Kareshi

168 14 0
                                        

Ino duduk di kursi ruangan khusus penulis berdiskusi. Ia merapikan berkas Naruto yang di meja.

Naruto yang ngobrol dengan Orochimaru telah selesai. Ia menghampiri Ino, lalu duduk di sebelahnya, Ino beranjak dari kursinya dan pindah ke kursi agak jauh dengan Naruto.

Naruto dengan polos mengikuti Ino. Ia duduk lagi di sebelah Ino. Lagi lagi Ino duduk di kursi lain, menjaga jarak.

"Ino-chan," panggil Naruto.

Ino menatap Naruto tajam, aura dedemit bertanduk dan bergigi taring keluar.

Naruto menciut.

"O-kotta (marah dia)," gumam takut Naruto.

Crystal datang lalu hinggap di lengan Naruto. Ino langsung keluar dari ruangan.

"Naruto-san, aku lapar, ayo kita cari makanan," ajak Crystal lembut.

"Ah, gomen, aku harus mengejar Ino-chan dulu. Sepertinya dia marah, aku harus menyelesaikannya," Naruto hendak membuka pintu tapi  Crystal memeluk Naruto dari belakang.

"Dame-(gak boleh)" larangnya lalu menarik lengan Naruto.

Naruto terpaksa mengikuti Crystal. Entah ke mana Crystal membawanya.

"Crystal-chan, kita mau ke mana?" tanya Naruto.

"Detto! (kencan)"

"Baiklah, hanya sebentar saja ya," Naruto mengalah.

"Hmn!" Crystal berdehem ceria.

Mereka pun keluar dari gedung redaksi. Crystal tetap memeluk lengan Naruto. Berjalan di trotoar, salju turun, kondisi jalanan yang sepi kendaraan.

Lampu-lampu kota mulai menyala.

Mereka pun tiba di tempat umum area Tokyo yang terkenal. Ada kolam airmancur yang sangat besar dengan warna warni LED. Air mancur itu akan berhenti beroperasi di hari setelahnya karena di musim dingin akan membeku salurannya.

"Airmancur ini besok sudah tidak menyala lagi Naruto-san, jadi aku mengajakmu ke sini. Tempat favorit ku, waktu pulang sekolah aku mampir ke sini dulu. Sekarang aku sudah lulus, jadi akan jarang sekali lewat di sini."

Naruto memandangi airmancur itu. Besar dan bagus. Tempat yang cocok untuk bersantai apalagi di waktu musim panas.

"Naruto-san, daisuki..." ungkap Crystal.

"Rasanya sakit sekali menyukai Naruto-san, perih, sesak di hati. Sampai kapan aku harus menanggung ini, Naruto-san,"

Crystal melepaskan tautan pada lengan Naruto. Naruto menghadap Crystal, tatapan Crystal begitu dalam.

"Crystal-chan-" belum selesai ngomong, Crystal memotong kalimat Naruto.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[END] UZUMAKI-WAKASAMA!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang