dengan perasaannya.

Jennie membawa Jisoo ke dalam pelukannya, perasaan hangat Jennie perlahan bisa dirasakan oleh Jisoo. Dengan lembut Jennie menghapus jejak air mata Jisoo, serta mencium keningnya dengan penuh perasaan.

HURTS SO GOOD 2 || JENSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang