Loli Nezuko-chan

465 37 4
                                    



Ino bersantai di kasurnya. Sebelum tidur ia melihat foto yang ada di galeri ponselnya.

Dia masih shock dengan yang ia foto tadi. Pose ero!

Yang lebih membuat Ino terkejut adalah, dia terkena virus gejala "fujoshi" - sebutan penyuka bro-romance atau BL (Boys Love)!

Mata Ino memerah lupa berkedip memandangi foto itu.

"Yabaii kore! (mantap jiwa!)" komentar Ino.

.



.

Naruto disiang hari tengah berbelanja cemilan. Kebetulan supermarket dekat dengan apartmentnya.

Keranjang belanjanya penuh dengan cemilan yang manis. Ia memikirkan selera Ino, semua di keranjangnya penuh dengan kesukaan Ino.

Ia melihat cake coklat dengan anggur. Ia memasukan ke keranjangnya.

Saat dia menuju kasir. Ada anak kecil di depannya sedang membayar belanjaan.

Wajah kakak kasir terlihat jelas kebingungan.

"Ano, maaf uang adik masih kurang untuk beli roti itu. Aduh bagaimana cara jelasin ke anak-anak?" kalut kasir.

Seorang anak kecil dengan bambu di mulutnya sedang membayar roti ulangtahun dengan uang receh.

Naruto si extrovert pun tak bisa diam. Ia melibatkan diri.

"Permisi, ada apa ya?" tanya Naruto.

"Anak kecil ini uangnya kurang untuk membeli roti ini, tuan," jelas si kasir.

Naruto kini jongkok mensetarakan pandangannya dengan si anak kecil.

"Jadi kamu beli roti itu buat siapa?" tanya Naruto sopan.

"Hmn! Hmn!" Nezuko mengeluarkan catatan kecil yang ada tulisan- ulangtahun onichan!

"Ah, soka! Brother birthday!" ujar Naruto dengan logat Britishnya.

"Hmn!" Nezuko tersenyum hingga matanya berbentuk bulan sabit.

"Pasti kamu sangat suka onichan!" seru senang Naruto.

"Hmm!" Nezuko mengangguk imut.

"Kalau begitu, o-san(om) beliin roti itu  buat kamu supaya onichan senang!" semangat Naruto.

Naruto pun berdiri.

"Tolong rotinya dan snack ini dijadiin satu," ujar Naruto.

Si kasih mentotal semuanya lalu Naruto membayar.

Naruto membawakan roti Nezuko sampai di luar supermarket.

Nezuko menarik ujung jaket Naruto.

Naruto pun dengan peka jongkok menghadap Nezuko.

Nezuko mengelus kepala Naruto. Naruto tersenyum lebar tanpa memperlihatkan gignya. Seperti ekor rubah muncul di tulang ekornya lalu mengibas-ngibas senang.

"Kamu bisa membawanya pulang?" tanya Naruto tentang roti yang cukup besar.

Nezuko dengan percaya diri mengangguk, "Hm!"

Naruto memberikan roti itu. Nezuko membawa roti itu dengan dua tangan. Nezuko berjalan meninggalkan Naruto.

Tepat di depan jalan. Nezuko menengok kanan kiri. Tetapi masih diam di tempat. Naruto pun jadi cemas.

"Sepertinya dia lupa jalan..." gumam Naruto.

Naruto pun mendekati Nezuko.

"Apa kamu lupa arah rumah?"

[END] UZUMAKI-WAKASAMA!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang