Kenapa kau selalu mengabaikanku?

243 17 0
                                    

Sebelum membaca, anda semua harus memberi Vote terlebih dahulu. Jan lupa Koment :3
------------------------------------------

"Mulai sekarang Aku akan menjaga penuh keselamatan kedua tuan Putri, karena itu kau tidak perlu khawatir" Kata Claude. Sedangkan Athy masih mengumpat tentang Claude.

"Mulai hari ini Athanasia dan Artheana akan mendapat kemakmuran yang pantas layaknya seorang putri raja" Sambung Claude. 

'Halah tai' sedangkan Thea malah protes tentang pembicaraan Claude dalam hati.

.

.

.

"Tidak apa-apa tuan Putri" Lily sedang mencoba menenangkan Athy dan Thea. 

"Tidak apa-apa..." kata Lily dengan nada bergetar. 'Aku juga berharap begitu' batin Athy.

Sejak saat itu waktu berlalu, tapi Claude dan kita berdua sama saja

"Selama aku tidak melihatmu, sepertinya kau bertambah besar ya" Kata Claude dengan Pose berpikir. Itulah yang membuat Thea harus memegang hidungnya agar tidak mimisan :v

"Hehe, papa juga cantik!" ceria Athy. sedangkan Lily dan Felix mukanya sangat pucat saking khawatirnya. "...." -Claude.

"Bagaimana denganmu? Kulihat kau semakin kurus saja, apa kau tidak makan sama sekali?" tanya Claude dengan melirik Thea.

 "Sa-saya...Ayah juga tampan" bingung Thea masih memegang hidungnya. "Omong kosong" kata Claude Dingin.

"..." -Thea.

Deg Deg Deg

 "Ikuti aku" Suruh Claude. 'Se-selamat' senang athy.

"Pas sekali kita akan bermain perahu, bersiaplah" kata Claude. "Yang mulia, maaf saya lancang berbicara, tapi untuk kedua tuan putri air masih-" kata-kata Lily dipotong oleh Claude.

 "Mereka akan berssamaku, apa yang kau khawatirkan" kata Claude.

'Justru itu adalah masalahnya, dasar!' kesal Athy. "Te-tetapi.." ragu Lily.

"Tak apa Lili, aku akan menjaga Kakak" Kata Thea mencoba menenangkan Lily. 'Kenapa tuan putri Artheana yang menjadi kakak?' batin Lily.

"Kau tidak mau menemaniku?" tanya Claude. 'Hiks, udah mati aja aku, hawaku sudah tidak dirasakan hiks' batin Thea. Seperti yang kita lihat, Claude tidak terlalu tertarik dengan Thea.

"Nggak kok, athi dan Thea juga mau pergi bersama papa, benar kan Thea?" kata athy. "Ya" singkat Thea. "Begitu ya" -Claude.

Athy pun diangkat oleh Claude dan meletakkannya. Lalu Claude pun duduk seperti melupakan Thea. Thea yang sudah mengerti pun langsung naik ke perahu sendiri 'Apa ini? Semacam pilih kasih?' batin Athy, lalu memegang tangan Thea dengan erat.

Perahu pun berjalan. Athy pun heran bagaimana cara perahu ini berjalan, lalu melihat kebawah berpikir kalau ada yang mendayung dibagian bawah perahu. "Apa yang kau pikirkan?" tanya Claude ke Athy.

"Rambut papa berkilauan! Cantik!" Ngawur Athy. "Athi dan Thea suka kilau-kilauan, hehe" lanjut ngawurnya. Claude pun tersenyum yang membuat Athy berkeringat. 

"Kalau dipikir-pikir, kalian hari itu membawa kantung permata ya" kata Claude. "Harta karun kalian kusimpan baik-baik" lanjutnya. Athy pun berkeringat Part 2.

"Ukhh" lelah Athy. Lalu Thea pun melihat sekitar dia terpana karena danaunya lebih dari cantik. Saking tenangnya Thea tertidur. 

Tanpa Thea sadari, Claude melirik Thea lalu kemudian Claude pun memerhatikan Athy.

Byurrr

"The-thea!! Tol-" teriak Athy yang sudah tenggelam.

Mendengar itu Thea terkejut karena melihat Athy jatuh kedanau, Thea melihat Claude yang hanya menatap Athy tenggelam saja. "Ckk, dasar bapak ga guna" Gumam Thea. "KAKAKK!!"teriak Thea

Lalu tak lama Thea langsung menenggelamkan diri. 'Untung saja aku bisa berenang' batin Thea. Thea sudah memegang tangan athy. Lalu membantunya naik kepermukaan.

Sayangnya, kaki Athy ditarik oleh tanaman itulah yang membuat Thea kesusahan.

'Bagaimana ini? Aku sudah merasa sesak' batin Thea. "Aku akan membantumu" suara aneh yang masuk ke telinga Thea. 'Benarkah?'-Thea. "Ya, panggilah aku maka aku akan membantumu dan kakakmu itu" jawabnya lagi.

'Siapa namamu?' -Thea. "Namaku Rian" kata Rian. 'Rian!!' teriak batin Thea. "Kau sangat buru-buru Lady"

Tak lama tanaman itu pun mulai terbakar, Thea pun menjadi lebih mudah untuk kepermukaan. Namun karena sudah terlalu lama tenggelam, Thea kehilangan kesadaran (Pingsan)

Crashh
"Hosh hosh, Ukh" Tak lama kesadaran Athy dan Thea kembali. 

"Astaga tuan putri!!" Kaget lily, lalu lily menghampiri twins tersebut. "Tuan putri sadarlah!!" Pinta Lily. 'Maksa bet dah' kesal Thea.

Karena Thea yang sudah kembali sadar, dia hanya duduk diam saja agar tidak merepotkan lily. Lily yang melihat Thea sudah tenang, jadi dia bisa fokus ke Athy dulu.

"Felix" panggil Claude. "Ya, yang mulia" jawab Felix.

"Mulai besok ajarkna Athanasia cara berenang di air. Bukankah akan memalukan kalau anak raja mati cuma karena tenggelam di danau" Perintah Claude.

"Tuan putri! Tuan putri!" "Uhuk uhuk"

"Tidak apa-apa tuan putri" "sekarang sudah tidak apa-apa"

Mendengar batuk dari Athy, thea langsung memegang pundak Athy. 

'Rian, tolong buat kakakku tidak terlalu mersakan sakit' Pinta Thea ke Rian. "Lady, aku bisa saja membantumu, Tapi aku juga membutuhkan manamu" Kata Rian. 'Tak apa, ambil saja' 

"Baiklah"

'Ehh, apa ini? Aku tidak terlalu merasa kesakitan' Heran Athy.

Brukk

Thea terjatuh disaat Athy sudah mulai tenang. "Thea!!"

*

*

*

Thea Pov

"Ukhh..." saat kubuka mataku, terlihat Kakak yang sedang tertidur sambil memegang tanganku. "Kakak..Uhuk uhuk, Ughhh kepalaku pusing" kataku sambil memegang keningku.

"Uhuk" Karena batukku terlalu keras, kakak pun  bangun lalu terkejut melihatku sudah bangun. "T-theaa!!" teriak kakak lalu memelukku dengan erat.

"Ughh...kakak aku tidak bisa bernafas dengan benar" kataku dengan suara yang lemas.

Thea pov end

Athy pun melepaskan pelukannya. "Maaf, apakah masih sakit?" tanya Athy. "Tidak juga kok" jawab Thea. 'Pusingggggggggggggggggggggggggg, demi apa pusinggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggg, yang dakuh butuhkan hanya pulang kerumahhhhh!!!' batin Thea yang bertolak belakang dengan ucapannya.

"Kakak!" panggil Thea. "Hmm?.."

 "Aku ingin choco!!" kata Thea dengan muka yang imut. "Tenang saja Thea, kau tunggu disini dulu nanti aku akan kembali dengan membawa cokelat yang banyak untukmu!" seru Athy.

"Baiklah kakak" kata Thea dengan Senyuman yang membuat siapapun yang melihatnya akan terpana. 'Ughh kau terlalu bersinar Thea' batin Athy.

Ketika Athy ingin mengambil cokelat untuk Thea. Tiba-tiba...

Sraraakk

"?!"

Greppp

"Huwaaaaaa" teriak Athy.

____________________________________________________________________

_________________________________

Tbc

Jan lupa tinggalkan Vote kalian, komen sekalian :3 Jan Pelitt!! Anggap aja sedekah :D

We are Twins Obelia [Wmmap × Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang