Crystal duduk di tengah-tengah Naruto dan Ino.
Dia memakai baju cosplay tokoh manga yang dibuat Naruto. Manga lain buatan Naruto, Cherry, penyihir chibi - kartun untuk anak-anak.
Para pelanggan kadang memuji Crystal.
"Kawaii," girang seorang cewek.
Crystal menyerahkan doujin buatan Naruto ke pembeli yang memujinya.
"Arigatogozaimasu!" senyum ala-ala dedek imut.
"Sankyu Crystal-chan, hari ini jadi cepat laku terjual. Aku juga terharu melihat tokoh buatanku sangat cocok dipakai olehmu." cengir khas Naruto.
Crystal mensikut-sikut lengan Naruto.
"I-i-itt taa-i (sakit)""Ha ha ha, ini karena aku sangat menyukai karakternya,"
"Tat-ttta-itta-i (sakit)" gagap Naruto kesakitan disikut Crystal.
keberadaan Ino sangat transparan.
".......".
.
.
"Ikemen~," gumam para perempuan ketika melihat Orochimaru bercosplay ala butler - Pelayan bangsawan.
Orochimaru tengan berdiri di dalam lingkaran orang yang ingin mefotonya.
Orochimaru dengan senang hati berpose untuk mereka.
"Ambilah-ambilah mahakarya dari Tuhan~," drama Orochimaru yang narsis memuji wajah tampannya.
"Pose!" ujar Orochimaru sambil berpose keren.
"Naruto-san, itu editormu bukan?" tunjuk Crystal yang merangkul manja lengan Naruto yang kukuh.
"Hmnn" Naruto menyipitkan matanya, "dia ada di sini rupanya hihi,"
Mereka berdua lanjut ke tempat lain-(bertiga-Ino dibelakang dengan tubuh berwarna abu pucat karena cemburu tapi tidak bisa melawan).
Saat mereka berjalan Ino tak sengaja tersandung.
"Aaaggh!" pekik Ino.
Naruto dengan tanggap membalik badan lalu meraih tangan Ino. Ino terselamatkan, Naruto berhasil menahan Ino.
"Hati-hati Ino-chan," cemas Naruto.
Mata Crystal tertuju pada tangan Naruto yang menyentuh Ino. Seperti ada sorot setajam laser yang berusaha memotong tangan itu.
Crystal pun menggandeng tangan Ino.
"Eh....?" heran Ino.
"Yamanaka-san, pegang erat tanganku, aku akan membantumu berjalan," tawar Crystal berusaha tersenyum.
"Ayo kita jalan!" semangat Crystal berlari sambil menarik Ino bak menerbangkan layangan. Ino terkibar-kibar di udara.
Sementara itu Naruto membuntut di belakang. Setiap ia menemukan cosplay dari anime atau manga favoritnya, Naruto stop sebentar sekedar mefoto cosplayer tersebut.
"Wahh captain Shank!" seru Naruto sambil mefoto.
"Dokter Puni puni!"
Cekrek-cekrek!Sore menjemput dan para staff meninggalkan tempat yang sudah terkunci aman.
Naruto dan Ino menggunakan transportasi kereta sedangkan Crystal di jemput supirnya.
Beruntung mereka dapat bagian bangku kereta yang kosong. Naruto melihat kembali hasil foto di kamera. Sementara itu Ino tekapar- terkulai lepas, nyawa hilang terbang entah ke mana.
"Apa aku pakai cosplay juga, ya?"
"......" nyawa Ino masih belum kembali.
"Bagaimana menurutmu Ino-chan, aku cocok pakai karakter apa?"
"Wakanai ~~~ (tidak tau)" lemas Ino.
"Hmnn..... Ah! Bagaimana kalau cosplay Mickey Mouse, tapi versi modern, pake celana panjang katun merah, kemeja hitam dan satung tangan putih."
Di kepala Ino membayangkan Naruto lengkap berbusana seperti itu.
"Ganteng..." gumam Ino.
"Iya kan!" semangat Naruto.
Tapi Ino membayangkan lagi. Jika Naruto bercosplay Micky Mouse modern, dia sangat tampan, mengundang banyak ombak kerumunan. Ino dapat sangat jelas memprediksi bahwa dirinya hanyut enyah kemana oleh lautan masa.
"Dame... -" serak Ino ketakutan.
"Kalau begitu, ultraman?"
"....."
Ino membayangkan Naruto memakai kostum ketat - press body, dan terkesan sangat aneh, Ino malu sekali.
"Yang lain, tolong,"
.
.
.
Ke esokan harinya. Tepat jam 11 pagi, Naruto sudah standby di tempat area pemotretan.
Banyak cosplayer yang sudah siap untuk di foto.
Dan Naruto dengan bangga menggunakan kostum boneka robot perempuan di Squid Game.
"Apa dia tidak kepanasan pake kostum itu" hela napas capek Ino melihat keunikan Naruto, sang atasannya.
Tapi anehnya banyak yang antusias berfoto bersama Naruto yang menggunakan kostum itu.
"Squid game! Squid game!" seru cewek-cewek remaja, lalu mereka berfoto bersama Naruto.
Pose Naruto tak banyak tapi para photographer puas.
3 jam kemudian Naruto menghampiri Ino. Ia duduk lalu melepas kostum kepala, rambut Naruto terlihat basah keringat.
Titik-titik keringat terlihat jelas. Ino memberikan Naruto minuman lalu mengipasi Naruto.
"Anda itu terlalu aktif, sampai anda sendiri tidak tau kapan harus berhenti sejenak untuk istirahat," tegur Ino cemas.
"Mo, aku kebawa suasana, melihat mereka senang dan antusias, aku terharu juga senang sekali. Seru Ino-chan!" cengir Naruto pada Ino.
Ino tersenyum tipis.
"Hahhh, sudahlah, anda memang seperti ini," senyum Ino.
"Ayo, kita buat video tiktik, lalu pulang!"
"Tiba-tiba sekali-_-" kaget Ino.
.
.
Naruto membelakangi kamera ponsel Ino.Ino menekan tombol rekam. Naruto mulai mengatakan tesk terkenal itu.
Ino berusaha berjala pelan untuk menepuk punggung Naruto yang bercosplay squid game.
"Guguma kutt chipo seumida!" Naruto menengok kebelakang.
Ino berhenti. Naruto menghadap depan. Ino Kembali berjalan mendekat ke punggung Naruto.
Naruto kembali berucap, "Guguma kutt chipo seumida!" Naruto menengok kebelakang dan Ino bergerak.
Naruto pistol lalu menembak ke Ino tapi yang keluar gliter, serpihan kertas kecil yang berterbangan dan bunga mawar dibibir pistol.
Dengan romantis Naruto berlutut lalu memberikan pistol yang ada bunganya ke Ino yang masih merekam untuk konten Tiktik.
.
.
.
.
Video itu mereka upload. Sesampai di tempat kerja. Naruto yang sibuk menggambar di pad tiba-tiba berhenti karena Ino.Ino mendatangi Naruto lalu menunjukkan video mereka. Sudah sampai ratusan ribu yang melihat dalam waktu 3 jam.
"Hiiiiihgg! Banyak sekali yang suka!?" pekik Naruto tak percaya.
"Keren sekali bukan, ide anda bagus sekali Uzumaki-san!" bangga Ino sang kameramen.
"Yabaii hihi!!" senang Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] UZUMAKI-WAKASAMA!!
FanfictionNaruto yang sudah sejak lahir di Inggris, memutuskan untuk pulang ke Jepang. Pulang ke rumah sambil berliburan. Ia menyewa jasa travel dan bertemu dengan Ino, guide tournya. Saking tertariknya pada Ino, Naruto rela untuk menawarkan gaji besar pada I...