eleven

2.1K 191 7
                                    

Malam tadilah yang menjadi garis permulaan untuk menjalani status 'pacaran', itu gila! rasanya baru SMP kemarin Winda terakhir pacaran, eh udah dapet yang baru. Mana kasep lagi.

Ya biasalah, pasangan baru masih malu-malu. Apalagi Winda yang sedaritadi dimotor pas dianter Ken ke sekolah senyam senyum mulu, apalagi pas turun.

Pokoknya malah jadi bucin banget.

"Makasih, " Winda mencium pipi Ken sekilas lalu berjalan duluan karena malu.

Ken menjadi heran kenapa Winda jadi tiba-tiba gemesin kek gini? ya sebenarnya sebelum-nya udah gemesin sih, tapi ini beda lagi gemesinnya, au deh susah jelasin pake kata-kata. Tapi Ken suka kok hihihi.

Ia menyusul si part- eh maksudnya pacarnya yang ternyata sudah jauh dari motornya.

"Suka tiba-tiba ya ngasih kecup gini humm?" Ken menekan pipi gemas Winda dengan telunjuk.

"Emang salah? kan udah pacaran" Winda membisik saat kata 'pacaran'

Ken tersenyum lebar, doi bikin salting aja deh.

•••

Jam istirahat tiba, dua sejoli ini memang tidak bisa dipisahkan, kemana-mana selalu bareng. Contohnya diperpustakaan saat ini,

"Ken, panggilan untuk kita apa ya? masa gue lo tetep" tanya Winda.

"Ayang aja"

"Gak! pasaran banget, yang spesial ngapa sih kamu mah" protesnya, Winda udah bosan dengan kata 'ayang' yang udah banyak banget seliweran dan dipakai orang, maunya beda dari yang lain.

Ken berpikir sejenak, "Gausah deh mending, pakai biasa aja, kalo nggak kadang-kadang pakai sayang"

"Yaudahlah, tapi kayaknya kita harus backstreet lagi deh, soalnya sekolah ngelarang pacaran diarea sekolah" Winda menggenggam tangan Ken.

"Tenang aja, selama bukan di lingkungan sekolah kita bisa bebas tebar uwu di sosmed kan?" ujar Ken sambil fokus mengerjakan tugasnya.

"Ah tau ah, mendingan nunggu kamu lulus baru publish" finalnya.

"Yahhh, yaudah deh" terdengar nada kecewa dari Ken membuat Winda jadi gemas dan memeluk pacarnya dari samping.

"Kan kelulusan kamu bentaran lagi dateng, sabar atuh!" ucap Winda sambil mengeratkan pelukannya.

Ken mengangguk, ia menikmati sensasi hangat yang diterima tubuhnya dalam pelukan dari Winda, duh jadi pengen lama-lama kayak gini tapi nanti penjaga perpustakaan lihat.

"Windaa, aku nanti mau ketemuan sama temen lamaku, ikut ya? aku mau nunjukin ke dia kalau aku juga bisa punya pacar" ucap Ken penuh pengharapan.

"Haha iya, aku ikut" Winda mengiyakan kemauan si pacar, gemes banget sih Ken.

•••

Ternyata kawan Ken mengajaknya ke sebuah cafe yang cukup bagus, apalagi dari parkiran saja sudah ada suara jedag-jedug musik yang asik! pasti orang-orang didalamnya sedang berjoget, tapi Ken dan Winda tak mau gabung. Soalnya bukan kesukaan mereka, palingan cuma dapet seneng karena nikmatin orang-orang yang joget.

Lagipun musiknya tak terlalu ramai, jadi agak nyaman.

Ken jalan dahulu untuk Winda agar mengekorinya, temannya ternyata pesan tempat diatas.

Nah itu dia Gisel, dan satu temannya lagi, namanya Ansel.

"Kiw, yang udah punya pacar" goda Ansel sambil mengedipkan sebelah matanya dan mengode Ken dan Winda untuk duduk.

Terlihat ada Nisa, dan Lia juga disini, sepertinya ini triple date?

"Hahaha kenalin, ni pacar gue" ucap Ken dengan bangga memperkeenalkan pacarnya sendiri.

Winda tersenyum malu sambil melambai kecil "Hai, aku Winda hehe"

"Pacar lo lucu juga ya?" goda Gisel sambil mengedipkan sebelah matanya kepada Winda.

"Ayang ih!" seru Nisa.

Wah sepertinya ini akan menjadi drama pergeludan antara pasangan jablay ini.

••

Bertahap Winda jadi makin akrab dengan teman-teman Ken, apalagi dengan Lia dan Nisa, sepertinya ia punya teman baru! Kalo gini Winda bakal terus ngikutin Ken deh kalau dia mau kemana.

Ken orangnya pinter berbaur kalau diluar sekolah, jadi banyak sekali teman akrabnya di luar. Lain dengan Winda yang malu-malu kalau mau temenan, harus salah satu orang yang terang-terangan ngajak dia temenan.

By the way, sekarang mereka lagi ada dibalkon cafe lagi manjain mata dengan pemandangan sore yang cantik dari sini, cafe ini bukan yang terletak di kota terbuka kok, jadi kaya agak tenang suasanannya.

"Sayang, kayaknya aku gabisa tahan kalau ga publish hubungan kita, kamu yakin mau nunggu sampai lulus?" tanya Winda tiba-tiba.

"Aku juga, tapi ya mau gimana lagi? kamu tunggu bentaran gapapa ya" ucap Ken menenangkan Winda dengan mengenggam erat tangan itu.

Winda tanpa sadar memajukan bibirnya sedikit,  itu membuat Ken gemas untuk menciumnya.

Winda tak terkejut melainkan membalas ciuman dan lumatan dari si pacar.

"I love you, "

"Too"

Penutup sore ini adalah sebuah ciuman lembut dengan warna semburat jingga merah yang mulai menggelap.































E N D.

















btw maaf baru up, sinyal dari kemarin buriq banget 😅.

mau bonchap ga?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 18, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

K & W . jiminjeong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang